Kisah Hidup Didu 'Anak Bodoh' Keluarga Marlia Hardi, Pedagang Kambing yang Sukses Jadi Aktor
Ia memutuskan keluar dari grup hiburan yang membesarkan namanya karena merasa tak diberi kebebasan
Selama bermain di “Keluarga Marila Hardi”, Didu sukses memainkan karakter sebagai seorang anak yang bodoh.
Kisah Hidup Didu 'Anak Bodoh' Keluarga Marlia Hardi, Pedagang Kambing yang Sukses Jadi Aktor
Didu Musa Sanjaya adalah seorang aktor televisi yang lahir di Jakarta pada 22 Juni 1949. Pendidikannya hanya sampai kelas 1 SMA. Sebelum terjun ke dunia hiburan, ia dikenal orang di sekitar rumahnya sebagai pedagang kambing. Ia sering mangkal di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
-
Bagaimana aktor berdarah Timur Tengah di Indonesia mengembangkan karier mereka? Ia memulai karier sebagai model sebelum akhirnya terjun ke dunia akting.
-
Siapa saja aktor terkenal Indonesia yang berdarah Arab? Tak sedikit di antara mereka yang berprofesi sebagai aktor sukses, berbekal wajah ganteng dan bakat akting mereka.
-
Apa saja peran yang sering dimainkan aktor berdarah Timur Tengah di Indonesia? Ia sudah membintangi lebih dari 60 film dan sinetron.
-
Siapa saja aktor senior yang pernah beradu akting dengan Sandrinna? Sejak kecil, Sandrinna sudah berkesempatan untuk beradu akting dengan banyak selebriti papan atas seperti Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril, dan Prilly Latuconsina.
-
Siapa saja aktor dan aktris terkenal Indonesia yang terlibat dalam sinetron Hidayah Cinta? Sinetron spesial Ramadan ini melibatkan sejumlah aktor dan aktris terkenal Indonesia, salah satunya adalah Cut Syifa. Dalam cerita tersebut, Cut Syifa memerankan tokoh utama bernama Gia.
-
Siapa aktor asal Indonesia yang sukses berkarier di film internasional? Jauh sebelum nama-nama tadi, ternyata ada aktor laga yang sudah lebih dulu bermain di perfilman luar negeri. (Foto: brilio.net) Nama aktor tersebut adalah Wang Lap-tat atau biasa disapa dengan nama Lo Lieh yang lahir di Pematangsiantar, Provinsi Sumatra Utara pada 29 Juni 1939.
Dilansir dari kanal YouTube Penjelajah Waktu, debut kariernya di dunia hiburan dimulai saat ia bergabung pada grup Teater Istimewa. Melalui grup ini, ia muncul pertama kali di TVRI.
Setelah itu, sejak tahun 1973 ia bergabung dengan grup Marlia Hardi. Di sana ia bermain dalam sandiwara televisi berjudul “Keluarga Marlia Hardi”.
Didu mengatakan, dalam memulai kariernya di dunia hiburan, ia mendapat banyak bimbingan dari Marila Hardi, Khairul Umam, dan Sofyan M. Syah. Ia pertama kali main film berjudul “Kasih Sayang” (1974). Saat itu ia bermain film sebagai pemeran pembantu.
Ia pertama kali menjadi pemeran utama dalam film Donat Pahlawan Pandir (1978). Namun setelah tujuh tahun bermain di “Keluarga Marlia Hardi”, ia memutuskan keluar pada tahun 1980.
Dalam episode terakhir sandiwara televisi itu, Didu dikisahkan mati tertabrak mobil. Dalam pernyataannya, Didu mengaku terpaksa keluar dari grup yang telah membesarkan namanya karena tak diberi kebebasan untuk bermain di kelompok film yang lain.
Selama bermain di “Keluarga Marila Hardi”, Didu sukses memainkan karakter sebagai seorang anak yang bodoh. Sampai-sampai banyak orang menganggap Didu juga bodoh di kehidupan nyata.
- Kisah Perjuangan Ahmad Tohari, Memilih Pulang ke Kampung Halaman untuk Kembangkan Budaya Banyumas
- Membongkar 'Yayasan Keluarga' dalam Kasus Kematian Ibu dan Anak di Subang
- Ibu Meninggal dan Ayah Kabur, Perjuangan Kakak Rangkap Jadi Ortu untuk Adiknya Ini Banjir Simpati
- Jadi Sorotan Usai Anak Harimau Peliharaannya Mati, Ini Potret Kebun Binatang Mini Milik Alshad Ahmad
Pada suatu hari, Didu pernah bertemu seorang anak kecil di jalan. Melihat ada Didu, anak kecil itu berteriak “Didu blo’on! Didu Blo’on!” Bahkan ada penggemar lain yang menganggap bahwa Didu masih anak sekolahan sekalipun di kehidupan nyata.
Setelah keluar dari Grup Marlia Hardi, Didu kembali berdagang kambing. Selain itu, ia juga melayani pemasangan listrik dan menerima pesanan kaos untuk anak sekolah. Selain itu ia juga mendirikan kelompok lawak Didu Grup.
Namun usia Didu tak panjang. Ia meninggal dunia pada usia 36 tahun. Dikutip dari kanal YouTube Penjelajah Waktu, ia meninggal pada 5 Juli 1985 setelah melawan penyakit ginjal.
Tragisnya, ia meninggal di rumah seorang dukun di Karawang. Sebelumnya ia sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Namun ia terpaksa tak melanjutkan perawatan karena tak ada biaya lagi.