Doa Awal Tahun dan Akhir Hijriah beserta Artinya Sesuai Sunnah Nabi
Setiap pergantian tahun hijriah, terdapat bacaan doa awal tahun dan akhir tahun yang dibaca oleh sebagian masyarakat muslim.
Selain kalender Masehi, orang Islam sebenarnya juga memiliki kalender sendiri yang bernama kalender Hijriah. Kalender Hijriah ini membantu umat Islam untuk mengetahui tanggal acara dan perayaan keagamaan. Nama-nama bulan dari kalender Hijriah ini, yaitu Muḥarram, Ṣafar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramaḍan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
Terkait tahun Hijriah, di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri sebenarnya belum mengenal pergantian tahun Hijriah. Sampai akhirnya Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu mengusulkan untuk membuat tahun yang bisa dijadikan acuan bagi masyarakat. Itulah kenapa tidak ada amalan khusus seperti sholat, puasa, atau doa awal tahun untuk menyambut pergantian tahun hijriah.
-
Kapan Doa Kafaratul Majelis dibaca? Rasulullah SAW mengajarkan para sahabatnya untuk membaca doa kafaratul majelis ketika hendak meninggalkan sebuah majelis.
-
Apa itu doa arwah lengkap? Doa arwah lengkap ini bisa dibaca kapan saja atau dalam acara doa yang diadakan secara khusus.
-
Kapan doa Kafaratul Majelis dibaca? Doa kafaratul majelis adalah doa yang dibaca setelah seseorang merasa bersalah atas percakapan atau kesalahan yang dilakukan saat berada dalam suatu majelis atau pertemuan.
-
Untuk siapa saja doa arwah lengkap dibaca? Kemudian kepada semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami, kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru kami, mereka yang telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur/arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sapu jagat? Doa sapu jagat adalah bacaan kebaikan yang mencakup permohonan untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Baca juga: Puasa Dzulhijjah Anjuran Sebelum Idul Adha, Ketahui Niatnya
Namun yang berkembang di masyarakat, mereka melakukan amalan khusus seperti doa awal tahun dan akhir tahun. Hal seperti ini pernah dijelaskan oleh Syaikh Bakr Bin Abdillah Abu Zaid rahimahullah,
“Syariat Islam tidak pernah mengajarkan atau menganjurkan doa atau dzikir untuk awal tahun. Manusia saat ini banyak yang membuat kreasi baru dalam hal amalan berupa doa awal tahun, dzikir atau tukar menukar ucapan selamat, demikian pula puasa awal tahun baru, menghidupkan malam pertama bulan Muharram dengan shalat, dzikir atau doa, puasa akhir tahun dan sebagainya yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali.”
Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun
Berikut adalah doa awal tahun dan doa akhir tahun yang biasa dibaca oleh masyarakat luas,
Doa Awal Tahun
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm
Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini."
Doa Akhir Tahun
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu."
Namun, perlu diingat bahwa sudah semestinya kita mencukupkan diri dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Jika mereka tidak melakukan suatu amalan tertentu dalam menyambut tahun baru Hijriah, seperti doa awal tahun, maka ada baiknya jika kita pun mengikuti mereka dalam hal ini. Para ulama Ahlus Sunnah juga sering mengatakan,
“Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita melakukannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir).
Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun sesuai Sunnah
Tapi, masih ada amalan doa yang bisa kita panjatkan ketika memasuki awal bulan. Dilansir dari rumaysho.com, terdapat dua doa yang bisa diamalkan pada awal bulan, termasuk awal bulan ketika pergantian tahun hijriah.
Doa pertama dari ‘Abdullah bin Hisyam radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa sebagaimana mengajarkan Al-Qur’an di mana doa ini dibaca saat memasuki awal bulan:
Allohumma Ad-Khilhu ‘Alainaa Bil Amni Wal Iimaani Was Salaamati Wal Islaam, Wa Jiwaarim Minasy-Syaithooni, Wa Ridhwanim Minar Rohmaani
Artinya: Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan agar kami mendapat rida Allah (Ar-Rahman). (HR. Al-Baghawi dalam Mu’jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih).
Kemudian doa kedua dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat hilal, beliau mengucapkan:
Allohumma Ahlilhu ‘Alayna Bilyumni Wal Iimaani Was Salaamati Wal Islaami. Robbii Wa Robbukallah
Artinya: Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah. (HR. Ahmad dan Tirmidzi, dan Ad-Darimi. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Pergantian tahun baru hijriah tidak perlu disambut dengan memperingatinya atau perayaan. Namun yang perlu kita ingat adalah dengan bertambahnya waktu, maka semakin dekat pula kita dengan kematian.
Hasan Al Bashri mengatakan, “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanya memiliki beberapa hari. Tatkala satu hari hilang, akan hilang pula sebagian darimu.”