Peliknya Prahara Cinta Segitiga Berujung Saling Bacok di OKU, Ternyata Korban Bukan Pasutri Tapi Hidup Bersama
Agar tidak menimbulkan fitnah, keluarga berkali-kali meminta korban EL menikahi TR secara sah.
Cinta membuat siapa saja yang merasa marah dan kecewa hingga gelap mata.
Peliknya Prahara Cinta Segitiga Berujung Saling Bacok di OKU, Ternyata Korban Bukan Pasutri Tapi Hidup Bersama
Rumitnya Kisah Cinta Korban EL dan TR
EL (46) tewas setelah sebelumnya terlibat saling bacok dengan satu keluarga di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, pada Kamis (27/7) kemarin. Sementara korban lainnya, TR (32) dan ayahnya, ER (65), masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat banyak luka serius.
Peristiwa ini menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga. Mereka tak menyangka anggota keluarganya bernasib malang. Kakak TR, AF (40), mengaku syok dengan peristiwa berdarah itu. Dia tak bisa menahan kesedihan karena kini adiknya TR dan ayahnya ER harus terbaring di rumah sakit dengan kondisi memprihatinkan.
8 Tahun Bersama Tapi Tak Nikah
AF kemudian membuat pengakuan mengejutkan. Sepengetahuan dia, korban EL dan TR belum menikah sama sekali. Selama 8 tahun terakhir, keduanya menjalani hidup bersama tanpa ikatan pernikahan alias kumpul kebo. Mereka tak pernah menunjukkan kepada keluarga besar bukti tertulis telah menikah, baik agama maupun tercatat di administrasi negara. "Kami belum lihat sama sekali buku menikah mereka," ungkap AF, Jumat (28/7).
Agar tidak menimbulkan fitnah, keluarga berkali-kali meminta korban EL menikahi TR secara sah. Jika tidak, mereka tidak diperkenankan lagi tinggal serumah tetapi tetap diizinkan berhubungan.
"Karena sudah dilarang, EL paling pulang ambil pakaian saja, tidak sampai menginap lagi," ujar AF.
@merdeka.com
Hubungan EL dan TR mulai retak sejak beberapa bulan lalu. Tepatnya saat TR berkenalan dengan seorang pria asal Lampung, SK (35).
Korban TR Malah Menikah dengan Pria Lain
Belakangan, keduanya menikah di kampung SK dan selanjutnya pulang ke OKU. "Kami dapat kabar mereka sudah menikah di sana (Lampung)," kata dia.
Kasi Humas Polres OKU AKP Budi Santoso menyatakan, penyidik masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Sejumlah saksi dimintai keterangan sebagai petunjuk pengusutan. "Olah TKP sudah dilakukan, sekarang masih pendalaman keterangan saksi-saksi," ujarnya