Berwisata ke Kampung Sekayu Semarang, Dulunya Jadi Pusat Pengepulan Kayu untuk Pembangunan Masjid Agung Demak
Di kampung Sekayu terdapat sebuah masjid yang lebih tua dari Masjid Agung Demak
Di kampung Sekayu terdapat sebuah masjid yang lebih tua dari Masjid Agung Demak
Berwisata ke Kampung Sekayu Semarang, Dulunya Jadi Pusat Pengepulan Kayu untuk Pembangunan Masjid Agung Demak
Di pusat Kota Semarang, terdapat sebuah kelurahan unik yang penuh sejarah. Namanya Kampung Sekayu. Konon, pada zaman dulu, Kampung Sekayu menjadi pusat pemerintahan Semarang sewaktu masih jadi wilayah kadipaten.
-
Di mana letak Kampung Melayu Semarang? Dikutip dari Semarangkota.go.id, Kampung Melayu Semarang merupakan area wisata perkampungan yang menawarkan nilai sejarah dan religi bagi para pengunjung yang berwisata di area tersebut.
-
Apa saja bangunan tua yang ada di Kampung Melayu Semarang? Bangunan-bangunan tuanya, seperti Masjid Menara, gedung tua tak bernama, dan Menara Syahbandar, menyimpan cerita menarik dari masa lampau.
-
Kenapa Kampung Melayu Semarang jadi tempat wisata? Dikutip dari Semarangkota.go.id, Kampung Melayu Semarang merupakan area wisata perkampungan yang menawarkan nilai sejarah dan religi bagi para pengunjung yang berwisata di area tersebut.
-
Dimana letak Kota Lama Semarang? Lokasinya tak lain berada di pusat kota.
-
Apa nama awal Semarang? Dilansir dari Wikipedia, sejarah Semarang berawal dari abad ke-6 Masehi. Saat itu, Semarang merupakan sebuah daerah pesisir pantai bernama Pragota.
Selain itu, Kampung Sekayu dulunya merupakan pusat pengepulan kayu untuk pembangunan Masjid Agung Demak. Hal inilah yang membuat kampung itu dinamakan Sekayu, atau pusat pengepulan kayu.
Lurah Sekayu, Dwi Ratna Anggraeni, menjelaskan Kalurahan Sekayu memiliki luas wilayah 56 hektare dan jumlah penduduk mencapai 3.600 jiwa.
Selain rumah-rumah penduduk, di Kalurahan Sekayu terdapat banyak pusat perdagangan, pusat pemerintahan, serta gedung bersejarah.
Bangunan rumah dengan gaya arsitektur zaman Hindia Belanda masih dapat dijumpai di Kampung Sekayu. Di kampung itu pula terdapat masjid bersejarah, yaitu Masjid Taqwa Sekayu, yang konon dibangun pada tahun 1413 Masehi.
Konon di lokasi dekat masjid itulah, kayu-kayu untuk pembangunan Masjid Agung Demak dikumpulkan. Saat itu, masjid tersebut digunakan sebagai tempat beribadah para pengepul kayu.
Di Kampung Sekayu, juga terdapat rumah sastrawan asal Semarang, NH Dini, yang karyanya mendunia. Semasa hidupnya NH Dini pernah menulis novel berjudul “Sekayu” yang menceritakan masa kanak-kanaknya dan lingkungan di Sekayu pada masa itu.
Di Kalurahan Sekayu juga ada kafe hidden gem bernama Kafe Gethe. Selain sebagai tempat ngopi, di sana tersimpan banyak sejarah seputar Kalurahan Sekayu. Bangunan kafe tersebut memiliki arsitektur khas Jawa Kuno.
Selain itu, di sana pula ada kuliner legendaris Bakmi Djowo Doel Nomani. Dilansir dari kanal YouTube Semarang Pemkot, rasa bakmi jawa di sana disebut masih otentik karena dimasak di atas tungku arang.