Bacaan Tawasul Lengkap beserta Jenisnya, Sarana untuk Mendekatkan Diri pada Allah
Upaya seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT disebut sebagai tawasul. Tawasul sendiri dapat diartikan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mengikuti petunjuk Rasul-Nya dan mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan diridhai-Nya.
Seorang muslim tentu tak ingin mendapati dirinya menyimpang, jauh dari ajaran agama, dan jauh dari Allah SWT. Muslim yang ingin menjaga keimanannya akan terus berusaha mencari cara agar tetap dekat dengan Sang Pencipta.
Perintah untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT juga tercantum dalam salah satu ayat Alquran, yang artinya,
-
Apa pengertian dari Tawasul? Tawasul adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seorang Muslim tentu tak ingin mendapati dirinya menyimpang, jauh dari ajaran agama, dan jauh dari Allah SWT.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
-
Apa yang dimaksud dengan tawakal? Tawakal adalah merelakan sepenuhnya segala sesuatu yang kamu cintai, namun dengan keyakinan bahwa Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
-
Apa itu tawasul? Tawasul adalah sebuah cara untuk mencari syafaat dan memohon kepada Allah melalui orang-orang saleh.
-
Apa yang dimaksud dengan Tawasul Yasin? Tawasul adalah berdoa atau memohon yang dilakukan dengan suatu wasilah.
-
Apa yang dimaksud dengan Surat Tabarok? Mungkin sebagian orang asing dengan nama Surah Tabarok, tapi sebenarnya ini adalah nama lain dari surah yang ada di Al Quran. Surah Tabarok adalah nama lain dari surah Al Mulk, yang merupakan surah ke-67 dalam Al-Qur’an, yang terdiri dari 30 ayat.
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung." (Q.S Al Maidah: 35).
Upaya seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT disebut sebagai tawasul. Tawasul dapat diartikan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mengikuti petunjuk Rasul-Nya dan mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan diridhai-Nya.
Tujuan utama dari membaca tawasul lengkap adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, tidak semua tawasul diperbolehkan. Bagaimana cara tawasul yang benar? Dan bagaimana bacaan dari tawasul lengkap?
Dalam artikel kali ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai tawasul beserta bacaan tawasul lengkap yang bisa dipraktikkan.
Jenis Tawasul Syari
Sebelum kita mengetahui bagaiamana bacaan tawasul lengkap, alangkah baiknya kita memahami bagaimana tawasul yang diperbolehkan dan bagaimana tawasul yang dilarang.
Tawasul artinya mengambil perantara untuk tersampainya hajat atau doa. Namun, tidak semua tawasul diperbolehkan. Ada beberapa orang yang salah dalam memahami tawasul. Mereka bertawasul dengan orang-orang yang sudah meninggal, atau menjadikan orang-orang yang telah meninggal sebagai perantara. Inilah jenis tawasul yang dilarang, yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kesyirikan.
Sedangkan untuk tawasul syar'i atau tawasul yang diperbolehkan, adalah tawasul yang ditetapkan oleh syariat, yang memiliki dalil dari Alquran dan Hadis. Dilansir dari laman muslim.or.id, berikut adalah jenis tawasul syar'i yang diperbolehkan:
Bertawasul dengan Allah SWT, dengan nama-nama-Nya yang baik, dengan sifat-sifat-Nya. Ini dperkuat dengan adanya dalil,
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna , maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu…” (Q.S Al A’raf : 180).
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam doa beliau,
“… Aku memohon dengan setiap nama-Mu, yang Engkau memberi nama diri-Mu dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau sembunyikan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu…” (HR. Ahmad).
Bertawasul dengan amal shalih. Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT berfirman,
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al Baqarah : 127).
Adapun hadis terkait tawasul ini dapat Anda temukan dalam kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua. Mereka bertawasul dengan amal shalih yang mereka lakukan berupa berbuat baik kepada kedua orangtua, meninggalkan perbuatan zina, dan menunaikan hak orang lain, maka Allah mengabulkan doa mereka sehingga mereka dapat keluar dari gua karena tawasul dalam doa yang mereka lakukan.
Bertawasul dengan doa orang yang masih hidup. Allah SWT berfirman yang mengisahkan anak-anak Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam,
“Mereka berkata: “Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)." (Q.S Yusuf : 97).
Sedangkan dalil lain terkait bentuk tawasul ini terdapat dari perkataan Umar bin Khottob kepada Al ‘Abbas bin ‘Abdul Muthollib, paman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah meninggal dunia,
“Ya Allah, sesungguhnya kami bertawassul kepada-Mu lewat perantaraan Nabi-Mu, maka turunkanlah hujan pada kami. Dan sekarang kami bertawassul kepada-Mu lewat perantaraan paman Nabi kami, maka turunkanlah pula hujan pada kami.” (HR. Bukhari).
Bacaan Tawasul Lengkap
Setelah memahami bagaimana cara bertawasul yang benar, Anda juga perlu mengetahui bacaan tawasul lengkap. Dikutip dari brilio.net, berikut adalah bacaan tawasul lengkap yang dapat Anda praktikkan.
brilio.net
Astaghfirullahal’adziim (3 x)
Asy-hadu allaa-ilaaha illallah wa Asy-hadu anna Muhammadarrosulullah.
'Ala hadzihin niyati wa’ala kulli niyatin sholihah, Ilaa hadrotin nabiyil-Musthofa Muhammadin SAW wa ‘alaa aalihi wa azwajihi wadzurriyyatihi wa ahli baitihil-kirom ajma-‘iin, Syai-u lillahi lahumul-faatihah: (Baca surat al-Fatihah)
Tsumma Ila hadroti jami-‘i ash-habi rosulillahi SAW Khusushon sayyidina Abu Bakar Shidiq wa ‘Umarobnil-Khothob, wa ‘Utsmanabni ‘Affan, wa ‘Ali bin Abi Tholib wa ‘ala baqiyati min shohabatihi ajma’iin, wa ila jami’il-anbiya-i, wal mursalin, was Syuhadaa-i, was-Sholihin, wal-‘ulamaa-il-‘aamilin, wal-Malaa-ikatil-Muqorrobin, wal-Karubiyyin, war-Ruhaniyyin, wal-Karomal-Kaatibin wa li sayyidina Malaa-ikati: Jibril, Mika-il, Isrofil, ‘Izro-il, wa hamalatil-‘arsyi ‘alaihimussalam ajma’iin. Al-Faatihah (Baca surat al-Fatihah).
brilio.net
Tsumma Ila hadroti jami’i Awliya-illahi mingkulli waliyyin wa waliyatin, mimmasyaariqil-ardhi ila maghoribiha, fi barriha wa bahriha wa jami’i Awliya-i tis’ah Qoddasallohu sirrohum, wa Khushushon ila Hadroti Sulthon Awliya-i, Sayidina Syekh ‘Abdul-Qodir Al-Jailani, Shohibil-Karromah wal-Ijazah, Qoddasa llohu sirrohu, Tsumma Ila Arwahi jami’i Aba-ina, wa ummahatina, wa jaddina, wa jaddatina, wa kholina wa kholatina, wa ‘ammina wa ‘ammatina, wa jami’i ustadzina wa asatidzatina, wa masyayikhina wa masyayikhi masyayikhina, wa lijami’i jama’atina, wa zaujina wa zaujatina wa auladina wa banatina wa dzurriyatina wa ikhwanina minal-muslimina wal-muslimat wal-mukminina wal-mukminat, wa liman hadhoro fi hadzal-majlisi minal-mukminin, Rohmatullahi ta’ala ‘alaina wa ‘alaihim ajma’in Syai-ul lillahi lana wa lahum ajma’in Al-faatihah: (Baca surat al-Fatihah).
Kapan Tawasul Dilakukan?
Tawasul biasanya dilakukan dalam berbagai situasi sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memohon pertolongan atau syafaat.
Beberapa momen umum ketika tawasul dilakukan adalah:
- Sebelum Berdoa: Tawasul sering dilakukan sebelum memanjatkan doa, sebagai sarana untuk memohon agar doa tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.
- Dalam Kondisi Kesulitan: Ketika seseorang menghadapi kesulitan atau masalah, tawasul dapat dilakukan untuk memohon pertolongan Allah melalui perantaraan orang-orang saleh.
- Saat Beribadah: Tawasul juga bisa dilakukan saat melakukan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, atau dzikir, sebagai cara untuk meningkatkan kekhusyukan dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Dalam Acara Keagamaan: Pada acara-acara keagamaan seperti majelis ilmu, tahlil, atau pengajian, tawasul sering dilakukan sebelum memulai acara tersebut.
- Ketika Meminta Hujan: Dalam tradisi Islam, tawasul kadang dilakukan ketika meminta hujan dalam doa istisqa’ sebagai cara untuk memohon kepada Allah agar diberikan hujan.
- Dalam Ziarah Kubur: Saat ziarah kubur, tawasul bisa dilakukan dengan memohon kepada Allah melalui kedekatan orang-orang saleh yang telah wafat.
- Pada Saat Sakit: Ketika seseorang atau anggota keluarga sakit, tawasul bisa dilakukan untuk memohon kesembuhan melalui doa dan syafaat orang-orang saleh.
- Dalam Mencari Solusi: Jika seseorang mencari solusi atas suatu masalah, tawasul dapat dilakukan untuk memohon petunjuk dan bantuan dari Allah melalui perantaraan orang-orang saleh.
Penting untuk diingat bahwa tawasul harus dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat Islam dan tidak boleh mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan aqidah Islam.