Cara Ternak Belut yang Mudah bagi Pemula, Bisa Dilakukan Tanpa Lumpur
Belut termasuk salah satu hewan konsumsi yang banyak digemari karena rasa dagingnya yang kenyal dan gurih serta bergizi. Jika Anda tertarik, ada cara ternak belut yang mudah tanpa perlu menggunakan lumpur.
Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Meski termasuk ke dalam golongan ikan, belut sedikit berbeda karena bisa hidup di dalam lumpur dengan sedikit air. Oleh karena itu, binatang ini memiliki dua sistem pernapasan yang bisa membuatnya bertahan dalam kondisi tersebut.
Belut termasuk salah satu hewan konsumsi yang banyak digemari. Beberapa olahan dengan menggunakan belut sebagai bahan utamanya, terbukti berhasil memenangkan lidah banyak orang. Rasa dagingnya yang kenyal dan gurih membuat siapa saja akan ketagihan. Apalagi kandungan nutrisi dalam belut yang dinilai bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Yadi Karung bersepeda jarak jauh? Soal jarak ia tak main-main, karena ia mampu menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilometer demi menikmati indahnya Indonesia.
Banyaknya penggemar belut membuat orang-orang mencoba berternak belut. Jika Anda tertarik, ada cara ternak belut yang mudah tanpa perlu menggunakan lumpur. Ya, meski dalam habitat aslinya belut berada di tempat yang berlumpur, cara ternak belut tidak harus menggunakan media lumpur dan bisa dengan hanya menggunakan air bersih di kolam biasa saja
Cara ternak belut tanpa lumpur ini juga memiliki kelebihan, yaitu memudahkan dalam mengontrol belut ketika terserang penyakit. Selain itu, cara ternak belut ini juga dapat menurunkan potensi terjadinya kanibalisme antar belut.
Di sisi lain, cara ternak belut tanpa lumpur juga memiliki kelemahan di mana peternak belut harus menyiapkan makanan yang cukup, karena belut hanya akan memakan makanan yang disediakan.
Jika Anda tertarik membudidayakan belut dengan cara tanpa lumpur, berikut telah kami rangkum dari liputan6.com, bagaimana cara ternak belut tanpa lumpur.
Menyiapkan Tempat dan Air
Untuk memulai cara ternak belut, yang pertama kali harus dilakukan adalah mempersiapkan kolam pembesaran sebagai tempat di mana belut-belut akan dibudidayakan. Kolam yang biasanya digunakan adalah kolam terpal atau pun kolam permanen yang terbuat dari semen.
Jika dibandingkan dengan kolam lumpur, kolam air jernih memiliki kelebihan karena dapat meminimalisir pemborosan tempat. Ini karena ukuran kolam yang tidak terlalu besar, namun tetap bisa menampung banyak bibit.
Namun, Anda juga perlu memperhatikan sirkulasi air jika memilih menggunakan kolam air jernih. Sirkulasi air yang baik dapat mengatur kadar pH dalam air, yang nantinya akan terganggu karena lendir yang dikeluarkan dari tubuh belut. Sirkulasi yang bagus juga akan membuat kadar oksigen di dalam kolam menjadi stabil dan air tetap jernih.
Memilih Bibit
Selesai mempersiapkan kolam, cara ternak belut berikutnya adalah dengan memilih bibit belut. Pemilihan bibit belut ini penting karena akan menentukan hasil dari panen. Anda harus mencari bibit yang berkualitas dan unggul. Ada beberapa ketentuan dalam pemilihan bibit yang bisa Anda ikuti, yaitu:
- Pilih bibit yang tidak memiliki bekas luka dan kondisi belut yang lincah.
- Hindari bibit belut yang didapat secara alami, karena akan menimbulkan bekas luka seperti cara penangkapan dengan metode setrum, berburu di dalam lumpur sawah dan sungai.
- Ukuran bibit setidaknya harus merata atau sama besar. Dengan memilih ukuran bibit yang sama besar, juga dapat menurunkan tingkat kanibalisme. Selain itu, pemberian pakan juga tidak akan merata jika Anda mencampur bibit kecil dengan bibit yang besar.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan yang teratur sangat penting dan akan berpengaruh dalam tumbuh kembang belut nantinya. Selain itu, pemberian pakan yang tepat akan membuat keberhasilan dari budidaya belut menjadi lebih optimal. Anda bisa memberikan beberapa jenis pakan alami seperti limbah ikan, bekicot, sisa cincangan dari daging ayam, maupun pelet.
Biasanya pakan akan diberikan pada belut secara berkala, antara 3 sampai 4 kali sehari. Semakin besar dan semakin berumur bibit, maka jumlah pakan akan lebih sedikit.
Perawatan Belut
Cara ternak belut yang selanjutnya adalah cara merawatnya. Tidak hanya asupannya saja yang perlu diperhatikan, kondisi fisik belut dan lingkungannya juga perlu diperhatikan dengan seksama. Perhatikan kualitas air, berikan pakan secara teratur, serta sesuai dengan takaran agar tidak menimbulkan air yang cepat kotor dan sifat kanibalisme belut. Perhatikan juga bagaimana kondisi belut. Belut yang sedang terserang penyakit, ditandai dengan perilaku belut yang terus bergerak pada siang hari dan aktif menyerang belut lainnya.
Belut adalah binatang yang mengeluarkan lendir. Ini dikarenakan belut memiliki mekanisme tubuh untuk melindungi dirinya yang sensitif. Lendir yang keluar secara terus-menerus dapat mempengaruhi tingkat keasaman air atau pH air di kolam. Sehingga ketika air kolam mencapai ambang batas pH 7, maka air harus segera dinetralkan atau segera disirkulasi. Maka dari itu media budidaya belut harus dilengkapi dengan sirkulasi air yang baik.
Panen Ternak Belut
Dalam proses pemanenan belut, sebenarnya tidak memiliki takaran dan masa panen yang ditetapkan, karena sekecil apapun ukuran belutnya, tetap bisa dinikmati. Namun, jika Anda ingin mendapatkan panen dalam jumlah yang maksimal, Anda bisa melakukan panen setelah 3 hingga 4 bulan masa pemeliharaan.
Belut dengan kualitas yang baik, bisa seterusnya Anda jadikan indukan sehingga Anda tetap bisa menghasilkan bibit-bibit baru nantinya. Anda juga bisa melakukan pemanenan secara harian atau tidak secara sekaligus dengan penangkapan manual. Hal itu karena masyarakat menyukai ukuran belut yang beragam, dan tidak harus memiliki ukuran yang besar.
Proses panen di kolam tanpa lumpur ini lebih mudah dan praktis daripada metode lainnya. Anda bisa memanen belut dengan cara menguras kolam atau menjaring belut yang ada di kolam.