Cerita Warga Bandung Terjebak Pinjol Sampai Diteror, Berawal Tak Sengaja Klik Tautan
Salah seorang korban asal Kabupaten Bandung bernama Eka Kharisma mengaku dijebak oleh admin pinjaman online. Ia mengaku tiba-tiba mendapat tagihan pinjol, kendati tidak merasa meminjam. Usut punya usut kejadian itu bermula usai ia tak sadar mengklik tautan dari pesan singkat.
Satgas Rentenir Kota Bandung, Jawa Barat belum lama ini mencatat sebanyak 7.321 warga di wilayahnya terjerat layanan pinjaman uang online (pinjol) ilegal selama periode 2018 hingga 2021.
Kian meresahkannya ‘bank emok’ internet tersebut membuat pemerintah setempat dan aparat kepolisian melakukan langkah preventif untuk memutus fenomena ini.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Beberapa korban yang merasa dijebak dan terjebak pun sudah mulai melapor, termasuk menceritakan kronologi sistem jerat dari pinjaman online seperti yang dialami Eka Kharisma.
Warga asal Kabupaten Bandung itu menceritakan jika dirinya sempat dijebak hingga diteror oleh admin pinjol. Kejadian itu ia alami usai tak sengaja mengklik tautan dari nomor yang menawarkan pinjaman uang daring.
Melansir dari laman ANTARA pada Kamis (21/10), berikut kisahnya.
Berawal Dikirimi Pesan Singkat dari Platform Dana Ku
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/rineca
Dalam kesempatannya itu, Eka mengatakan jika dirinya sempat terjerat pinjaman online sekitar akhir tahun 2020 lalu.
Eka mengaku dijebak, karena saat itu dirinya menerima pesan singkat yang menawarkan dana pinjaman dari Dana Ku dengan disertakan sebuah tautan link ke website.
Merasa ingin mengabaikan, ia pun langsung menggeser layar ponselnya namun secara tak sengaja dirinya mengklik tautan hingga menyambungkannya ke sebuah laman pinjaman.
Ia mengaku saat itu tak berpikir macam-macam, karena tak sengaja mengklik tautan yang ternyata berbuah teror ke dirinya.
Tiba-Tiba Dikirimi Tagihan Cicilan Pembayaran
Selang beberapa hari, Eka langsung terkejut saat mengecek notifikasi dari aplikasi WhatsApp di ponselnya.
Rupanya ia dikirimi rincian biaya tagihan cicilan pembayaran utang dari platform Dana Ku, beserta denda karena telah melewati batas akhir pembayaran.
Pinjol Dana Ku berdalih, mereka telah mentransfer uang sebesar Rp800 ribu ke rekening pribadi Eka Kharisma. Ia pun kaget, karena merasa dirinya tak mengajukan pinjaman uang tersebut.
Denda Hingga Rp2,5 Juta
www.usatoday.com
Pesan tersebut tak berhenti sampai di pesan tagihan. Eka mengaku kembali terkejut karena tagihan dari pinjol tersebut mencapai Rp2,5 juta, kendati ia tidak merasa meminjam Rp800 ribu seperti yang disebutkan.
Eka menyebut, jumlah tersebut terdiri dari pinjaman Rp800 ribu dan denda keterlambatan pembayaran Rp1,7 juta.
Awalnya karena tidak pernah mengajukan pinjaman ke platform tersebut, dirinya berupaya mengabaikan pesan masuk tersebut dari pinjol ilegal itu.
Teror Sampai ke Keluarga
Merasa diabaikan, pinjol Dana Ku justru meneror rekan, keluarga hingga tetangga Eka Kharisma melalui pesan singkat di aplikasi WhatsApp.
Pesan singkat tersebut menuduh Eka Kharisma sebagai pencuri, diiringi pesan-pesan bernada tuduhan negatif lainnya.
Usai kejadian, ia mengaku stres dan malu dengan teror dari pinjol ilegal yang menuduh dirinya tidak-tidak itu. Bahkan ia juga sempat cekcok dengan sang istri karena ulah pinjol yang sudah meresahkan tersebut.
Sebagai langkah pencegahan, Eka langsung mengganti nomor telepon pribadinya dan langsung melapor ke OJK Jabar dan Polsek Soreang, Kabupaten Bandung. Ia meminta kepada masyarakat agar langsung mengabaikan pesan yang berisi pinjaman online.
Pindah Rumah Usai Diteror Pinjol
www.ivandimitrijevic.com
Kejadian serupa rupanya juga dialami warga Bandung lainnya yakni Rijal FR. Berbeda dengan Eka yang dirinya merasa dijebak, Rijal justru terjebak lewat iming-iming syarat mudah.
Menurutnya, syarat pinjaman online hanya KTP dan saat itu ia hanya meminjam uang sebesar Rp1 hingga Rp2 juta.
Lama kelamaan tagihan pinjolnya membengkak hingga memunculkan teror yang makin meresahkan. Tak berpikir lama, Rijal pun langsung memutuskan untuk pindah rumah dari Bandung ke kawasan desa terpencil di Cianjur, Jawa Barat.
Tagihan Mencapai Rp30 Juta
Rijal mengaku syok, karena tagihannya membengkak hingga berpuluh-puluh kali lipat dari dana awal yang ia pinjam.
Teror yang dialaminya pun beragam, mulai dari pesan di ponsel hingga didatangi sejumlah orang yang mengaku dari platform pinjol yang ia ajukan.
Berdasarkan pengalamannya, ia ditagih utang pinjol sebesar Rp30 juta. Ia mencontohkan, dalam pinjaman Rp1 juta, akan ada kelipatan Rp100 ribu dalam satu hari jika telat membayar. Itu akan terus membengkak hingga angka yang tidak masuk akal.
Ia pun berpesan agar jangan pernah berurusan dengan hal-hal yang berkaitan dengan pinjaman online, meskipun sedang dalam keadaan mendesak.