Mengenal Parentifikasi, Pembalikan Peran antara Orang Tua dan Anak
Parentifikasi terjadi ketika ada pembalikan peran antara orang tua dan anak, dan anak ditarik ke dalam peran pengasuh secara emosional, fisik, atau logistik untuk orang tua.
Parentifikasi terjadi ketika ada pembalikan peran antara orang tua dan anak, dan anak ditarik ke dalam peran pengasuh secara emosional, fisik, atau logistik untuk orang tua.
Pernahkah Anda merasa bahwa Anda lebih memperhatikan orang tua Anda daripada mereka memperhatikan Anda? Apakah Anda akhirnya mengambil banyak tanggung jawab di usia yang sangat muda? Jika demikian, Anda mungkin pernah mengalami parentifikasi.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Bagaimana orang tua menghadapi anak yang mengumpat? Jika Anda menunjukkan cara mengelola kemarahan dan mengekspresikan diri tanpa mengumpat, anak Anda akan belajar cara melakukan hal yang sama.
-
Bagaimana orang tua masa prasejarah mengasuh anak mereka? Pada masa prasejarah, kehidupan sering terlihat sederhana. Namun, sekitar 12.000 SM, ketika Neanderthal tengah berakhir dan homo sapiens mulai dominan, keadaan tidak selalu terasa primitif seperti yang kita bayangkan. Pada masa itu, anak-anak tidak menatap layar, melainkan bintang; jika mereka lapar, dan mereka pergi berburu untuk makan. Namun, orang tua pada masa itu harus menghadapi tingkat kematian yang tinggi dan berbagai hewan besar yang berpotensi memangsa mereka.
-
Kapan orangtua mulai overprotective terhadap anak? Terus-menerus mengawasi anak Anda untuk memastikan mereka membuat keputusan yang baik, melindungi mereka dari segala bentuk ketidaknyamanan fisik atau emosional, serta mencegah mereka menghadapi konsekuensi dari perilaku mereka.
-
Apa yang diwariskan oleh anak dari orang tuanya? Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik, tetapi juga sifat-sifat kepribadian yang membentuk dasar dari karakter mereka.
-
Kapan orang tua harus bertindak untuk mengatasi anak yang mengumpat? Pada satu fase, anak akan mulai terdengar belajar kata-kata buruk seperti mengumpat atau memaki.
Dalam pasangan orang tua-anak yang sehat, orang tua memberikan dukungan nyata dan emosional kepada anak mereka, kata Sabrina Romanoff, PsyD, seorang psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva.
Peran orang tua adalah memberi dan peran anak adalah menerima. Dengan memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anak, orang tua memberikan ruang bagi anak untuk bereksplorasi, belajar, dan berkembang.
Namun, parentifikasi adalah dinamika yang terdistorsi di mana peran anak dan orang tua dibalik, di mana anak memberi orang tua lebih dari yang mereka terima dari orang tua mereka.
Penyebab Parentifikasi
Ini adalah beberapa penyebab potensial dari parentifikasi, menurut Dr. Romanoff yang dilansir dari verywellmind.com:
Ketidakdewasaan emosional: Jika orang tua secara emosional belum matang dan berjuang untuk mengatur kebutuhan emosional, fisik, atau logistik mereka, mereka mungkin merasa lebih mudah untuk bergantung pada anak-anak daripada harus mandiri. Namun, penting untuk dicatat bahwa menelantarkan anak dan gagal memenuhi kebutuhan mereka adalah bentuk kekerasan terhadap anak.
Tanggung jawab yang besar: Ketika orang tua begitu kewalahan dengan tantangan mereka sendiri, batasan antara orang tua dan anak menjadi kabur dan orang tua mulai memandang anak sebagai teman, pengasuh, atau bahkan orang tua yang memenuhi mereka.
Kurangnya dukungan: Orang tua yang tidak memiliki hubungan yang mendukung atau sistem pendukung yang kuat mungkin meminta anak mereka melakukan tanggung jawa mereka untuk mereka lakukan.
Kondisi kesehatan: Orang tua yang memiliki kondisi medis, kondisi kesehatan mental, atau gangguan penggunaan zat mungkin merasa kesulitan untuk merawat diri sendiri atau anak mereka. Akibatnya, anak mungkin terpaksa berperan sebagai pengasuh.
Pelecehan: Orang tua yang telah dilecehkan saat masih anak-anak mungkin kurang memiliki kompetensi emosional untuk menenangkan diri dan mengatur emosi mereka.
Keadaan sulit: Orang tua yang bergumul dengan keadaan sulit, seperti perceraian, kematian pasangan, kesulitan keuangan, atau imigrasi ke negara baru mungkin bergantung pada dukungan anak-anak mereka.
Tanda dan Jenis Parentifikasi
Menurut Dr. Romanoff, jika orang tua terlalu bergantung pada anaknya untuk memenuhi kebutuhannya, anak tersebut mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Keraguan diri
- Keinginan yang kuat untuk menyenangkan orang lain
- Kesulitan dengan pernyataan
- Rasa bersalah dan depresi
- Stres dan kecemasan
- Kesulitan di sekolah
- Kehilangan dunianya saat kecil
Di bawah ini, Dr. Romanoff juga menjelaskan dua jenis parentifikasi yang berbeda.
Pengasuhan Emosional
Pengasuhan emosional adalah ketika anak memberikan dukungan emosional kepada orang tua dalam bentuk memberikan nasihat, menyimpan rahasia, menghibur saudara saat bertengkar, dan meredakan konflik.
Dalam banyak hal, anak mengidentifikasi sebagai terapis pribadi orang tua mereka, mendengarkan pekerjaan, dan masalah sehari-hari orang tua mereka, dan kemudian meyakinkan dan menenangkan mereka.
Parentifikasi Instrumental
Parentifikasi instrumental adalah ketika anak-anak ditugaskan dengan tanggung jawab orang dewasa, seperti memasak makan malam, mengatur keuangan, atau bertanggung jawab atas saudara mereka.
Meski beberapa dari tugas ini sesuai dengan usia, perbedaan penting yang harus dilakukan adalah jika anak dimanfaatkan dan tugas melayani orang tua lebih dari anak, atau jika anak mempelajari keterampilan dan tanggung jawab melalui tugas ini.
Dampak Parentifikasi
Di bawah ini, Dr. Romanoff menguraikan efek parentifikasi pada anak-anak.
Menekan Kebutuhan
Dalam skenario parentifikasi, orang tua membuat anak bekerja untuk mengelola masalah mereka sendiri atau mengambil tanggung jawab mereka. Anak-anak ini, yang sangat ingin menyenangkan orang tua mereka, cenderung mengambil tanggung jawab orang dewasa dan peran orang tua sebagai pengasuh orang dewasa dan saudara kandung di dunia mereka.
Akibatnya, anak-anak belajar bahwa kebutuhan dan emosi mereka sendiri merupakan ancaman bagi orang tua mereka karena mereka tidak nyaman atau menimbulkan konsekuensi atau hukuman. Mereka takut dicap egois atau tidak tahu berterima kasih.
Alih-alih memiliki orang tua yang dapat memenuhi kebutuhan mereka, anak-anak ini belajar menahan atau menekan apa yang mereka butuhkan. Selanjutnya, mereka percaya bahwa mereka harus menekan kebutuhan mereka untuk mempertahankan hubungan dengan orang tua.
Dinamika Hubungan yang Tidak Sehat
Anak-anak yang tumbuh dengan masalah yang signifikan dalam hubungan, seringkali memilih pasangan yang egois karena mereka lebih nyaman dengan dinamika ini. Mereka berjuang untuk mengekspresikan kebutuhan mereka sendiri tanpa mengalami rasa takut ditinggalkan atau ditolak.
Masalah Kesehatan Jiwa
Menekan kebutuhan seseorang secara terus-menerus tidaklah sehat, dan akibatnya, anak-anak dapat mengalami kecemasan, depresi, gangguan penggunaan zat, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Kecerdasan emosional
Anak-anak ini memiliki kekuatan super untuk merasakan emosi orang lain dengan kuat, seringkali dengan mengorbankan kebutuhan dan emosi mereka sendiri.