Emak-Emak Asal Tangerang Ini Sukses Jadi Juragan Risoles, Omzetnya Capai Rp50 Juta Sebulan
Dalam sehari, ia bisa menjual hingga 1.200 risoles kepada konsumen melalui WhatApps.
Dalam sehari, ia bisa menjual hingga 1.200 risoles kepada konsumen melalui WhatApps.
Emak-Emak Asal Tangerang Ini Sukses Jadi Juragan Risoles, Omzetnya Capai Rp50 Juta Sebulan
Ketekunan dan kerja keras akan mengubah nasib seseorang. Hal inilah yang dirasakan oleh seorang emak-emak asal Kecamatan Pinang Kota Tangerang bernama Mistiyati (42) . Ia merupakan seorang juragan camilan risoles mayo dengan omzet hingga Rp50 juta dalam satu bulan.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Kapan Ibu Rumah Tangga ini memulai usaha kulinernya? Dhita, ibu rumah tangga di Tulungagung, Jawa Timur sempat kebingungan karena usaha toko jilbab yang ia jalankan bersama suami sepi akibat pandemi.
-
Mengapa Ibu Rumah Tangga ini memilih untuk membuka usaha di rumah? Dhita sendiri punya banyak waktu luang di rumah. Saat memikirkan usaha baru demi menyelamatkan nasib karyawan toko jilbabnya, tercetuslah ide berjualan olahan ikan tongkol.
-
Kata-kata keren apa yang bisa menggambarkan usaha untuk membuat hidup lebih baik? "Hidup tak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi dengan telapak tangan kita dapat mengubah hidup kita jauh lebih baik lagi."
-
Kapan Ibu Utami memulai bisnis anyaman? Ia memulai bisnis anyaman pada Maret 2020 dengan modal Rp200 ribu.
Kesuksesannya ini tidak datang secara instan. Berbagai kendala kerap melanda usahanya, termasuk pandemi Covid-19 yang merebak beberapa waktu lalu.
Saat itu usaha risoles mayo buatannya sempat mengalamai penurunan tajam dan memengaruhi pendapatannya. Namun saat ini, Mistiyati mampu bangkit dan sanggup memproduksi hingga ribuan risoles mayo. Berikut kisah selengkapnya.
Sempat Terdampak Pandemi Covid-19
Mistiyati menuturkan jika usaha risoles mulanya ia rintis sekitar tujuh tahun lalu. Ketika itu ia menjajakannya menggunakan sepeda motor, sembari mengantar sang anak ke sekolah.
Usahannya berjalan lancar hingga pandemi Covid-19 merebak yang turut memengaruhi kondisi ekonominya.
"Saya dulunya tujuh tahun jadi pedagang risoles keliling pakai motor sambil anter anak sekolah. Trus pas pandemi, penjualan saya turun jauh, karena konsumen pada takut beli,” ujarnya seperti dilansir dari tangerangkota.go.id.
Hanya Menjual 100 Risoles Sehari
Saat awal merintis, dirinya hanya mampu memproduksi sekitar 100 risoles saja setiap harinya.
Dari seratusan risoles mayo yang dijual, rata-rata Mistiyati mampu menghasilkan keuntungan di angka Rp200 ribu per hari.
Di saat-saat itu ia juga masih menjajakannya secara berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan sepeda motor.
Bangkit dari Pandemi
Masa pandemi Covid-19 benar-benar memengaruhi usahanya. Penjualan tidak seramai sebelumnya.
Namun lambat laun dirinya mencoba putar otak untuk bisa beradaptasi di tengah kondisi yang sulit.
Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial.
- WA Siapkan Fitur Baru Bisa Telepon dan Chat Tanpa Bertukar Nomor HP
- Tiket Kereta Cepat Whoosh Kini Bisa Dipesan Lewat Whatsapp, Begini Caranya
- Fitur Baru WhatsApp Bakal Bisa Jawab Pertanyaan Pengguna Pakai AI
- Ummi Pipik Bikin Pengumuman Namanya Disalahgunakan 'Hati-Hati Semoga Tidak Ada yang Dirugikan'
Berinovasi Lewat Frozen Food
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan mencoba berjualan versi risoles beku alias frozen food. Ini akan membuat makanan bisa bertahan lebih lama.
Benar saja, setelah mengganti metode berjualan dari yang sebelumnya konvensional, penjualan risolesnya perlahan meningkat.
“Di situ saya putar otak untuk tetap bertahan (berjualan risoles), dengan teknik frozen," ungkap emak-emak yang merupakan owner Dessert By Legit ini.
Kini Jual 1.200 Risoles per Hari
Setelah menjual risoles versi frozen food, produksi risoles mayonya kian meningkat hingga mampu mempekerjakan tiga karyawan.
Dalam sehari, ia bisa menjual hingga 1.200 risoles kepada konsumen melalui media daring (Whatsapp), dengan keuntungan Rp2 juta sehari dan Rp50 juta dalam satu bulan.
"Konsumen saat saya dagang keliling dulu, saya Whatsapp, saya tawarin kalo sekarang ada bentuk forzen jadi aman. Waktu berjalan, mulut kemulut makin banyak yang order," terangnya lagi.
Sudah Miliki 30 Reseller
Mistiyati juga saat ini telah memiliki hingga 30 reseller dari Tangerang dan sekitarnya. Penjualan risolesnya bisa semakin meluas.
Ia menawarkan risoles mayonya salah satunya melalui Instagram dengan beberapa varian rasa, mulai dari beef mayo, sayuran, chicken mayo dan chicken ragout.
Untuk harganya, ia menjual Rp22 ribu per 10 risoles dalam satu pack untuk reseller.
Sumber: tangerangkota.go.id