Nenek Penjual Sayur di Cirebon Ini Gagal Naik Haji karena Pandemi, hanya Bisa Pasrah
Belum berakhirnya pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia membuat pemerintah mengambil keputusan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji tahun ini. Salah satu yang harus terkena imbas dari keputusan pemerintah ini adalah Sukena (80), seorang warga Kampung Karyamulya, Kesambi, Kota Cirebon.
Belum berakhirnya pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia membuat pemerintah mengambil keputusan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji tahun ini. Salah satu calon jemaah haji yang harus terkena imbas dari keputusan pemerintah ini adalah Sukena (80), seorang warga Kampung Karyamulya, Kesambi, Kota Cirebon.
Nenek yang berprofesi sebagai penjual sayur di Pasar Harjamukti tersebut hanya bisa pasrah, menerima informasi terkait pembatalan keberangkatan dirinya ke tanah suci bersama ribuan calon jemaah haji lainnya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Mengapa netizen heboh dengan kabar tersebut? Postingan tersebut langsung membuat heboh netizen, terutama para penggemar dan pengikutnya di Instagram.
“Saya dengar-dengar ada virus dan di Arab masih tutup saya tidak kaget karena dari sebelum ada keputusan sepertinya calon jemaah lain sudah bertanya-tanya jadi berangkat tidak ini," kata Sukena dilansir dari liputan6.com.
Memahami Kondisi
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Sebelumnya ia diberi tahu oleh anaknya yang mendapat informasi terkait penundaan keberangkatan ini dari Petugas Haji Kementerian Agama Kota Cirebon.
Ia pun memahami kondisi saat ini dan tidak akan mengambil uang pelunasan yang sudah dibayarkan.
Berencana Berangkat Haji bersama 3 Anggota Keluarga
Sukena menjelaskan, jika tidak ada pandemi seperti sekarang ini, ia berencana untuk berangkat haji bersama ketiga anggota keluarganya, yaitu anak pertama, anak ketiga dan sang menantu.
Walaupun tahun ini tak jadi berangkat, ia akan tetap bersabar menunggu giliran keberangkatan hingga tahun depan.
“Tidak masalah tidak berangkat, kan bukan saya sendiri yang tidak jadi berangkat. Mudah-mudahan tahun depan berangkat," ujarnya.
Menyisihkan Uang dari Hasil Berjualan Sayur
Ia menceritakan bahwa biaya keberangkatan haji awalnya ia kumpulkan dari hasil berjualan sayur di pasar. Namun karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan setelah kecelakaan, akhirnya Sukena tidak lagi berjualan sayur dan dilanjutkan oleh anak-anaknya.
"Alhamdulillah bisa daftar pesan kursi tapi pelunasannya sama anak saya karena waktu itu saya kena musibah kecelakaan sampai akhirnya keluarga memutuskan untuk melarang jualan sayur lagi," paparnya.
2.703 Jemaah Haji Gagal Berangkat
Menurut Jajang Badruzaman, Kasi Penyelenggara Haji Kemenag Kota Cirebon, di tahun ini terdapat total 2.703 calon jemaah haji dari wilayah Cirebon yang gagal berangkat. Jumlah ini terdiri dari 328 orang asal Kota Cirebon dan 2.375 berasal dari Kabupaten Cirebon.
Menurutnya saat ini Kemenag tengah gencar melakukan berbagai sosialisasi terkait pembatalan keberangkatan calon jemaah ibadah haji tahun 2020 ini.
Jajang menambahkan jika keputusan pembatalan keberangkatan haji tersebut sudah diprediksi oleh kantor Kemenag di daerah. Menurutnya, beberapa bulan terakhir pihaknya sering dihubungi oleh calon jemaah menanyakan kepastian keberangkatan haji tahun ini.
"Jujur saja banyak yang kontak ke saya, dan sudah saya kasih pengertian saja memang ke arah sana ada. Tapi waktu itu belum resmi dan sekarang resmi," ujarnya.