Dua Pedagang Pasar Jadi OTG, Ini 5 Skema Baru Penanganan Covid-19 di Bekasi
Dua orang pedagang pasar wisma asri positif Covid, Pemkot Bekasi siapkan 5 skema khusus penanganan Covid di pasar tradisional.
Setelah dilaksanakannya tes massal Covid-19 di sejumlah pasar di Kota Bekasi, Wali Kota Depok, Rahmat Efendi mengumumkan bahwa dari hasil tes terdapat 2 orang positif corona. Kedua orang tersebut merupakan pedagang di Pasar Wisma Asri.
Wali Kota yang akrab disapa Pepen itu menyebutkan bahwa, kedua pasien tersebut merupakan pedagang ayam potong di Pasar Wisma Asri, keduanya berinisial R dan H. Dilansir dari laman Liputan6, R sendiri merupakan warga Kabupaten Bekasi, sedangkan H terdata sebagai warga Kabupaten Bogor.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG)
©2020 Merdeka.com/ cdc
Pepen menyebutkan jika kedua pedagang ayam potong di Pasar Wisma Asri Bekasi tersebut merupakan orang positif tanpa gejala alias OTG. Sehingga tidak tampak seperti orang yang terpapar Covid, layaknya orang yang sehat seperti biasa.
"Kedua orang ini pedagang yang sehari-hari beraktivitas di Pasar Wisma Asri, Bekasi Utara. Mereka ini orang tanpa gejala (OTG)," kata Pepen, Senin (11/5/2020) via Liputan6.
Lakukan Tracking Activity
Terkait munculnya kasus OTG di Kota Bekasi, pihak pemkot telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dan Bogor, untuk melakukan penelusuran terkait riwayat sebelum pelaksanaan tes PCR berlangsung.
Pihaknya juga akan segera melakukan tindakan penanganan sesuai protokol kesehatan terhadap R dan H. Hal ini sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid.
Menurutnya, Orang Tanpa Gejala (OTG) jauh lebih berbahaya, terutama jika pasien banyak melakukan interaksi dengan masyarakat di pasar.
"Kita akan terus lakukan tracking si pasien positif Covid-19. Kondisinya lebih berbahaya karena ritme pasar sangat rentan dengan keramaian orang yang membeli bahan pokok sehari hari," ujarnya.
Melakukan Monitoring Satu Pintu
Menurut Pepen, kedepannya setiap pasar di wilayah Bekasi rencananya akan dibuatkan satu pintu untuk pemantauan (monitoring) pergerakan pengunjung yang beraktivitas di pasar-pasar tradisional.
Lebih lanjut menurut Pepen, pihaknya akan lebih memperketat masyarakat untuk tetap melaksanakan Physical Distancing di tempat-tempat keramaian.
"Masih banyak yang tidak memakai masker dan santai seperti tidak ada wabah yang berbahaya. Tapi dari Pemkot Bekasi juga telah berupaya dalam segala hal dalam pencegahan Covid-19 ini," tegasnya.
Isolasi Mandiri Hingga Dilakukan Tes Orang Terdekat
Sementara itu, menurut Alamsyah, selaku Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi menjelaskan jika memang benar bahwa terdapat seorang pedagang pasar warga Kabupaten Bekasi yang terpapar Covid-19.
"Iya satu warga Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Data sudah kami terima," katanya saat dikonfirmasi via Liputan6.com.
Menurut Alamsyah, temuan ini langsung direspons pihaknya dengan cepat. Karena pasien berinisial R merupakan OTG, sehingga perlu dilakukan pengawasan selama pelaksanaan isolasi mandiri.
Selain itu, petugas juga mentracking orang-orang yang pernah kontak dengan R beberapa waktu terakhir.
"Tracking tadi sudah kami lakukan. Besok Selasa kontak eratnya kami swab juga. Kita juga pengetatan check point antar wilayah," tandasnya.
Melaksanakan Test di 12 Pasar Tradisional Aktif
Pelaksanaan Test Swab di Salah Satu Pasar Kota Bekasi/ Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Seperti yang dikutip dari Liputan6, sebelumnya Pemkot Bekasi yang dipimpin oleh Pepen telah melakukan tes swab kepada pedagang dan pembeli. Tes dilakukan di 12 pasar dan 2 pertokoan Kota Bekasi, pada Minggu 10 Mei 2020.
Dua belas pasar tersebut ialah Pasar Baru Bekasi (Bekasi Timur), Pasar Teluk Buyung dan Pasar Wisma Asri (Bekasi Utara), Pasar Kranji Baru dan Pasar Bintara (Bekasi Barat), Pasar Jatiasih (Jatiasih).
Kemudian Pasar Kranggan (Jatisampurna), Pasar Pondokgede dan Pasar Atrium (Pondokgede), Pasar Inkopau (Pondok Melati), Pasar Family dan Pasar Harapan Jaya (Medan Satria).
Sedangkan untuk beberapa pusat pertokoan/perbelanjaan, Pemkot Bekasi telah mengadakan tes swab di Bekasi Junction dan pertokoan Kranji, Bekasi.
Selama pelaksanaan tes tersebut, masing-masing pasar tradisional diberikan 50 alat tes swab untuk memeriksa sampel cairan para pedagang dan pengambilan sample random (acak) kepada para pembeli.