Unik dan Penuh Warna, 5 Kampung di Tangerang Ini Cocok Jadi Lokasi Ngabuburit
Tak hanya di kawasan perkotaan saja, banyak kampung yang bisa dijadikan lokasi ngabuburit. Seperti sejumlah kampung tematik yang terletak di wilayah Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Di bulan Ramadan, aktivitas jalan-jalan menjadi kegiatan yang lazim dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa tiba. Kegiatan itu kerap disebut dengan istilah 'ngabuburit'. Tak hanya di kawasan perkotaan saja, banyak kampung yang bisa dijadikan lokasi ngabuburit. Seperti sejumlah kampung tematik yang terletak di wilayah Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Dilansir dari Liputan6.com, Jumat (23/4), ada banyak keunikan yang ditawarkan kampung ini. Seperti dekorasinya yang warna-warni, hingga edukasi yang asyik.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
Berikut 5 kampung tematik yang cocok jadi tempat ngabuburit selama Ramadan:
Kampung Markisa
Kampung Markisa di Kota Tangerang ©2021 liputan6/ Merdeka.com
Bagi Anda yang ingin berburu takjil hingga mencari tanaman hidroponik, Kampung Markisa bisa menjadi alternatif kunjungan senja menjelang Ramadan.
Berlokasi di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Kampung Markisa memiliki fasilitas cukup lengkap. Seperti kawasan kuliner, tanaman hidroponik, juga tersedia berbagai jenis kerajinan hasil kreativitas warga.
“Di sini ada kuliner, ada juga kerajinan hasil kreativitas warga. Pengunjung pun bisa berbelanja tanaman hidroponik di kampung ini,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, saat menjelaskan.
Selain itu, di lokasi tersebut juga dihiasi berbagai jenis mural serta cat warna-warni dari seluruh rumah yang Instagramable. Dan pengunjung bisa membeli miniatur landmark khas Kota Tangerang hingga mencicipi kuliner khas kelurahan tersebut yakni Miredagi (Mie Rebus dan Ginseng).
Kampung Pink
Kampung Pink Kota Tangerang/©2021 liputan6/ Merdeka.com
Tak kalah menarik dengan Kampung Markisa, Kampung Pink juga bisa dijadikan alternatif destinasi ngabuburit lainnya. Di lokasi tersebut juga dihiasi berbagai jenis mural menarik berisi pesan kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Kreativitas warga melukis tembok pembatas antara rel kereta api patut diacungi jempol. Permukaan tembok yang tak rata, justru membuat lukisan di Kampung Pink terlihat hidup layaknya gambar tiga dimensi.
"Menarik, sangat menarik. Karena kampungnya ditata dan dipercantik dengan mural yang tematik, ada yang temanya keagamaan, tentang kota, Covid-19 dan tema-tema lainnya," ujar Arief R Wismansyah saat berkunjung ke Kampung Pink.
Kampung Pink berada di Tanah Tinggi, Kota Tangerang yang dahulunya merupakan pemukiman dengan angka kriminalistas tinggi. Kini, Kampung Pink berbenah dan menjadi lebih indah.
Kampung Bekelir
Kampung Tematik Bekelir/©2021 liputan6/ Merdeka.com
Kampung Bekelir berlokasi persis di pinggir Sungai Cisadane. Kampung Bekelir merupakan salah satu alternatif destinasi tujuan yang dahulunya merupakan lokasi kumuh. Saat ini, penampilannya telah berubah dengan hiasan mural membentang di tembok sepanjang 300 meter.
Di lokasi tersebut ditinggali banyak profesi masyarakat seperti, seniman, budayawan dan juga wartawan, ulama bahkan LSM. Tak heran jika kampung ini membawa semangat keragaman budaya yang kuat.
Kampung Grenpul
Kampung Hidroponik Grenpul/©2021 liputan6/ Merdeka.com
Lokasi berikutnya cocok disebut sebagai surga bagi para pecinta tanaman hidroponik. Di kawasan yang terletak di Kelurahan Gerendeng Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang ini banyak tumbuhan hidup yang dikelola warga. Beberapa tanaman hidroponik di Kampung Grenpul yakni sawi pagoda, kangkung, pokcoy, dan aneka sayur mayur lainnya.
Selain itu, wilayah yang pernah meraih juara satu dari program Kampung PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Kota Tangerang ini, juga memiliki beragam inovasi lingkungan, seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), satu rumah satu biopori dengan total 131 lubang biopori, vertikal garden pelangi dan kelompok tani.
Kampung Batik
Warna warni Kampung Batik
©2021 liputan6/ Merdeka.com
Kampung terakhir di Tangerang yang bisa dikunjungi untuk menemani ngabuburit adalah Kampung Batik Mayang di Jalan Mayang II, RT2/RW11, Larangan Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Di kampung ini pengunjung bisa melihat berbagai jenis lukisan batik khas Kota Tangerang dengan masing-masing keunikannya. Kampung ini terbentuk pada pertengahan tahun 2017, oleh warga setempat yang memiliki kegemaran melukis, dan berinisiatif untuk membuat lukisan mural bermotif batik di sepanjang dinding kampung.
Menurut Arief, dengan adanya kampung-kampung tematik tersebut diharapkan mampu mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih sehat dan baik. Selain itu, kampung tematik juga diharapkan bisa menjadi titik awal untuk mengangkat potensi sosial serta ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
"Saya berharap dengan terciptanya kampung-kampung tematik, kondisi lingkungannya bisa lebih baik dan tertata, masyarakatnya juga jadi lebih guyub dan lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitarnya," pungkasnya.