Belajar dari Warga Tangerang, Sukses Kelola Air Hujan untuk Kebutuhan Sehari-Hari
Air hujan kini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga di RW10 Villa Tangerang Indah, Kampung Mangga, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk Kota Tangerang, Provinsi Banten. Sehari-hari, mereka memakai air tersebut untuk mandi sampai menyiram tanaman.
Air hujan kini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga di RW10 Villa Tangerang Indah, Kampung Mangga, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk Kota Tangerang, Provinsi Banten. Sehari-hari, mereka memakai air tersebut untuk mandi sampai menyiram tanaman.
Menurut Ketua RW 10, Yadi Wijaya, pemanfaatan sumber air tidak dari tanah ini dimulai dengan cara menampung air hujan, kemudian masuk ke tahap penyulingan dan penyaringan sebanyak dua kali.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Tak sampai di situ, agar hasilnya makin jernih, air hasil dua kali penyaringan juga akan dimasak menggunakan sistem elektronika.
"Sejauh ini, air yang berhasil kami olah baru tahap menjadi air bersih dan dapat digunakan untuk mandi, menyiram tanaman atau kegiatan di TPS," katanya, dikutip dari ANTARA.
Berpotensi untuk Dijadikan Air Minum
©2023 Dokumentasi Pemkot Tangerang/ Merdeka.com
Walau bukan berasal dari dalam tanah, air hujan yang ditampung dan dikelola oleh warga di Kampung Mangga itu berpotensi untuk menjadi sumber air minum alternatif. Walau demikian, masih diperlukan penelitian secara mendalam terkait kandungan dan keamanannya.
Terkait jumlah air yang berhasil diolah bisa mencapai 300-an liter dan dibagi untuk beberapa kebutuhan. Pemanfaatan air hujan ini bisa menekan potensi bencana banjir karena air akan langsung masuk ke penampungan.
"Manfaatnya sangat besar sekali. Selain menghemat listrik, tentu kita juga dapat mengurangi kemungkinan ancaman banjir,” katanya.
Membantu Masyarakat saat Masa Kekeringan
Adanya pemanfaatan air hujan untuk keperluan sehari-hari juga bisa meringankan masyarakat di masa paceklik. Saat kekeringan dan sumber air tidak keluar, air hujan yang ditampung bisa dimanfaatkan dengan bijak.
Untuk beberapa kebutuhan, warga juga tidak perlu membuka keran dan bisa menghemat biaya.
Sebelumnya sistem pengolahan air hujan menjadi air bersih baru efektif selama dua bulan belakangan. Inisiatifnya berangkat dari pengumuman BMKG yang menyebut cuaca sedang tidak stabil.
Inovasi lainnya juga dikembangkan pemanfaatan tenaga matahari untuk kebutuhan aliran listrik masyarakat.
“Jadi hujan yang turun kami olah, matahari yang terik juga kita olah. Untuk PLTS sejauh ini digunakan untuk penerangan jalan umum (PJU) dan penggunaan beberapa mesin yang menggunakan listrik. Semua pengolahan ini aktif dan kami gunakan setiap harinya,” tutupnya.