Mengenal Genjring Akrobat, Atraksi 'Sirkus' Khas Indramayu Pengiring Sholawat
Atraksi yang biasa dimainkan di pertunjukan genjring akrobat yaitu berupa mengangkat kotak dengan kaki, anak kecil, beratraksi sembari bersepeda, hingga yang dianggap sangat ekstrim seperti mengangkat motor yang dinaiki dua orang dengan kaki si pemain.
Bagi masyarakat Indramayu serta sebagian Kabupaten Cirebon dan Majalengka mungkin sudah tidak asing lagi dengan tradisi Akrobat Genjring. Sebuah kesenian lokal khas Pantura Jawa Barat yang mempertontonkan atraksi layaknya seni akrobatik dengan iringan kidung islam yang khas.
Dalam setiap pertunjukan, genjring akrobat kerap mempertontonkan aksi ketangkasan dari beberapa orang pemain di atas panggung. Mereka mengandalkan kekuatan kaki, tangan serta keseimbangan tubuh sebagai unsur utama penyajiannya.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Bagaimana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
-
Di mana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata lebih dulu dibacakan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pembacaannya dilakukan oleh tokoh penting bernama Soedarsono di Simpang Kejaksan, yang kini lebih dikenal dengan Tugu Pensil.
-
Kapan teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Cirebon dua hari lebih awal dari yang dilakukan oleh Soekarno, yakni pada 15 Agustus 1945.
-
Siapa yang membacakan teks proklamasi di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
-
Kapan Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon? Setelah menuntut ilmu di Makkah, Syarif Hidayatullah berangkat ke Nusantara. Ia mampir di Gujarat dan Kerajaan Samudra Pasai sebelum akhirnya tiba di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
Atraksi yang biasa dimainkan yaitu berupa mengangkat kotak dengan kaki, anak kecil, beratraksi sembari bersepeda, hingga yang dianggap sangat ekstrim seperti mengangkat motor yang dinaiki dua orang dengan kaki si pemain.
Sejarah Tradisi Genjring Akrobat
Atraksi mengangkat kotak dengan kaki dalam pementasan Genjring Akrobat disparbud.jabarprov.go.id ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari disparbud.jabarprov.go.id, diketahui jika pada mulanya tradisi yang memadukan budaya Islam dengan kearifan lokal ini dilakukan untuk menyiarkan Agama Islam di wilayah Indramayu. Tradisi dilakukan melalui kesenian rudat (tarian yang diiringi musik rebana) dari surau-surau di sana.
Namun karena gerakan rudat dianggap membosankan, akhirnya masyarakat di Indramayu pada masanya mulai menampilkannya bersama kegiatan akrobatik yang lebih variatif.
Diiringi Alat Musik Tradisional
Biasanya musik genjring (rebana) selalu menjadi hal yang menonjol di kesenian genjring tersebut. Tentu dengan iringan sholawat dari sinden dan beberapa alat musik tradisional khas Indramayu seperti kendang, bedug, gong, rebana dan lainnya.
Para pemain biasanya akan mulai masuk ke atas panggung setelah sinden menyanyikan lagu-lagu bernapaskan Islam, dengan terlebih dahulu berdoa sebelum memulai pertunjukan.
Masuknya Musik Dangdut
Atraksi Genjring Akrobat - Youtube Kuli Youtube ©2020 Merdeka.com
Yang unik, di beberapa pertunjukan para pengiring musik genjring juga kerap memainkan musik dangdut tarling khas Pantura Jawa Barat. Hal tersebut sebagai alternatif musik pengiring selama pertunjukan.
Beberapa kelompok genjring akrobat juga melengkapi alat musik mereka dengan gitar, bass kendang, serta beberapa penyanyi. Sehingga mereka dapat melantunkan lagu-lagu dangdut.
Dari Acara Hajatan hingga Berkeliling
Sementara itu kelompok-kelompok atraksi genjring akrobat biasa menggelar aksinya dengan tampil di acara-acara hajatan masyarakat sekitar pantura. Tak hanya itu, mereka juga berkeliling ke daerah-daerah sekitar untuk mengamen.
Salah satu kelompok genjring akrobat yang masih bertahan adalah Genjring Akrobat Kelompok Putri Kuda Kecil. Kelompok tersebut berasal dari daerah Bayalangu, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon yang dipimpin oleh Ibu Lilis Kasiri.