Melihat Indahnya Batik Lebak, Punya 12 Motif yang Gambarkan Kehidupan Warga Baduy
Batik bisa menjadi buah tangan yang unik saat berkunjung ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Setidaknya ada 12 motif yang berpadu dengan warna kalem, macam ungu sampai coklat. Tema yang diusung pun unik, yakni kebudayaan masyarakat adat Baduy.
Batik bisa menjadi buah tangan yang unik saat berkunjung ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Setidaknya ada 12 motif yang berpadu dengan warna kalem, macam ungu sampai coklat. Tema yang diusung pun unik, yakni kebudayaan masyarakat adat Baduy.
Pewarnaan batik khas Lebak sendiri masih dipertahankan secara tradisional. Ini yang kemudian membuatnya semakin sukai karena pewarnaannya terasa natural.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Kami mendorong produk batik chanting khas Lebak agar bisa menembus pasar dunia," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana, mengutip ANTARA, Rabu (15/2)
Gambarkan 12 Motif Khas Budaya Adat Baduy
Batik khas Kabupaten Lebak ©2023 Dokumentasi Pemkab Lebak/ Merdeka.com
Para konsumen kemudian menganggap motif batik khas Lebak berbeda, lantaran bisa memvisualkan kehidupan warga Baduy yang dekat dengan alam. Selain itu, interaksi sosial juga digambarkan di kain batik Lebak.
12 motif yang tersedia itu yakni motif Seren Taun, Sawarna, Gula Sakojor, Pare Sapocong, Kahirupan Baduy, Leuit Sijimat, Rangkasbitung, Caruluk Saruntuy, Lebak Bertauhid, Angklung Buhun, Kalimaya, dan Sadulur.
Ini yang kemudian membuat tingkat penjualannya terus meningkat, terlebih setelah masa pandemi Covid-19 yang memporak porandakan sektor perekonomian.
Dijual di Media Sosial dan Marketplace
©2023 Kanal YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Bagi masyarakat di luar kota yang tertarik tak perlu khawatir. Para produsen batik kini mulai menjual berbagai produknya melalui platform marketplace. Untuk melihat detail fotonya, mereka juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram.
Salah satu perajin batik Lebak yang turut merasakan manfaat dari meningkatnya penjualan adalah Umsaro (50), yang kini kewalahan dalam membuat batik.
Menurutnya, permintaan batik terutama dari pembeli luar kota mulai meningkat. Kondisi ini berbeda seperti tiga tahun kebelakang di mana terjadi penurunan penjualan secara drastis.
"Kami sekarang kewalahan menerima pesanan konsumen dibandingkan tiga tahun lalu dilanda Covid-19 tidak menghasilkan omzet pendapatan, bahkan semua karyawan dirumahkan," ucapnya, merujuk ANTARA
Omzet Capai Rp 100 Juta/Bulan
©2023 Kanal YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Untuk harga, batik khas Lebak dijual para produsennya dengan harga yang bervariasi. Yang paling murah, harganya berada di kisaran Rp125 ribu sampai Rp700 ribu.
Pesanannya pun banyak dari sektor pendidikan sampai industri, mulai dari sekolah, BUMN, BUMD dan masyarakat luas juga wisatawan yang berkunjung. Dari situ, omzet para perajin kemudian meningkat hingga di angka Rp20 juta.
Umsaro berkomitmen untuk memproduksi batik dengan kualitas terbaik agar konsumennya balik lagi.
"Kami bekerja keras agar konsumen tidak kecewa dan semua permintaan dari perusahaan bisa terpenuhi, " terangnya
Sementara perajin lainnya, Yusuf bisa mengantongi keuntungan hingga Rp100 juta per bulan.