Guru Ngaji di Cirebon Dicekik Orang Tua Muridnya hingga Tewas, Ternyata Ini Motifnya
Motif pembunuhan tersebut karena mencuri. Saat itu pelaku panik ketika korban memasuki rumah, dan langsung memergokinya sembari berteriak saat tengah bersembunyi di ruangan dapur korban. Merasa terancam, pelaku mencekik guru ngaji hingga terjatuh dan membenturkannya ke lantai.
Seorang pria berinisial S (35) harus berurusan dengan pihak kepolisian Polresta Cirebon, usai mencekik seorang wanita hingga tewas di Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Ironisnya, pembunuhan tersebut terjadi di rumah korban yang tak lain merupakan tetangganya sendiri sekaligus guru ngaji dari anak pelaku.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
"Rumah pelaku ini hanya berjarak tiga rumah dari korbannya. Dan pelaku sudah mengintai keadaan rumah korban," kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman di Cirebon, Rabu (8/9), mengutip ANTARA.
Berniat Mencuri di Rumah Korban
Arif menerangkan, motif pelaku S tega membunuh korban lantaran ia kepergok saat tengah mencuri sejumlah barang berharga di rumah guru ngaji tersebut.
Saat itu pelaku panik ketika korban memasuki rumah, dan langsung memergokinya saat tengah bersembunyi di ruangan dapur korban. Pelaku S diketahui memasuki rumah melalui pintu belakang.
"Korban yang merupakan seorang guru mengaji ini dibunuh setelah memergoki pelaku saat mencuri. Ketika itu pelaku bersembunyi di dapur," terang dia.
Mencekik Leher Karena Panik Korban Berteriak
Ketika korban memergoki pelaku, tersangka S langsung panik di saat mengumpulkan barang berharga di rumah korban.
S yang merasa terancam karena itu, langsung mencekik leher dan mendorong hingga guru ngaji tersebut terjatuh. Merasa korban masih hidup, S tega membenturkan kepala korban hingga mengeluarkan darah dan tak sadarkan diri kemudian menyeretnya ke kamar mandi.
Demi menghindari kecurigaan warga, saat di kamar mandi S kemudian menaruh gayung di tangan korban agar seakan-akan korban meninggal karena terjatuh di toilet.
"Akhirnya, korban masuk ke dapur dan melihat ada pelaku yang bersembunyi sehingga langsung berteriak minta tolong. Kemudian pelaku mengambil tindakan dengan mencekik leher korban hingga terjatuh karena lemas," ujarnya.
Mencuri untuk Keperluan Ekonomi
Saat konferensi pers di Mapolresta Cirebon, dengan tertunduk lemas S mengakui jika dirinya nekat mencuri di rumah guru ngaji anaknya itu lantaran terhimpit ekonomi.
S menjelaskan, jika mulanya ia hanya akan mencuri satu barang. Namun lantaran panik, pelaku langsung nekat membunuh dengan mencekik dan membenturkan kepala korban ke lantai.
"Saya mulanya berniat mengambil satu barang untuk kebutuhan ekonomi, tapi ibunya keburu datang jadi saya panik," kata dia.
Terancam Kurungan 15 Tahun Penjara
©2018 Merdeka.com
Usai membunuh korban, pelaku lantas melarikan diri dengan membawa sejumlah barang berharga dari rumah guru ngaji. Beberapa barang bukti yang disita di antaranya telepon genggam, dua unit televisi, perangkat sound system, pakaian korban, gayung, dan lainnya.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku S yang sempat melarikan diri selama 3 hari itu dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman kurungan maksimal 15 tahun penjara.
"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelak dijerat Pasal 365 KUHP dan diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara," katanya.