Ekowisata Mangrove Karangsong Indramayu, Destinasi Edukatif untuk Menghargai Alam
Selain dijadikan sebagai tempat wisata favorit bagi masyarakat, ekowisata Karangsong juga dijadikan sebagai lahan konservatif untuk memelihara tanaman mangrove yang dikenal bisa mencegah abrasi pantai.
Saat ini banyak sektor pariwisata yang menawarkan konsep berbeda untuk menarik minat para pengunjungnya. Salah satunya adalah ekowisata mangrove yang terletak di kawasan Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Selain dijadikan sebagai tempat wisata favorit bagi masyarakat, Ekowisata Karangsong juga dijadikan sebagai lahan konservatif untuk memelihara tanaman mangrove yang dikenal bisa mencegah abrasi pantai.
-
Apa yang menjadi ciri khas perahu nelayan Indramayu? Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar Pranowo? "Ada bajak laut," kata nelayan.Berdasarkan pengakuannya, nelayan itu menyetor mulai Rp3 juta hingga Rp5 juta setiap minggunya. "Orang biasa seperti saya, cuma baik keamanannya kalau ada masalah," ujar nelayan.
-
Apa yang terjadi pada telur penjual martabak di Indramayu? Telur milik penjual martabak di Indramayu pecah gara-gara suara sound system yang terlalu keras.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui saat di Indramayu? Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendengarkan pengakuan mengejutkan saat berdialog dengan dari nelayan Indramayu.
-
Apa saja jenis wisata yang ditawarkan di Indramayu? Ada banyak wisata Indramayu yang bisa menjadi pilihan untuk mengisi liburan. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, serta wisata kuliner, bisa Anda temukan di Indramayu.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Sejarah
tripadvisor ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari puslitbanghut.or.id, mulanya pada 1960-an, kawasan Pantai Karangsong merupakan jalur hijau pertumbuhan mangrove yang banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menahan abrasi di bibir pantai.
Namun sekitar tahun 70-an hingga 80-an, kawasan hijau tersebut beralih fungsi secara masif menjadi kawasan tambak, sehingga membuat hilangnya hampir separuh kawasan hijau tersebut.
Sejak 2008, kawasan tersebut perlahan mulai kembali difungsikan sebagai kawasan tumbuhnya hutan mangrove yang diinisiasi oleh warga setempat dan dibantu oleh sebuah perusahaan minyak dalam negeri.
Rumah Baru Bagi Satwa
goodnewsfromindonesia.id ©2020 Merdeka.com
Sejak dijadikan sebagai tempat konservasi tanaman mangrove, kawasan Pantai Karangsong telah menciptakan suatu ekosistem baru yang nyaman bagi berbagai spesies satwa dan biota laut. Diketahui bahwa terdapat kurang lebih 49 spesies burung dari 22 jenis dan 32 marga dengan indeks keanekaragaman (diversity index) sebesar 2,91.
Selain itu di kawasan tersebut terdapat pula 17 spesies burung yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, dua spesies termasuk Critically Endangered (CR) yaitu Fregata andrewsi dan Alcedo euryzona dan satu spesies Near Threatened (NT) yaitu Butorides striatus.
Menjaga Kualitas Air Tanah hingga Menjaga Daratan
tripadvisor ©2020 Merdeka.com
Selain sebagai sebagai rumah bagi beberapa satwa, kawasan Ekowisata Pantai Karangsong juga berfungsi sebagai penjaga kualitas air di perairan tersebut.
Dilansir dari earthhour.wwf.id, hutan mangrove seperti di kawasan Pantai Karangsong bisa mencegah terjadinya intrusi air laut. Intrusi air laut adalah kondisi di mana air laut merembes melalui pori-pori di lapisan daratan kawasan sekitar pantai sehingga menyebabkan air tanah berubah warna, rasa, hingga senyawa yang tidak layak konsumsi.
Selain itu, kawasan Ekowisata Karangsong Indramayu juga berfungsi sebagai penjaga kestabilan daratan di sekitar agar tidak terjadi penurunan tanah akibat abrasi dan pembentukan pulau baru secara alami dari proses penumpukan endapan di sekitar akar mangrove.
Berkeliling dengan Perahu Shuttle
travelingyuk.com ©2020 Merdeka.com
Selain sebagai tempat hidupnya 103,9 hektare tumbuhan mangrove, di tempat ini pengunjung juga bisa berkeliling dengan menyewa perahu shuttle dan membayar Rp15.000.
Dari situ pengunjung akan diajak berkeliling dan menikmati rimbunnya suasana hutan mangrove.