Jenis-Jenis Konflik dalam Masyarakat, Berikut Penyebabnya
Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
Jenis-jenis konflik merupakan hal yang biasa terjadi di masyarakat, dan dapat muncul karena berbagai alasan.
Jenis-Jenis Konflik dalam Masyarakat, Berikut Penyebabnya
Konflik berasal dari bahasa Latin “configure” yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
-
Kapan konflik muncul dalam sebuah cerpen? Konflik, sebagai elemen penting dalam kerangka cerpen, memberikan kejutan atau rintangan yang dihadapi oleh tokoh utama.
-
Apa itu konflik pribadi? Konflik pribadi adalah pertentangan atau ketegangan yang terjadi antar individu.
-
Bagaimana cara menghadapi konflik dengan tenang? Mengidentifikasi Akar Penyebab Konflik: Pahami apa yang sebenarnya menjadi sumber masalah. Ini akan membantu dalam menemukan solusi yang tepat.
-
Di mana konflik intrapersonal terjadi? Mengingat awalan 'intra-' berarti berasal dari dalam, Anda dapat melihat bahwa konflik intrapersonal adalah ketika Anda merasa berkonflik tentang pikiran atau tindakan Anda sendiri.
-
Apa saja faktor pemicu konflik yang sering terjadi dalam rumah tangga? Ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga. Ini termasuk: 1. Komunikasi yang Buruk: Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif sering kali menjadi pemicu utama konflik dalam rumah tangga. Misalnya, salah satu pasangan mungkin merasa tidak didengarkan atau dipahami, atau mungkin terjadi kesalahpahaman karena kurangnya komunikasi yang jelas.
-
Apa itu konflik menurut Stephen P. Robbins? Stephen P. Robbins : konflik (conflict) adalah sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama.
Pengertian Konflik
Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan, tujuan, atau pandangan yang berbeda.
Konflik dapat terjadi di berbagai bidang, seperti sosial, politik, agama, ekonomi, dan lain-lain. Konflik dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada cara penanganan dan dampaknya.
Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
Selanjutnya, menurut Pace & Faules, dalam bukunya Organizational Communication (1994:249) menyatakan konflik adalah ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan.
Jenis Konflik
Terdapat jenis-jenis konflik yang sering kali terjadi di masyarakat antara lain:
- Konflik pribadi adalah konflik yang terjadi antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat. Konflik ini biasanya disebabkan oleh perbedaan kepribadian, kepentingan, nilai, atau emosi. Contoh konflik pribadi adalah perselisihan antara tetangga, persaingan antara saudara, atau pertengkaran antara pasangan.
- Konflik agama adalah konflik yang terjadi karena perbedaan keyakinan, doktrin, atau ritual antara kelompok agama yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan kekerasan, diskriminasi, atau intoleransi. Contoh konflik agama adalah perang salib, pembantaian etnis Rohingya, atau pengeboman gereja.
- Konflik rasial adalah konflik yang terjadi karena perbedaan warna kulit, etnis, atau asal-usul antara kelompok ras yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan prasangka, stereotip, atau rasis. Contoh konflik rasial adalah apartheid di Afrika Selatan, genosida di Rwanda, atau diskriminasi terhadap orang Papua.
- Konflik antarkelas sosial adalah konflik yang terjadi karena ketimpangan, ketidakadilan, atau kesenjangan antara kelompok sosial yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan kemiskinan, ketidakpuasan, atau pemberontakan. Contoh konflik antarkelas sosial adalah revolusi Prancis, gerakan buruh, atau demonstrasi mahasiswa.
- Konflik sosial adalah konflik yang terjadi karena perubahan-perubahan sosial yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Konflik ini sering menimbulkan ketegangan, ketakutan, atau krisis. Contoh konflik sosial adalah reformasi politik, globalisasi, atau pandemi Covid-19.
- Konflik politik adalah konflik yang terjadi karena perbedaan ideologi, kebijakan, atau kekuasaan antara kelompok politik yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan persaingan, konfrontasi, atau kudeta. Contoh konflik politik adalah perang dingin, pemilu, atau demonstrasi anti-pemerintah.
- Konflik internasional adalah konflik yang terjadi karena perbedaan kepentingan, tujuan, atau strategi antara negara-negara yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan perang, sanksi, atau diplomasi. Contoh konflik internasional adalah perang dunia, konflik Timur Tengah, atau perseteruan AS-China.
- Konflik lingkungan adalah konflik yang terjadi karena pemanfaatan, pengelolaan, atau perlindungan sumber daya alam yang berbeda antara kelompok yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan kerusakan, pencemaran, atau kepunahan. Contoh konflik lingkungan adalah deforestasi, perburuan liar, atau perubahan iklim.
Penyebab Konflik
Biasanya, dalam sebuah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan konflik, terdapat beberapa penyebab dari konflik tersebut antara lain:
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Dampak Konflik
Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan, tujuan, atau pandangan yang berbeda. Konflik dapat terjadi di berbagai bidang, seperti sosial, politik, agama, ekonomi, dan lain-lain. Konflik dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada cara penanganan dan dampaknya.
Berikut beberapa dampak-dampak konflik yang umum terjadi:
- Dampak positif konflik adalah konflik dapat meningkatkan solidaritas, kerja sama, kreativitas, inovasi, perubahan, dan penyesuaian dalam masyarakat. Konflik juga dapat membantu menciptakan norma-norma baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Konflik dapat menjadi sarana untuk menyelesaikan masalah, menyampaikan aspirasi, dan memperjuangkan hak-hak.
- Dampak negatif konflik adalah konflik dapat menyebabkan perpecahan, kekerasan, kerusakan, kematian, trauma, ketakutan, permusuhan, diskriminasi, dan dominasi dalam masyarakat. Konflik juga dapat mengganggu stabilitas, keamanan, kesejahteraan, dan integrasi sosial. Konflik dapat menimbulkan biaya sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan yang tinggi.