Libatkan 100 Orang, Warga dan Petugas Gotong Royong Padamkan Api di Gunung Ciremai
Disampaikan Teguh, kebakaran tersebut melanda kawasan hutan Blok Cileutik, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Api sendiri mulai terdeteksi pada Minggu siang, sekira pukul 14.00 WIB.
Petugas gabungan bersama masyarakat sekitar bergotong royong untuk memadamkan api yang membakar kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Minggu (25/9).
Dikonfirmasi Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Teguh Setiawan melalui pesan singkat, api sudah tidak terlihat pada Minggu (25/9) malam, sekitar pukul 19.30 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Kami sudah berhasil memadamkan api pada Minggu sekitar jam 19.30 WIB," kata Teguh, seperti dikutip dari ANTARA, Senin (26/9).
Kerahkan 100 Orang
Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) ©Creative Commons/Kang maull
Disampaikan Teguh, kebakaran tersebut terjadi di kawasan hutan Blok Cileutik, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Api mulai terdeteksi pada Minggu siang, sekira pukul 14.00 WIB.
Untuk area yang terbakar sendiri merupakan daerah semak belukar, sehingga api dengan cepat merambat ke area di sekitarnya hingga menciptakan kepulan asap.
Namun, kata Teguh, berkat kerja sama antara petugas BTNGC, BPBD, anggota masyarakat peduli api, unsur TNI dan Polri termasuk tim relawan lainnya kobaran itu akhirnya bisa dipadamkan.
"Jumlah personel yang terlibat pemadaman kurang lebih 100 orang berasal dari berbagai instansi," tuturnya.
Pemadaman Dilakukan dengan Metode "Gebyok"
Proses pemadaman ini dilakukan dengan beberapa metode, mulai dari menggunakan peralatan manual seperti “gebyok” dan juga menggunakan metode mekanis dan kimia.
Setelah dinyatakan padam, pihak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai langsung melakukan pendinginan dan mencari bara api di sejumlah titik yang masih terlihat menyala.
"Untuk luasan belum diketahui, karena kami belum mengukur, yang terpenting saat ini api dapat dipadamkan," kata Teguh.
Sebelumnya, diberitakan jika kebakaran di Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) sudah terjadi sebanyak dua kali pada bulan September ini. Kejadian pertama terjadi pada awal bulan lalu di mana kebakaran melalap lahan di kawasan Pejaten, Kuningan.
Mengutip Liputan6, piahk BTNGC pun sempat menggencarkan upaya patroli guna meminimalisir kejadian serupa.
"Kami berharap kejadian kebakaran hutan dan lahan ini adalah yang pertama dan terakhir. Upaya patroli pengamanan akan diperketat," kata Teguh pada 4 September lalu.