Harga Elpiji 12 Kg Naik, Ini Alasan Warga Bekasi Pilih Beli Gas 3 Kg
Para pemilik toko di wilayah Bekasi, Jawa Barat mulai menambah stok gas ukuran 3 kilogram di tempat jualannya. Beralihnya mereka ke varian gas melon, lantaran harga elpiji non subsidi 12 kg mulai merangkak naik.
Para pemilik toko di wilayah Bekasi, Jawa Barat mulai menambah stok gas ukuran 3 kilogram di tempat jualannya. Beralihnya mereka ke varian gas melon, lantaran harga elpiji non subsidi 12 kg sudah mulai merangkak naik.
Salah satu warga Bekasi yang membuka usaha warung bernama Rudi mengatakan bahwa kenaikan sudah berasal dari agen sehingga dirinya harus melakukan penyesuaian harga.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Soalnya yang beli gas ini (12 kilogram) nggak banyak. Saya jual sekarang Rp227 ribu, kalau yang 5,5 kilogram jadi Rp109 ribu, mau enggak mau harus naik. Karena dari sana (agen) juga sudah berubah,” ujar pria yang membuka usahanya di Jatisampurna, Bekasi itu, mengutip dariANTARA.
Terpaksa Beralih untuk Tekan Biaya Produksi
Ilustrasi gas 3 kg
©2022 Liputan6.com/Angga Yuniar
Hal yang sama juga diungkap pemilik toko sembako bernama Limbong. Dirinya mengatakan jika saat ini ingin fokus menjual gas melon kepada masyarakat lantaran stok elpiji non subsidi masih kosong.
“Gas 12 kilogram kosong stoknya, belum isi lagi, takut nggak ada yang beli, makanya saya cuma jual yang 3 kilo,” ucapnya.
Senada dengan Limbong, salah satu pemilik warung makan sederhana di Kampung Sawah, Bekasi bernama Anton juga mulai memperbanyak stok gas 3 kg untuk menekan biaya produksi usahanya.
"Ya terpaksa pindah ke yang 3 kilogram, lebih murah sedikit," kata Anto.
Harga Elpiji Non Subsidi Naik
Anton menambahkan, dirinya tak ingin menaikkan harga makanan yang ia jual selama lima tahun ini naik. Dirinya khawatir, jika sudah demikian konsumen dikhawatirkan akan beralih ke tempat lain.
Seorang konsumen di Kranggan, mengatakan jika dirinya justru tetap membeli gas 12 kg walaupun naik karena pertimbangan pemakaian yang lebih tahan lama.
“Ya ada sedikit kecewa (harga naik) tapi naiknya masih wajar, selain itu juga saya merasa yang 12 kilogram lebih awet dibanding gas melon,” kata Yanti.
Sebelumnya PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga elpiji non subsidi sekitar Rp2.000 per kilogramnya. Kenaikan tersebut mulai berlaku pada 10 Juli 2022 lalu. Penyesuaian harga ini dilakukan sebagai langkah menyesuaikan dengan tren harga industri minyak dan gas dunia.
Adapun rincian kenaikannya adalah, gas elpiji 5,5 kg rata-rata harganya mencapai Rp100.000 - Rp127.000 per tabung. Sedangkan untuk elpiji 12 kg rata-rata harganya mencapai Rp213.000 - Rp270.000 per tabung dilihat berdasarkan wilayahnya.