ITB Kenalkan Sabun Tanah Anti Najis, Ini Sederet Faktanya
Sabun produk ITB ini sendiri mengandung kaolin, yaitu bahan dari tanah liat asli Indonesia dan dapat dicampurkan pada sabun untuk membersihkan najis. Disebutkan sabun ini dibuat agar bisa bisa menggantikan tanah untuk membersihkan najis tersebut.
Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN), Institut Teknologi Bandung (ITB), mengenalkan inovasi produk sabun tanah anti najis. Sabun ini disebut bisa membersihkan benda-benda yang tersentuh najis secara langsung, termasuk dengan kategori yang berat.
Direktur PPNN ITB, Prof. Dr. Heni Rachmawati, Apt., M.Si., mengatakan bahwa diperlukan penelitian mendalam selama enam bulan sebelum mengeluarkan produk tersebut.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Kenapa publik jadi perhatian sama kabar Jeanneta? Jeanne jadi perhatian publik gara-gara kabar cerai ini.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
Baca juga: Perbedaan Antara Hadas Dan Najis Berikut Contoh Dan Cara Menyucikannya
“Sebagai dosen dan juga peneliti, kami dari ITB memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan penelitian tersebut. Ini adalah hasil riset kami selama kurang lebih 6 bulan, karena perlu waktu untuk optimasi formula dan uji stabilitas,” kata Profesor Heni, mengutip laman resmi ITB, Selasa (12/4)
Berperan Gantikan Tanah
©2022 itb.ac.id/Merdeka.com
Sabun produk ITB ini sendiri mengandung kaolin, yaitu bahan dari tanah liat asli Indonesia dan dapat dicampurkan pada sabun untuk membersihkan najis. Disebutkan sabun ini dibuat agar bisa menggantikan tanah untuk membersihkan najis tersebut.
Heni menjelaskan, latar belakang dibuatnya sabun ini adalah dalam rangka menjawab tantangan produk yang bisa digunakan untuk menyucikan dari najis di negara mayoritas muslim seperti Indonesia yang halal dan juga tersertifikasi.
Launchingnya sendiri dilakukan oleh Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bermitra dengan Rumah Inovasi Natura di Gedung Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB, Selasa (29/3/2022) lalu.
Gunakan Merek "Natura"
Saat ini sabun khusus itu dikenalkan dengan nama “Natura”, dan dibuat setelah melakukan penelitian dengan berbasis optimasi serta pengecekan parameter.
Kemudian disesuaikan terhadap standar pembuatan sabun yang berlaku melalui pengukuran efektivitasnya dengan berbagai macam pengujian yang tidak murah dan mudah, misalnya uji mikroba dan karakterisasi material.
Natura, sabun pencuci najis ini merupakan produk hasil dari Matching Fund PPNN ITB. Pusat Penelitian Nanoscience dan Nanoteknologi sendiri adalah salah satu pusat penelitian terbaru yang didirikan oleh ITB yang memiliki tujuan utama untuk meneliti dan mengembangkan nanosains dan teknologi untuk kemajuan bangsa.
Tidak Meninggalkan Residu dan Ramah Lingkungan
Produk ini mengandung unsur yang cukup kompleks yakni 20 persen kaolin yang mampu membersihkan najis dengan kategori berat, mengandung nanoemulsi Vitamin E yang berperan menutrisi dan melembapkan kulit. Natura juga dirancang dengan formula aman untuk seluruh jenis kulit sehingga anti iritasi, tidak meninggalkan residu dan ramah lingkungan, dan telah tersertifikasi halal dari MUI dan berizin edar BPOM RI.
Kaolin sendiri merupakan partikel padat, seperti serbuk yang ukurannya cukup besar dalam skala mikrometer. Kaolin ini sifatnya mudah tersuspensi (mudah mengendap) dan jumlahnya cukup banyak yaitu 20 persen.
“Tantangan tersebarnya adalah menghomogenkan partikel kaolin agar tidak mengendap. Untuk membuat homogen ini perlu ada optimasi suspending agen yang juga kompatibel, aman, dan ekonomis. Jadi pencarian jenisnya menjadi tantangan, beserta konsentrasinya, dan ketahanan menyuspensi kaolin dalam jangka waktu yang lama,” jelasnya.
Harga Terjangkau
Adapun produk sabun anti najis ini dijual Rp25 ribu per 100 mililiter, dengan kualitas dan kemampuan untuk membersihkan najis.
Senada, Dr. Annis Catur Adi dari PT Rumah Inovasi Natura menyampaikan terima kasih atas kesempatan dan kerja sama dalam pembuatan produk ini dengan PPNN ITB. Ia berharap, semoga produk ini bisa menjadi solusi praktis untuk tetap bersuci dari najis dan memenuhi syariah.
"Ini adalah produk yang pertama, semoga kami bisa berkolaborasi untuk menghasilkan produk-produk lain yang bermanfaat," ujarnya.
(mdk/nrd)