Kisah Sukses Kuli Bangunan Banting Setir Jadi Pembuat Truk Oleng, Raup Jutaan Rupiah
“Nasib yah, kalau nasib nggak kita rubah sendiri, nggak bakal berubah” begitu kata Andi Gunawan yang kini sukses menjadi pengusaha mainan truk oleng di wilayah Bogor, Jawa Barat. Sebelumnya, ia merupakan seorang kuli bangunan yang tak menentu pendapatannya. Saat ini, jutaan rupiah rutin ia kantongi sebagai omzet.
“Nasib yah, kalau nasib nggak kita rubah sendiri, nggak bakal berubah,” begitu kata Andi Gunawan yang kini sukses menjadi pengusaha mainan truk oleng di wilayah Bogor, Jawa Barat. Sebelumnya, ia merupakan seorang kuli bangunan yang tak menentu pendapatannya. Saat ini, jutaan rupiah rutin ia kantongi sebagai omzet.
Siang itu, Andi tengah membuat miniatur truk yang terbuat dari kayu. Ia potong lembaran triplek menjadi sasis, kabin dan bak truk dengan ukuran kecil. Untuk mempermudah pekerjaannya ia menggunakan gergaji sambil sesekali menghaluskannya menggunakan mesin bubut.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang memperkenalkan asinan Bogor? Mengutip Youtube Trans7 Official, kehadiran asinan di Bogor sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu makanan ini dikenalkan oleh seorang Kapiten Tionghoa bernama Tan Goan Piaw.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Setelahnya, ia rakit unsur-unsur tadi hingga terbentuk rangka truk untuk diberi roda dan dilukis sesuai motif yang diinginkan.
“Kemungkinan jiwa saya jiwa seni, jadi kepingin berubah, dari kuli bangunan menjadi pembuat miniatur truk oleng ini,” cerita Andi menceritakan kisah suksesnya, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 SCTV, Senin (15/5).
Dari Kuli Bangunan Jadi Pembuat Miniatur Truk
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Andi sempat menceritakan awal mula terjun di usaha pembuatan mainan truk oleng ini. Mulanya, ia merupakan pekerja bangunan. Kemudian di tahun 2020, Andi memutuskan banting setir untuk fokus membuat truk yang kerap viral karena ditantang oleh anak-anak.
“Awal-awal saya ini kuli bangunan, nah pandemi (Covid-19) baru banting setir jadi pembuat mainan truk oleng,” kata Andi.
Menurutnya, ia merasa beruntung bisa menggeluti bidang ini karena kehidupannya sekarang lebih baik. Produksinya juga dilakukan dengan memperhatikan detail seperti penerapan kombinasi warna, sampai tambahan bambu untuk kerangka bak truk agar mirip dengan aslinya.
“Waktu itu ada anak-anak dateng ke rumah dan tanya bisa nggak bikin miniatur truk oleng, di sana banyak truk oleng tapi nggak ada yang bisa bikin. Nah dari situ, si anaknya seneng banget,” terangnya.
Raup Jutaan Rupiah Tiap Bulannya
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Rasanya, ucap syukur tak pernah ia tinggalkan karena usaha ini Andi bisa terus menghidupi keluarganya dan mampu keluar dari masa-masa sulit pandemi Covid-19. Kunci keberhasilannya adalah tak pernah menyerah.
“Alhamdulillah, berkat miniatur truk oleng ini membawa berkah bagi saya dan keluarga. Meski sulit harus pantang menyerah dan terus berkarya,” katanya.
Alhasil ketekunannya mampu berbuah manis. Dalam satu bulan ia mampu mengantongi hingga Rp3 juta dari usaha pembuatan mainan truk oleng ini.
“Kalau penghasilannya, yang namanya jualan truk oleng ini tidak menentu, ya. Paling satu bulan ini sekitar Rp3 jutaan,” terang Andi.
Harganya Terjangkau
Untuk harga, Andi menjualnya cukup terjangkau. Di ukuran sedang harganya bisa mencapai Rp150 ribu, untuk yang kecil harganya Rp120 ribu. Pembelinya juga beragam dari berbagai kalangan. Andi yakin usaha mainan truk oleng akan awet karena tidak mengenal musim.
“Kalau mainan truk oleng ini nggak ada zamannya. Sekarang kakaknya yang beli, tahun depan adiknya, jadi ini nggak bakalan punah,” ujarnya lagi.
Beragamnya warna dan ukuran dari truk oleng buatan Andi rupanya memantik minat konsumen untuk membelinya. Salah satu pembeli, Emi mengaku mainan truk oleng buatan Andi memikat sang anak karena kualitasnya yang baik.
“Yang pertama anaknya mau, minta gitu, terus ngecek di Google. Liat kualitasnya, bagus gitu sama teman-teman juga banyak yang cerita karena harganya terjangkau,” terangnya.
Kini, harapan Andi adalah bisa terus berkarya dengan membuat ragam mainan truk oleng untuk menyenangkan anak-anak yang menggemarinnya.