Lama Tak Jumpa Istri, Marbot Masjid di Bandung Cabuli 6 Anak di Bawah Umur
Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Adanan Mangopang mengungkapkan, aksi bejatnya itu ia lakukan kepada anak-anak berusia 5 sampai 10 tahun, dengan memberikan sejumlah uang agar tertarik.
AS (44), seorang marbot masjid di Kota Bandung, Jawa Barat harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran melakukan tindakan pencabulan terhadap enam orang anak yang masih di bawah umur.
Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Adanan Mangopang mengungkapkan, aksi bejatnya itu ia lakukan kepada anak-anak berusia 5 sampai 10 tahun. Ia juga memberi imbalan sejumlah uang agar tertarik.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Menurutnya, terbongkarnya kasus tersebut bermula dari laporan salah satu orang tua korban kepada pihak kepolisian. Tak lama berselang, pihaknya langsung bergerak cepat setelah mengumpulkan saksi serta barang bukti.
"Yang bersangkutan melakukan kegiatan pencabulan terhadap enam orang anak-anak di bawah umur," ujar Adanan Senin (12/4/2021), dilansir dari Liputan6.
Mengiming-imingi Uang Sebesar Rp3.000
©2018 Merdeka.com
AS sendiri mengaku kepada polisi jika aksinya itu ia lancarkan dengan mengiming-imingi anak-anak yang menjadi korban dengan uang sebesar Rp3.000 ribu. Kemudian ia melakukan pencabulan dengan meraba-raba tubuh bagian sensitif serta menciumi para korban.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku ini melakukan perbuatan cabul seperti mencium dan meraba tubuh sensitive. Tersangka juga mengiming-imingi korban dengan uang Rp3.000," beber Adanan.
Lama Tak Berjumpa Istri
Terkait motif tersangka melakukan tindakan tersebut, pelaku AS diketahui sudah lama tidak berjumpa dengan istrinya, sehingga memilih melampiaskan hasrat seksualnya kepada enam orang anak perempuan tersebut.
Aksi bejat AS dijalankannya sejak awal April 2021 yang lalu. Adapun Adanan turut menyebutkan jika pelaku dan istrinya ini diketahui tidak tinggal bersama di Bandung.
"Tersangka mencabuli para korban yang masih di bawah umur yang mana hasrat seksual tersangka tidak tersalurkan karena sudah lama tidak berhubungan dengan istrinya," beber Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung.
Saat ini AS telah meringkuk di ruang tahanan di Mapolresta Bandung untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tersangka juga dikenai Pasa 82 ayat 1, Jo Pasa 76E UU RI nomor 17 tahun 2016, tentang perlindungan anak dengan ancaman kurungan di atas lima tahun penjara.