Cara Menghadapi Resesi 2023, Berikut Tips Mengelola Keuangan
Banyak pakar ekonomi memprediksi dunia akan menghadapi resesi 2023 begitu pun dengan Indonesia. Dengan demikian penting bagi kita untuk mengetahui tips mengelola keuangan dengan baik sebagai bagian dari cara menghadapi resesi 2023.
Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi riil tumbuh negatif atau dengan kata lain terjadi penurunan produk domestik bruto selama dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun berjalan.
Resesi ditandai dengan melemahnya perekonomian global dan akan memengaruhi ekonomi domestik negara-negara di seluruh dunia. Kemungkinan suatu negara mengalami resesi semakin kuat apabila perekonomian negara tersebut memiliki ketergantungan pada perekonomian global.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Apa itu Sego Resek? Sego Resek merupakan salah satu kuliner legendaris sejak 1959 yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Dalam bahasa Indonesia, sego berarti nasi, sementara resek berarti sampah. Sebutan nasi sampah diberikan bukan karena bahan yang digunakan terbuat dari sampah. Namun, disebut nasi sampah karena bahan yang digunakan beragam serta diolah dalam porsi besar sehingga tampak menumpuk menyerupai tumpukan sampah.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Bagaimana ruam eksim biasanya tampak? Eksim tampak sebagai ruam yang sangat gatal, yang sering berwarna merah, kasar atau iritasi, bersisik, dan dapat mengeluarkan darah.
Resesi ekonomi dapat menyebabkan terjadinya penurunan semua aktivitas ekonomi seperti keuntungan perusahaan, lapangan kerja, dan investasi secara bersaman. Resesi ekonomi biasanya terkait dengan adanya penurunan harga atau deflasi, atau sebaliknya, kenaikan harga yang tajam atau inflasi dalam proses yang disebut stagflasi.
Adapun faktor-faktor penyebab resesi dapat dilihat dari beberapa hal seperti ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi, pertumbuhan ekonomi yang lambat atau menurun selama dua kuartal berturut-turut, nilai impor jauh lebih besar dibandingkan nilai ekspor, dan tingkat pengangguran yang semakin tinggi.
Banyak pakar ekonomi memprediksi dunia akan menghadapi resesi 2023 begitu pun dengan Indonesia. Dengan demikian penting bagi kita untuk mengetahui tips mengelola keuangan dengan baik sebagai bagian dari cara menghadapi resesi 2023.
Berikut ini informasi mengenai cara menghadapi resesi 2023, lengkap dengan tips mengelola keuangan telah dirangkum merdeka.com melalui media.neliti.com dan berbagai sumber lainnya pada Kamis, (06/10/2022).
Penyebab Resesi 2023
Sebelum mengetahui cara menghadapi resesi 2023, maka hal pertama yang perlu kamu tahu adalah penyebab dari resesi itu sendiri. Banyak pengamat perbankan, keuangan, dan investasi yang menyampaikan bahwa resesi yang terjadi ke depannya dikarenakan lonjakan inflasi, salah satunya sebagai dampak dari konflik Rusia-Ukraina.
Peningkatan inflasi tersebut diikuti dengan kebijakan pengetatan moneter oleh bank sentral di negara Eropa dan Amerika dengan menaikkan tingkat bunga acuan yang akan berdampak pada kebijakan yang diambil bank sentral di negara lainnya.
Di mana jika bunga acuan meningkat, maka biaya modal dan bunga kredit yang akan ditanggung bisnis juga akan ikut naik. Dampak selanjutnya biasanya diikuti oleh mata uang loka yang melemah terhadap mata uang asing.
Sementara itu, jika suatu negara memiliki banyak pinjaman mata uang asing oleh pemerintah maupun swasta maka jumlah mata uang lokal yang akan dikeluarkan untuk membayar penjamin dalam mata uang asing juga akan meningkat.
Jika kondisi demikian terjadi dalam kurun waktu lama dan tidak kunjung membaik, maka kombinasi rentetan harga pokok yang meroket, inflasi yang meningkat, bunga acuan kredit yang naik, serta pelemahan mata uang lokal pada akhirnya menyebabkan terjadinya krisis ekonomi global atau resesi.
Cara Menghadapi Resesi 2023
1. Mulai Pelajari Keahlian Baru
Cara menghadapi resesi 2023 yang bisa kamu lakukan pertama adalah mulai mempelajari keahlian baru. Mau tidak mau menghadapi resesi kita semua harus terus mengembangkan diri.
Pepatah bijak mengatakan semakin banyak kamu belajar semakin banyak kamu menghasilkan. Keahlian baru juga memungkinkan kamu mendapatkan pekerjaan baru yang bisa jadi lebih baik untukmu.
2. Mempersiapkan Diri Jika Suatu Waktu Terkena PHK
Cara menghadapi resesi 2023 yang perlu kamu lakukan adalah mempersiapkan diri jika suatu waktu terkena PHK. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya Bank Sentral akan menaikkan suku bunga demi stabilitas moneter. Di satu sisi, kenaikan suku bunga tersebut juga berdampak terhadap ketahanan keuangan sebuah perusahaan.
Sehingga mau tidak mau, melakukan PHK terhadap pegawai menjadi langkah terakhir bagi perusahaan untuk bersama-sama bertahan terhadap ancaman resesi. Jika hal ini terjadi, masyarakat perlu mengulas kembali resume diri selama berkarier, bahkan momen saat ini merupakan kesempatan untuk memperbarui data diri pada LinkedIn.
Selanjutnya, sambung kembali hubungan kamu dengan jejaring. Meningkatkan atau memulai kembali menyisihkan pendapatan untuk dana darurat maupun cari kesempatan karir di tempat lain.
3. Cari Alternatif Penghasilan Tambahan di Luar Gaji Pokok
Cara menghadapi resesi 2023 yang perlu kamu lakukan selanjutnya adalah mencari alternatif penghasilan tambahan di luar gaji pokok. Masyarakat bisa memulainya dari memanfaatkan hobi untuk mulai berbisnis dan menghasilkan pemasukan tambahan. Masyarakat juga dapat mencoba berjualan online, mengingat semakin merajainya e-commerce. Selain itu, investasi juga menjadi pilihan yang bisa diambil oleh masyarakat.
4. Jangan Panik Terhadap Investasi
Saat orang-orang secara masif menjual portofolio investasi mereka karena membutuhkan dana segar, maka tren tersebut sebaiknya dihindari. Sebab di awal saat menginvestasikan dana, kamu sudah lebih dulu menelaah kinerja perusahaan tersebut.
5. Minimalisir Pengeluaran yang Tidak Penting
Jika pada kondisi ekonomi normal bahkan positif, masyarakat tidak ada rasa beban membelanjakan pendapatan untuk kebutuhan yang bersifat hiburan, seperti belanja, berlangganan layanan streaming, atau menonton konser. Namun adanya ancaman resesi tahun 2023 mendatang, sebaiknya kebiasaan itu perlu diminimalisir atau ditunda sementara waktu.