Bikin Hemat, Ini yang Perlu Diketahui soal Kompor Induksi di Kabupaten Garut
Disampaikan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, kompor induksi bisa digunakan sebagai penunjang memasak alternatif di tengah masyarakat, lantaran harganya yang dinilai lebih murah dan hemat.
Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mengajak masyarakat di wilayahnya untuk beralih dari kompor berbahan bakar gas, ke kompor induksi.
Disampaikan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, kompor induksi bisa digunakan sebagai penunjang memasak alternatif di tengah masyarakat, lantaran harganya yang dinilai lebih murah dan hemat.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Kita kan kalau gas itu cukup mahal sekarang, jadi hampir setengahnya saya tadi hitung, saya dengar dari pak manager juga 18 ribu dengan gas, sedangkan dengan listrik hanya habis 10 ribu jadi menghemat nya 8 ribu," katanya, dilansir dari laman Pemprov Jabar, Senin (12/9).
Lebih Hemat dan Terhindar dari Kelangkaan
©2022 Liputan6.com/Angga Yuniar
Menurut Helmi, kompor gas subsidi dianggap seimbang dengan kompor induksi. Namun, untuk di wilayah terpencil, kompor gas memiliki harga yang lebih mahal karena adanya biaya akomodasi.
"Kemudian di daerah-daerah terpencil kan lebih mahal, kalau harganya 20 ribu mungkin masih sama imbang antara gas melon dengan kompor induksi," ucapnya.
Kemudian penggunaan kompor gas juga seringkali mengalami situasi kelangkaan, sehingga menyebabkan kenaikan harga yang signifikan.
"Tapi ketika di daerah karena transportasi, kelangkaan (gas) seringkali kita lihat di masyarakat, (harga gas) sampai dengan 25 ribu bahkan lebih dari itu," ujarnya.
Untuk itu, penggunaan kompor induksi bisa memudahkan karena memakai tenaga listrik dan lebih murah.
"Jadi ini bagus menjadi alternatif sumber energi yang bisa digunakan oleh masyarakat, baik bisa menghemat ataupun bisa mencegah naik harga yang tidak menentu," katanya.
Fleksibel dan Mudah Dipindahkan
Ditambahkan Hemi, kompor induksi juga dinilai lebih nyaman dan juga bersih. Selain itu, kompor induksi juga praktis dan fleksibel sehingga bisa disimpan di banyak tempat. Ini menjadi kelebihan dari kompor induksi yang tidak ditemukan di kompor sebelumnya.
"Saya beli yang kecil saya coba ya memang nyaman, jadi bisa ditaruh di meja, mejanya meja kayu juga nyaman, tidak takut kepanasan di situ kemudian kebakaran dan sebagainya," tandasnya
Sebelumnya, imbauan peralihan dari kompor gas ke kompor induksi telah disampaikan melalui Surat Edaran Bupati Garut Nomor DG.02.01/3232/KSM.