Jelaskan Macam-Macam Data Penelitian dan Ciri-Cirinya, Penting Dipahami
Data penelitian adalah informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengukuran, atau pengumpulan fakta yang berkaitan dengan suatu masalah atau fenomena.
Data penelitian merupakan informasi yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Jelaskan Macam-Macam Data Penelitian dan Ciri-Cirinya, Penting Dipahami
Dalam dunia penelitian, data menjadi hal yang sangat penting. Data merupakan informasi yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Data ini diperoleh melalui berbagai macam sumber dan metode yang digunakan dalam penelitian.
Namun, perlu diketahui juga bahwa data memiliki beberapa macam. Macam-macam data penelitian ini bisa kita uraikan berdasarkan kategori tertentu.
Dengan mengenal jenis data penelitian dan bagaimana menggunakannya, peneliti bisa merencanakan penelitiannya dengan lebih baik dan menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas.
-
Apa itu data dalam konteks penelitian? Data merupakan sekumpulan fakta yang diperoleh dari pengamatan atau tindakan seorang peneliti dalam situasi tertentu.
-
Apa saja contoh data statistik yang sering dijumpai? Contoh data kuantitatif yang kerap dijumpai, seperti: - Jumlah orang yang tinggal Jumlah air (misalnya 1,7 liter) - Berat (dalam gram, kilogram, ton) - Waktu (dalam detik, menit, jam, hari atau tahun) - Suhu (dalam derajat Celcius, Fahrenheit atau Kelvin) - Jumlah uang yang dimiliki Jumlah siswa di jurusan A - Angka kemenangan yang diperoleh Capres A
-
Bagaimana penelitian kuantitatif mengumpulkan data? Penelitian kuantitatif biasanya menggunakan metode eksperimen, survei, atau tes untuk mengumpulkan data numerik.
-
Mengapa data kuantitatif penting? Data kuantitatif memainkan peran krusial dalam dunia analisis dan pengambilan keputusan, membentuk pondasi bagi pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang dapat diukur secara numerik.
-
Bagaimana cara memperoleh data primer dalam penelitian? Data primer adalah jenis data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan melakukan pengumpulan informasi menggunakan kuesioner, survei, wawancara, atau observasi.
-
Kenapa penting untuk mengetahui jenis data statistik? Selain itu, mengetahui jenis data statistik akan membantu Anda memilih metode visualisasi yang tepat.
Apa Itu Data Penelitian?
Data penelitian adalah informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengukuran atau pengumpulan fakta yang berkaitan dengan suatu masalah atau fenomena yang diteliti.
Data penelitian digunakan sebagai bahan analisis, diskusi, atau perhitungan untuk menarik kesimpulan atau rekomendasi dalam penelitian.
Data sangat penting dalam penelitian karena menjadi bahan dasar untuk menghasilkan sebuah pengetahuan baru yang dapat menjawab permasalahan atau fenomena yang diteliti.
Data juga dapat digunakan sebagai acuan, dasar, atau bahan untuk melakukan berbagai hal, seperti:
- Perencanaan, yaitu menentukan tujuan, strategi, metode, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam penelitian.
- Pelaksanaan, yaitu melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data sesuai dengan desain penelitian.
- Evaluasi, yaitu menilai kualitas, validitas, reliabilitas, dan relevansi data serta hasil penelitian.
- Komunikasi, yaitu menyajikan, menyebarkan, dan mempublikasikan data dan hasil penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti komunitas ilmiah, masyarakat, atau pemerintah.
Jenis-Jenis Data Berdasarkan Sifat
Jenis-jenis data penelitian yang pertama adalah kategori data berdasarkan sifatnya. Jenis data penelitian berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dengan data kuantitatif tentu memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Berikut penjelasannya.
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah jenis data yang merupakan hasil dari interpretasi konsep data. Data ini berfungsi untuk menerjemahkan data mentah ke dalam uraian dan penjelasan yang lebih mudah dipahami. Penjelasan data yang dilakukan bisa menggunakan jenis uraian eksplanasi atau deskripsi.
Dalam praktiknya, data kualitatif didapatkan melalui tiga tahap. Pertama tahap reduksi data, yaitu peneliti harus mengidentifikasi data abstrak atau data mentah. Kedua tahap pengorganisasian, di mana peneliti menggabungkan data-data yang sesuai agar menjadi satu kesatuan informasi. Terakhir tahap interpretasi data, yaitu peneliti menganalisis data yang telah direduksi dan diorganisasi sehingga bisa membentuk kesimpulan yang jelas.
- Ilmuwan Ungkap Manusia Purba Sudah Pakai Sempak Sejak 40.000 Tahun Lalu, Begini Cara Mereka Membuatnya
- Fakta Kuantitatif adalah Jenis Data yang Bisa Diukur, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya
- Data Kuantitatif adalah Data yang Berbentuk Angka, Ini Penjelasannya
- Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian, Lengkap dengan Penjelasannya
Data Kuantitatif
Jenis-jenis data berdasarkan sifat berikutnya adalah data kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian berbentuk angka atau statistik yang dapat dianalisis. Jenis data ini disebut juga dengan metode ilmiah, karena data yang digunakan dapat diukur secara objektif dan rasional.
Dalam praktiknya, data kuantitatif didapatkan dari beberapa jenis metode penelitian. Pertama metode deskriptif, di mana peneliti memulai penelitian dengan menggambarkan fenomena yang terjadi, dengan gambaran subjek dan objek yang jelas. Kedua, metode komparatif, di mana peneliti mengambil data seobjektif mungkin, kemudian data akan dianalisis dengan teori yang jelas.
Ketiga, metode korelasi, di mana data penelitian diambil dengan membandingkan apakah terdapat persamaan pada objek yang hendak diteliti. Keempat, metode survey, di mana peneliti mengumpulkan beberapa sampel berupa subjek orang untuk mencari jawaban konkret dari pertanyaan-pertanyaan penelitian. Metode ex post facto, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang nantinya akan dianalisis sebab akibat berdasarkan kajian teoritis yang jelas.
Jenis-Jenis Data Berdasarkan Skala Pengukuran
Jens-jenis data penelitian berikutnya adalah kategori data berdasarkan skala pengukuran. Jenis data yang termasuk dalam kategori ini meliputi data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio. Berikut penjelasan lebih lengkap masing-masing karakteristik dari jenis data tersebut.
Data Nominal
Data nominal adalah jenis data yang diperoleh dengan melakukan kategorisasi. Dengan proses kategorisasi yang dilakukan, tentu akan memudahkan peneliti untuk mengambil data-data di lapangan.
Selain itu, ciri-ciri dari data nominal harus memperhatikan urutan yang jelas, satu pengukuran hanya mewakili satu kategori, setiap kategori dianggap sama, dan tidak bisa dioperasikan secara matematis.
Data Ordinal
Data ordinal adalah jenis data yang diambil dengan cara mengelompokkan peringkat dan hubungan, berdasarkan ranking. Ini disebut mirip seperti data nominal karena harus memperhatikan urutan data yang jelas.
Namun, data-data ordinal memiliki tingkatan dan tidak dianggap sama seperti data nominal. Meskipun tidak bisa dioperasikan secara matematis, namun data ordinal disebut sebagai skala data yang lebih tinggi dibandingkan data nominal.
Data Interval
Data interval adalah jenis data yang didapatkan dengan proses pengukuran. Berbeda dengan data nominal dan ordinal, data interval tidak memiliki kategori apapun. Namun data interval memiliki urutan bertingkat yang diberi nilai.
Selain itu, data ini juga memiliki rentang interval tertentu yang dapat diukur. Data interval juga dapat diukur dengan uji statistik parametric. Tak heran jika jenis data ini memiliki level pengukuran yang lebih tinggi dibandingkan data ordinal.
Data Rasio
Data rasio adalah jenis data yang didapatkan dengan proses pengukuran. Ini merupakan jenis skala data paling tinggi dibandingkan tiga data yang telah disebutkan sebelumnya. Data rasio berupa angka yang menunjukkan arti sesungguhnya.
Dengan begitu, data ini memiliki angka nol absolut. Karena memiliki angka yang jelas, jenis data ini dapat diolah dengan operasi sistematis.
Jenis-Jenis Data Berdasarkan Sumber
Jenis-jenis data dalam penelitian terakhir dibedakan berdasarkan sumbernya. Jenis data yang termasuk dalam kategori ini adalah data primer dan data sekunder. Baik data primer maupun data sekunder memiliki karakteristik unik dengan kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut penjelasannya.
Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari proses pengambilan objek secara individual atau perorangan. Biasanya, data ini diambil dengan melakukan proses wawancara pada individu yang menjadi target penelitian. Kelebihan data primer dapat disesuaikan dengan selera dan ketertarikan peneliti, dapat mencerminkan objektivitas di lapangan sehingga sulit dimanipulasi, serta relevan dengan kondisi saat ini.
Sedangkan kekurangan dari data primer membutuhkan waktu lebih lama, menggunakan lebih banyak biaya dan tenaga, kondisi di lapangan bisa berbeda dengan dugaan, sehingga terdapat risiko yang didapatkan tidak valid terlebih jika peneliti tidak tepat dalam mengambil sampel.
Data Sekunder
Data sekunder adalah jenis data yang didapatkan secara tidak langsung. Data ini biasanya didapatkan dari pengumpulan informasi berbagai sumber, mulai dari jurnal penelitian, surat kabar, buku, dan internet. Kelebihan data sekunder lebih murah dibandingkan data primer, tidak membutuhkan waktu lama karena tidak terjun langsung ke lapangan, serta data dapat diakses dengan mudah dan gratis.
Sementara itu, kelemahan dari data sekunder adalah terlalu banyak informasi yang didapatkan dengan tahun publikasi yang beragam, jika tidak terdapat informasi baru yang sesuai dengan kondisi saat ini, maka data yang digunakan cenderung usang dan tidak relevan. Pada akhirnya, data yang kadaluarsa dapat mempengaruhi hasil dan kesimpulan penelitian.