Mengenal Desa Wisata Leuwimunding yang Baru Diresmikan Kemenparekraf, Ada Makam Pendiri Nahdlatul Ulama
Di Kecamatan Leuwimunding terdapat 12 pesantren, 16 masjid, dan juga 378 musala sebagai penunjang destinasi religi
Di Kecamatan Leuwimunding terdapat 12 pesantren, 16 masjid, dan juga 378 musala sebagai penunjang destinasi religi
Mengenal Desa Wisata Leuwimunding yang Baru Diresmikan Kemenparekraf, Ada Makam Pendiri Nahdlatul Ulama
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan desa wisata religi di Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa (23/7) lalu.
Kawasan ini memang telah lama dikenal sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa Barat, melalui tokoh ikoniknya bernama K.H Abdul Chalim yang dimakamkan di Kecamatan Leuwimunding.
-
Dimana letak Desa Wisata Jamu Kiringan? Aroma khas rimpang semerbak menyapa di rumah produksi jamu Seruni Putih, Padukuhan Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul (10/3).
-
Siapa yang ditugaskan untuk berdakwah di Desa Lemahireng? Syekh Basyaruddin kemudian mendirikan pesantren di Gunung Munggut yang berada di utara desa. Namun usaha dakwah Syekh Basyaruddin selalu gagal karena penganut ilmu hitam di daerah itu cukup banyak.
-
Apa saja jenis tempat wisata religi yang ada di Bangka Belitung? Wilayah yang terdiri dari beberapa pulau ini terkenal dengan ragam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Simak beberapa spot wisatanya berikut ini. Pulau Sumatra bukan hanya kaya dengan hasil alamnya saja, tetapi juga potensi pariwisatanya yang besar juga ada di tempat ini. Meskipun Danau Toba menjadi ikon pariwisata Sumatra, bukan berarti spot wisata lainnya tidak menarik untuk dikunjungi.
-
Mengapa Masjid Agung Kota Kediri menjadi tempat wisata religi? Sebagai destinasi wisata religi dan budaya, Masjid Agung Kediri memainkan peran penting dalam membuka wawasan dan pemahaman tentang Islam di kota tersebut.
-
Di mana lokasi Desa Wisata Jamu Kiringan? Gapura besar bertuliskan Desa Wisata Jamu Kiringan BRI, menjadi penanda masuk menuju sentra produksi minuman herbal yang kesohor dari Padukuhan Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul.
-
Kapan Desa Wisata Muara Jambi diresmikan? Melansir dari jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Muara Jambi sudah diresmikan oleh Gubernur Jambi pada 2017 silam.
K.H Abdul Chalim sendiri dikenal sebagai salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) asal Jawa Barat.
Ia kemudian turut memperjuangkan berdirinya organisasi tersebut untuk mewadahi kemaslahatan antar umat. Kemudian, dirinya juga menjadi salah satu pejuang kemerdekaan melalui kegiatan dakwah dan masih satu keturunan dengan Sunan Gunung Jati.
Sisi ketokohan Abdul Chalim menjadi salah satu penguat jika Kecamatan Leuwimunding merupakan basis para santri yang tak tinggal diam kala pasukan Belanda menyerang.
Selain Abdul Chalim, terdapat makam tokoh lain di sana sehingga makin menguatkan posisi wilayah tersebut sebagai destinasi sejarah dan religi dengan cerita perjuangan di masa silam. Berikut informasinya.
Ada Ratusan Pesantren, Musala hingga Masjid
Kota santri agaknya cocok disematkan kepada Kecamatan Leuwimunding lantaran terdapat ratusan tempat ibadah berupa 12 pesantren, 16 masjid, dan juga 378 musala.
Di sepanjang jalan, nuansa Islami begitu kental dengan banyaknya para santri yang beraktivitas.
Selain itu, di Leuwimunding juga banyak terdapat spot untuk belajar kebudayaan khas Sunda.
Mengutip Disparbud Jabar, dengan dilengkapi kondisi geografis pegunungan, makin membuat keindahan di desa tersebut.
Terdapat Makam Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)
Daya tarik utama dari Leuwimunding adalah keberadaan makam para ulama, salah satunya K.H Abdul Chalim.
Beliau kemudian mendirikan sejumlah pesantren dan mengenalkan agama Islam, terutama di wilayah Majalengka.
Karena pengaruhnya yang cukup kuat, sejumlah warga dari luar kota kerap mendatangi Leuwimunding untuk napak tilas di masa silam.
Saat ini, telah dibangun tugu di dekat alun-alun Leuwimunding sebagai penghormatan warga atas jasanya
- Dari Masjid Sampai Pagoda Nusantara, Ini 5 Destinasi Wisata Religi di Bangka Belitung
- Menyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh
- Berwisata ke Kampung Sekayu Semarang, Dulunya Jadi Pusat Pengepulan Kayu untuk Pembangunan Masjid Agung Demak
- Menjelajah Desa Wisata Pronojiwo di Lumajang, Surga Wisata Berlatar Gunung Semeru
Perlawanan Abdul Chalim Terhadap Penjajah
Sejak kecil, Abdul Chalim sudah dekat dengan lingkungan ulama dan para santri lantaran menimba ilmu di banyak pesantren wilayah Majalengka. Setelahnya, Ia juga berkesempatan bersekolah ke Hijaz, Mekkah, Arab Saudi pada 1913.
Hijaz memang telah banyak dijadikan sebagai rujukan para ulama di Nusantara, kyai-kyai keturunan Sunan Gunung Jati, dan ulama-ulama lainnya di Jawa juga banyak belajar di Hijaz
Ia juga banyak berjejaring dengan ulama di hampir seluruh pulau Jawa, mulai dari Mojokerto sampai Surabaya, dan didukung oleh sejumlah ulama besar untuk turut berkontribusi di Nahdlatul Ulama.
Dari sana, ia mampu memobilisasi dan menyusun strategi pergerakan kaum santri bernama Hizbullah untuk bergerak menghalau Belanda.
Siap Dikembangkan Sebagai Wisata Terintegrasi
Sementara itu, Pj Bupati Majalengka mengatakan bahwa Abdul Chalim telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan Surat Kementerian Sekretariat Negara RI Nomor R-09/KSN/SM/GT.02.00/11/2023 tanggal 3 November 2023,
Sebagai upaya lanjutan, pihaknya siap mengembangkan Leuwimunding sebagai destinasi religi melalui penambahan fasilitas. Selain itu, pihaknya juga siap menghubungkan wisata kreatif di Jatiwangi dan Kawitwangi.
“Semoga keberadaan Desa Wisata Religi Leuwimunding akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan bisa berlama-lama di Kabupaten Majalengka. Karena selain berziarah di makam KH Abdul Chalim, wisatawan juga bisa menikmati keindahan bentang alam, sehingga wisatanya mencakup lahir dan batin,” tambahnya
Makam Ulama Lainnya
Selain Abdul Chalim, di Leuwimunding juga terdapat makam Habib Abdullah bin Ali bin Hasyim bin Yahya.
Ia merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Majalengka yang juga dikenal dengan nama Mbah Rono.
Banyaknya lokasi ibadah, dengan dua makam tokoh Islam di Jawa Barat yang memiliki pengaruh besar, membuat Leuwimunding sangat mungkin dikembangkan menjadi wisata religi bersamaan dengan Cirebon.