Ini Rekomendasi IDAI Terkait Vaksinasi Anak Berkebutuhan Khusus 6-11 Tahun
Anak usia 6-11 tahun menjadi bagian dari kelompok rentan terpapar Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membentuk herd immunity adalah dengan mengikuti vaksinasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI mengeluarkan rekomendasi terkait vaksinasi anak usia 6-11. Rekomendasi tersebut juga ditujukan bagi anak ber
Anak usia 6-11 tahun menjadi bagian dari kelompok rentan terpapar Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membentuk herd immunity adalah dengan mengikuti vaksinasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI mengeluarkan rekomendasi terkait vaksinasi anak usia 6-11. Rekomendasi tersebut juga ditujukan bagi anak berkebutuhan khusus.
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menyatakan bahwa rekomendasi terbaru tersebut dikeluarkan karena anak berkebutuhan khusus juga dapat tertular dan atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa di sekitarnya walau tanpa gejala. Sehingga dalam rekomendasi tersebut ABK perlu mendapatkan vaksinasi Covid-19.
-
Bagaimana vaksinasi melindungi anak-anak dari penyakit serius? Ketahanan manusia terhadap sejumlah penyakit pada saat ini disebabkan penemuan dan pemberian vaksinasi ini. Hal ini menyebabkan sejumlah penyakit yang di masa lalu mematikan kini bisa ditekan kemunculan dan tingkat keparahannya.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Apa saja gejala Echovirus 11 pada bayi? Saat bayi baru lahir terpapar echovirus 11, hal itu dapat menyebabkan berbagai penyakit yang dapat mengancam jiwa, termasuk: • Sepsis – respons infeksi di seluruh tubuh yang bisa berakibat fatal jika tidak diobati • Meningoencephalitis - pembengkakan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang • Myocarditis - radang otot pada jantung • Hepatitis - radang hati • Ensefalitis - pembengkakan otak
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Bagi anak berkebutuhan khusus pemberian vaksin Covid-19 dapat dilakukan apabila manfaatnya jauh lebih besar ketimbang munculnya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan tentu saja atas rekomendasi dokter yang merawatnya.
Anak-anak yang perlu perhatian khusus sebelum vaksinasi yakni:
-Anak dengan defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol.
-Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi.
-Anak yang sedang demam 37,50 C atau lebih.
-Anak dengan penyakit kronik atau kelainan kongenital belum terkendali.
-Anak dengan diabetes melitus belum terkendali, insufisiensi adrenal seperti HAK (Hiperplasia Adrenal Kongenital), penyakit Addison.
-Anak dengan gangguan pendarahan seperti hemofilia.
-Anak pasien transplantasi hati dan ginjal.
-Anak dengan reaksi alergi berat seperti sesak napas, urtikaria general.
Sementara, dalam konferensi pers pada Jumat 17 Desember, Ketua Satgas Imunisasi IDAI Hartono Gunardi menjelaskan terkait rekomendasi pemberian vaksin pada anak. Menurutnya, vaksin pada anak diberikan secara intramuskular (suntikan dalam otot) dengan dosis 0,5 ml sebanyak dua kali dengan jarak 4 minggu antara dosis satu dan dua.
"Anak dengan penyakit komorbid seperti kondisi kronis yang stabil mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi bila menderita infeksi Covid-19, oleh karena itu anak-anak ini bisa diberikan imunisasi setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang merawatnya,” kata Hartono dikutip liputan6.com (18/12/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Piprim Basarah Yanuarso juga mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat proses vaksinasi anak. Ia juga mengimbau agar menahan diri untuk tidak bepergian saat perayaan Natal dan tahun baru. Mengingat, penambahan kasus selalu terjadi setelah libur panjang.
“Pemberian imunisasi tetap menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Sebelum dan sesudah vaksinasi semua anak tetap memakai masker dengan benar, menjaga jarak, tidak berkerumun, jangan bepergian bila tidak penting.” jelasnya.
(mdk/anf)