Intip Kisah Emping Khas Lebak Tembus sampai Pasar Arab Saudi, Sudah Dirintis Warga sejak 1997
Kerupuk emping melinjo di sini punya ciri khas tersendiri yakni renyah, gurih, beraroma sedap, dan menyehatkan.
Kerupuk emping melinjo di sini punya ciri khas tersendiri yakni renyah, gurih, beraroma sedap, dan menyehatkan.
Intip Kisah Emping Khas Lebak Tembus sampai Pasar Arab Saudi, Sudah Dirintis Warga sejak 1997
Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, menjadi sentra kudapan kerupuk emping yang kesohor di wilayah Banten. Banyak warga setempat yang menekuni bisnis ini sejak 1997 silam.
Perlahan tapi pasti, usaha kerupuk emping yang digeluti warga pun mulai dikenal di seluruh wilayah Banten hingga Jawa Barat. Bahkan belakangan, kerupuk emping asal Desa Sindang Sari telah tembus sampai pasar Arab Saudi dan Jepang.
-
Bagaimana warga Lebak memelihara kerbau mereka? Warga di Kabupaten Lebak sendiri memiliki cara yang unik dalam beternak kerbau. Mereka hanya melepaskannya saja di tanah lapang yang luas. Konsep ini merupakan cara tradisional untuk membudidaya kerbau, karena hewan tersebut bisa leluasa mencari makan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa kerupuk jadi lembek? Kerupuk memiliki kecenderungan untuk menjadi lembek apabila dibiarkan di udara terbuka, terutama kerupuk yang dikemas dalam kaleng dan terbuat dari tepung tapioka.
-
Apa itu pempek lenggang? Pempek lenggang adalah salah satu varian pempek yang menjadi favorit para pecinta kuliner.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
Mereka tergabung ke dalam UMKM emping melinjo Eka Putri dengan pengemasan profesional, dan mengutamakan kualitas. Anggota UMKM emping melinjo Eka Putri bernama Eros menceritakan bagaimana kerupuk emping di Sindangsari tembus sampai pasar Asia.
Melimpahnya Bahan Baku Melinjo
Pada 1997 silam, Eros memulai usaha kerupuk emping melinjo setelah melihat peluang melimpahnya komoditas melinjo di desanya.
Ia kemudian membuat varian emping, hingga berkolaborasi dengan warga lain dan menggerakan UMKM Eka Putri.
"Kami di sini mengelola usaha kerupuk emping hingga 48 UMKM, dan bersyukur melalui bantuan promosi bisa tembus sampai Arab Saudi dan Jepang," kata Eros, melansir ANTARA.
Punya Rasa yang Khas
Kerupuk emping khas Desa Sindangsari diketahui berbeda dari daerah lain.
Kudapan ini memiliki tekstur yang renyah, rasa lebih gurih, beraroma sedap, dan menyehatkan. Ini menjadi alasan produk tersebut terangkat di pasaran.
Kebanyakan para pembeli mendatangi langsung ke Desa Sindangsari, walau tak jarang penjualan online hingga tembus ke negara tetangga juga terjadi.
Perputaran Ekonomi hingga Puluhan Juta
Pembuatan kerupuk emping sendiri dimulai dari pemilihan melinjo berkualitas, yang kemudian dicuci bersih dan diolah. Emping tersebut kemudian digoreng hingga renyah, dan siap untuk dipasarkan.
- Ternyata Ada Orang Indonesia Jualan Seblak di Arab Saudi, Harganya Beda 6 Kali Lipat Bikin Cepat Tajir
- Kisah Ibu Yatin, Usaha Rengginang dari Dapur Bisa Umrah Sekeluarga dan Produk Dikenal Hingga ke Arab Saudi
- Wajah Ceria Eks Kasad Bareng Istri Tercinta Panen Jeruk, Makin Semangat Berkebun Bawa Kebahagian
- Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Bergeraknya UMKM ini amat membantu perekonomian masyarakat setempat karena perputaran uang hingga puluhan juta per bulan.
"Kami merasa terbantu dengan usaha ini, sehingga bisa menyerap tenaga kerja sebanyak sepuluh orang," terang Eros.
Membuka Lapangan Pekerjaan
Perputaran ekonomi cukup besar ini juga dirasakan pelaku UMKM kerupuk melinjo lainnya, Yayah. Menurutnya, penjualan kerupuk melinjo di Sindangsari perlahan terus meningkat.
Selama 20 tahun beroperasi, dirinya bisa membantu membuka lapangan pekerjaan dengan perputaran ekonomi mencapai Rp50 juta per bulan.
"Kami sekarang bisa menghasilkan omzet pendapatan sekitar Rp50 juta per bulan," kata Yayah.
Difasilitasi Pemerintah
Naiknya pamor kerupuk emping juga tidak bisa dilepas dari peran serta pemerintah daerah setempat.
Kemudian, kualitas produk juga diperhatikan melalui peningkatan mutu dan kualitas, termasuk tata cara pemasarannya.
"Kami meyakini perguliran ekonomi dari hasil penjualan kerupuk emping melinjo bisa mencapai miliaran rupiah per tahun dari 2.500 UMKM khusus emping melinjo," terang Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa.