Cara Unik Kades di Cirebon Satukan Warga usai Pilkades, Ajak Mancing Bareng
Memancing bisa memantik kembali rasa guyub di kalangan warga
Memancing bisa memantik kembali rasa guyub di kalangan warga
Cara Unik Kades di Cirebon Satukan Warga usai Pilkades, Ajak Mancing Bareng
Tak jarang momen pemilihan umum menimbulkan perpecahan di masyarakat. Perbedaan pilihan menjadi penyebab utamanya. Namun seorang kepala desa di Kalianyar, Cirebon punya cara unik menyatukan kembali warga.
-
Mengapa Cirebon dijuluki Kota Pelabuhan Emas? Beberapa waktu kemudian, Cirebon dikukuhan sebagai Kota Pelabuhan Emas karena tingginya perputaran ekonomi dan penjualan rempah ke negara lain. Menurut catatan pemerintah Belanda dalam dal van cheribon dan Gedeng Book van cheribon yang diterbitkan pada pendirian Bergemister van cheribon, menyebut penamaan ini diberikan sesuai hasil rempah yang dibawa ke pasar Eropa dengan kualitas baik.
-
Siapa yang memimpin pasukan kerajaan Pajajaran untuk menyelidiki Cirebon? Pasukan ini dipimpin oleh Tumenggung Jagabayan untuk menyelidiki mengapa Cirebon sudah tak mengirim upeti dan melantik Syarif Hidayatullah secara sepihak.
-
Kapan Sunan Kalijaga mendirikan petilasan di Cirebon? Di masa silam Sunan Kalijaga pernah aktif berdakwah di Cirebon dan meninggalkan petilasan sekitar 1 kilometer dari terminal Harjamukti.
-
Bagaimana kesenian Tayuban Cirebon dipertunjukkan? Pertunjukkan Tayuban Dalam pementasannya, kesenian ini dilakukan oleh seorang penari yang disebut ronggeng dan diiringi pemusik karawitan seperti kendang, goong, kenong, gamelan, kecrek dan suling. Musiknya cenderung dinamis, namun didominasi tempo lambat. Penarinya juga menggunakan selendang yang akan diberikan kepada tamu yang disambut untuk ikut menari.
-
Kapan Gedung Balai Kota Cirebon dibangun? Mengutip laman Kemdikbud, peletakan pertama pondasi bangunan ini dilakukan pada 1926.
-
Apa yang dilakukan Sunan Kalijaga di Cirebon? Ketika itu dirinya menjadikan Cirebon sebagai pusat ajaran Islam dan dijalankan bersama Sunan Gunung Jati. Di sini, ia bersama Sunan Gunung Jati mengenalkan cara berdakwah melalui kesenian yang ketika itu digandrungi masyarakat.
Kades bernama Abdul Nasir ini menginginkan masyarakat agar tetap bersatu setelah masa pemilihan kepala desa. Setelah pemilihan selesai digelar, ia lantas merangkul masyarakat setempat untuk bersilaturahmi dengan cara memancing bersama.
“Setelah melewati pesta demokrasi tingkat desa (pilkades) mungkin ada beda pilihan, namun sekarang waktunya bersatu kembali demi kemajuan dan pembangunan desa,” katanya, dilansir dari Liputan6, Senin (8/1).
Tuangkan Satu Ton Ikan
Menurutnya, kegiatan mancing bersama ini bertujuan agar masyarakat bisa kembali bersatu mewujudkan pembangunan desa.
Agar meriah, sebanyak satu ton ikan dituangkan di sungai agar masyarakat tetap guyub dan bersama.
"Kebetulan kan basic saya dari perikanan maka dari itu salah satu program utama saya memberdayakan masyarakat melalui budidaya ikan. Harapannya bisa menjadi mata pencaharian lain yang prospek," terang Nasir.
Akan Gandeng Anak Muda
Nasir mengatakan bahwa dirinya juga akan menggandeng anak muda sebagai penyukses program kerjanya di Desa Kalianyar.
Ini terkait potensi pemuda di sana yang rindu akan kegiatan olahraga dan bisa berpeluang meraih prestasi di ajang tersebut. Olahraga yang dijalankan di antaranya bola volley dan bulu tangkis.
"Saya juga gandeng klub legenda volly Perdapa dari Kota Cirebon untuk bisa membantu pemuda desa dilatih main volly. Ada kegiatan positif dan berprestasi. Olahraga lain seperti badminton sepak bola saya juga ingin maksimalkan," kata Nasir.
- Warga dan Kades Gugup Tiba-Tiba Diajak Makan Satu Meja di Ruangan Jenderal Bintang Dua Polisi
- Jelang Muktamar, Kiai-Kiai Cirebon Serukan NU dan PKB Berdamai Demi Bangsa Indonesia
- Mengenal Kecamatan Gegesik Cirebon yang Kaya Kearifan Lokal, Ada Tradisi Berburu Tikus
- Kelezatan Semangkuk Mi Kipas Khas Cirebon, Cara Masaknya Unik dan Curi Perhatian
Menjalankan Kembali Kesenian
Di Desa Kalianyar, potensi seni juga perlu didukung agar bisa tampil di masyarakat. Beberapa kesenian yang merupakan khas Desa Kalianyar yakni tari topeng, sintren dan wayang.
Kesenian dianggap Nasir sebagai pembuka jalan pengenalan budaya lokal di Kalianyar.
Tidak menutup kemungkinan jika kesenian di sini berjalan, banyak yang ingin datang dan mengetahui kesenian setempat.
“Ini juga upaya kami agar masyarakat bangga dan cinta seni budaya Cirebon. Jika lestari tidak menutup kemungkinan banyak yang datang dan belajar di sini," bebernya
Berdayakan UMKM
Ditambahkannya, jika sebagian besar masyarakat di Kalianyar merupakan petani serta budidaya ikan dan pelaku UMKM.
Dirinya menginginkan agar pemberdayaan perekonomian warga, dan pelaku UMKM bisa berjalan agar desanya bisa berkembang dan berdaya saing.
"Kemudian program keagamaan juga di kami fasilitasnya sudah memadai santri terus bertambah. Di beberapa blok sudah punya majelis taklim tinggal dioptimalkan saja," sebut Nasir.