Makanan Pedas untuk Ibu Hamil, Pahami Dampaknya Sebelum Konsumsi
Berikut merdeka.com rangkum dampak makanan pedas untuk ibu hamil yang penting dipahami sebelum mengonsumsi.
Ketika mengetahui bahwa Anda sedang hamil, mulai dari saat itu mungkin Anda mulai bertanya-tanya makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.
Salah satunya misalnya makanan pedas, makanan pedas untuk orang yang sedang tidak hamil jika terlalu banyak mengonsumsi akan menimbulkan masalah pencernaan. Dengan latar itu, bagi Anda penggemar pedas ini mungkin akan tampak lebih mencemaskan ketika sedang hamil.
-
Di mana jaring-jaring makanan terjadi? Contohnya ialah zooplankton yang bisa memakan fitoplankton. Zooplankton ini bisa dimakan oleh gurita dan salmon hingga udang.
-
Kapan jaring-jaring makanan terbentuk? Setiap habitat tentu mempunyai jaring makanan yang diciptakan dengan cara berbeda pula.
-
Apa yang dimaksud dengan "jaring-jaring makanan"? Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem.
-
Apa yang dimaksud dengan jaring-jaring makanan? Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan dikombinasikan, tumpang tindih pada suatu ekosistem.
-
Kapan nasi bakar ayam matang? Bakar sampai daunnya kecokelatan.
Berikut merdeka.com rangkum dampak makanan pedas untuk ibu hamil yang penting dipahami sebelum mengonsumsi.
Mitos Makanan Pedas untuk Ibu Hamil
Ada mitos yang melekat pada makan makanan pedas selama kehamilan. Mitos tanpa dukungan ilmiah meliputi:
- Makanan pedas bisa berdampak buruk pada bayi Anda.
- Makan makanan pedas dapat menyebabkan persalinan prematur.
- Konsumsi makanan pedas selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan cacat bawaan.
Tak satu pun dari mitos ini memiliki dukungan ilmiah, jadi mereka tidak boleh dipercaya.
Dampak Makanan Pedas untuk Ibu Hamil
Dampak makanan pedas untuk ibu hamil kabar baiknya tetap aman dikonsumsi, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan kehamilan.
Melansir dari Very Well Mind, makanan pedas memiliki beberapa manfaat selama kehamilan. Mereka telah terbukti mengurangi kolesterol dan paparan awal rasa pedas saat dalam kandungan dapat mendorong anak-anak untuk mencoba lebih banyak variasi makanan ketika mereka tumbuh besar.
Namun meski tak ada bahaya spesifik makanan pedas untuk ibu hamil, jangan makan makanan pedas dalam jumlah tinggi atau setiap kali makan. Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik. Siapkan makanan pedas dengan aman, dengan memilih bahan-bahan berkualitas dan cuci tangan setelah memegang sambal atau cabai.
Efek samping pada trimester
Pada trimester pertama, makan makanan pedas tidak akan menyebabkan banyak masalah, meskipun dapat memperburuk mual di pagi hari. Jika Anda sudah mengalami masalah dengan mual dan mual sepanjang hari, makanan pedas dapat memperburuk keadaan.
Berikut efek makanan pedas untuk ibu hamil yang penting diketahui:
- Morning Sickness
Morning sickness sangat umum terjadi pada tahap awal kehamilan karena perubahan kadar hormon. Morning sickness bisa diperparah dengan konsumsi makanan pedas.
- Mengendurkan katup antara kerongkongan dan lambung, sehingga asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Sementara mulas dapat terjadi pada trimester mana pun, ini paling sering terjadi pada trimester terakhir, karena bayi Anda yang sedang tumbuh mendorong asam lambung ke kerongkongan.
- Memicu sakit perut
Makanan pedas tidak menyebabkan sakit maag (bahkan, capsaicin yakni senyawa kimia yang membuat cabai pedas, bahkan dapat membantu menyembuhkan bisul). Tetapi makanan pedas dapat memicu gejala penyakit radang usus (IBD) pada orang yang telah didiagnosis dengan penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Manfaat Makanan Pedas untuk Ibu Hamil
- Tingkatkan kesehatan secara keseluruhan
Capsaicin (bahan kimia pedas) dalam paprika memiliki sifat anti-inflamasi. Beberapa peneliti percaya bahwa makanan pedas bahkan dapat mendukung sistem kekebalan dan kesehatan jantung Anda.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan makanan pedas dapat menurunkan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL).
HDL adalah "kolesterol baik" yang dibutuhkan tubuh untuk membuang LDL ("kolesterol jahat") dari tubuh. HDL mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Jika tidak ada cukup HDL, LDL menumpuk, meningkatkan risiko nyeri dada dan serangan jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa kadar HDL dan LDL meningkat selama kehamilan. Karena HDL membantu mengeluarkan LDL dari sistem tubuh, apa pun yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkannya (seperti makan lebih banyak makanan pedas) akan bermanfaat.
- Perluas selera bayi di masa depan
Apa yang Anda makan selama kehamilan adalah yang bayi Anda makan. Rasa dalam makanan ditransfer ke bayi melalui cairan ketuban.
Pada awal minggu ke-15, indera perasa bayi sudah terbentuk sempurna dan dia sudah menelan cairan ketuban, yang berarti dia mungkin sudah mencicipi makanan.
Penelitian menunjukkan bahwa apa yang Anda makan memengaruhi preferensi bayi di kemudian hari, jadi makan berbagai rasa dan rempah-rempah mungkin membantu mendorong pemakan yang suka bertualang.
(mdk/amd)