Gejala Skizofrenia pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Jangan Diabaikan
Skizofrenia pada anak sebenarnya sama dengan skizofrenia pada orang dewasa, namun gejalanya mungkin akan lebih sulit dikenali.
Skizofrenia di masa kanak-kanak adalah gangguan mental yang jarang terjadi namun bisa menjadi parah. Ini karena anak-anak dan usia remaja akan menafsirkan realitas secara tidak normal.
Skizofrenia melibatkan berbagai masalah dengan pemikiran (kognitif), perilaku atau emosi. Gangguan ini dapat mengakibatkan beberapa kombinasi halusinasi, delusi, dan pemikiran serta perilaku yang tidak teratur yang dapat mengganggu kemampuan anak.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Skizofrenia pada anak sebenarnya sama dengan skizofrenia pada orang dewasa, tetapi memiliki dampak besar pada perilaku dan perkembangan anak. Skizofrenia pada anak akan menghadirkan tantangan khusus dalam diagnosis, pengobatan, pendidikan, dan perkembangan emosional dan sosial.
Skizofrenia bisa disebabkan oleh campuran kompleks dari kondisi lingkungan dan genetik. Gangguan ini cenderung didapat dari keluarga. Faktor lingkungan, seperti gizi buruk selama kehamilan dan paparan virus sebelum lahir, juga dapat mempengaruhi.
Gejala skizofrenia pada anak dapat bervariasi tergantung jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu. Meski beberapa gejala mungkin akan tampak, namun skizofrenia bisa sulit dikenali saat diderita oleh anak-anak.
Berikut ini kami akan sampaikan gejala skizofrenia pada anak yang perlu Anda ketahui.
Gejala Skizofrenia pada Anak di Awal
Mengutip dari mayoclinic.org, tanda dan gejala skizofrenia pada anak-anak dan remaja mirip dengan orang dewasa, tetapi kondisi ini mungkin akan lebih sulit dikenali pada kelompok usia ini. Tanda dan gejala gejala skizofrenia pada anak di awal mungkin melibatkan masalah dengan pemikiran, perilaku dan emosi.
Pemikiran:
- Masalah dengan pemikiran dan penalaran
- Ide atau ucapan yang aneh
Perilaku:
- Menarik diri dari teman dan keluarga
- Sulit tidur
- Kurangnya motivasi — misalnya, penurunan kinerja di sekolah
- Sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mandi atau berpakaian
- Tingkah laku yang aneh
- Perilaku atau agitasi kekerasan atau agresif
Emosi:
- Iritabilitas atau suasana hati yang tertekan
- Kurangnya emosi, atau emosi yang tidak sesuai dengan situasi
- Kecemasan dan ketakutan yang aneh
- Kecurigaan berlebihan terhadap orang lain
Gejala Skizofrenia pada Anak Lanjutan
Seiring bertambahnya usia anak-anak yang menderita skizofrenia, tanda dan gejala skizofrenia pada anak yang lebih khas mulai muncul. Tanda dan gejala mungkin seperti:
Delusi. Ini adalah keyakinan palsu yang tidak berdasar pada kenyataan. Misalnya, Anda berpikir bahwa Anda sedang disakiti; berpikir bahwa suatu isyarat atau komentar tertentu ditujukan kepada Anda; bahwa Anda memiliki kemampuan atau ketenaran yang luar biasa; bahwa orang lain jatuh cinta dengan Anda; atau bahwa bencana besar akan segera terjadi. Delusi terjadi pada kebanyakan orang dengan skizofrenia.
Halusinasi. Gejala skizofrenia pada anak ini biasanya membuat anak melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada. Namun bagi orang dengan skizofrenia, halusinasi memiliki kekuatan dan dampak yang kuat. Halusinasi dapat terjadi pada salah satu indra, tetapi mendengar suara adalah halusinasi yang paling umum.
Pikiran yang tidak teratur. Pemikiran yang tidak terorganisir tampak dari ucapan yang tidak terorganisir. Komunikasi yang efektif dapat terganggu. Anak mungkin akan menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak berhubungan. Dalam kasus yang jarang terjadi, cara bicaranya juga tampak aneh dengan susunan kata-kata tidak dapat dipahami.
Perilaku motorik yang sangat tidak teratur atau abnormal. Gejala skizofrenia pada anak ini mungkin terlihat dalam beberapa cara, mulai dari kekonyolan seperti anak kecil hingga agitasi yang tidak terduga. Perilaku tidak terfokus pada tujuan, yang membuat sulit untuk melakukan tugas. Perilaku dapat mencakup penolakan terhadap instruksi, postur yang tidak pantas atau aneh, kurangnya respons, atau gerakan yang tidak berguna dan berlebihan.
Gejala negatif. Ini mengacu pada berkurangnya kemampuan untuk berperilaku secara normal. Misalnya, orang tersebut mungkin mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak tidak memiliki emosi — tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah, berbicara dengan nada monoton, atau tidak menambahkan gerakan tangan atau kepala yang biasanya terjadi saat berbicara. Juga, orang tersebut mungkin menghindari orang lain dan aktivitas, atau tidak memiliki kemampuan untuk merasakan kesenangan.
Jika dibandingkan dengan orang dewasa, gejala skizofrenia pada anak mungkin tidak terlalu mengalami delusi, tapi lebih mungkin mengalami halusinasi visual.