Niat Ibadah Haji dan Rukunnya, Perlu Diperhatikan
Salah satunya belajar tentang rukun apa saja yang dilakukan selama ibadah haji. Mulai dari ihram, wukuf, thawaf, sa’i, hingga tahallul. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan bacaan niat ibadah haji dengan baik dan benar. Sebab, niat menjadi syarat penting dalam setiap ibadah yang dilakukan umat muslim.
Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat muslim. Hukum wajib dalam ibadah haji, ditujukan bagi orang yang mampu secara fisik, finansial, dan mental untuk melakukan perjalanan ke Tanah Suci untuk beribadah kepada Allah.
Dalam hal ini, orang yang diberi kesempatan untuk menunaikan haji, merupakan undangan Allah. Bukan hanya mengundang, Allah telah memampukan orang tersebut untuk bisa pergi dan melakukan ibadah haji. Dengan begitu, kesempatan haji menjadi salah satu rahmat kebaikan Allah yang tidak boleh disia-siakan.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Bagaimana orang-orang di masa lalu memperoleh gelar Haji? Bagaimana tidak, mereka harus mengarungi lautan, menghindari perompak, menerjang badai selama berbulan-bulan hingga menjelajah gurun pasir. Saat berhasil kembali selamat ke Tanah Air, orang tersebut kemudian dianggap berhasil memperoleh kehormatan dan anugerah.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Siapa Raja Ali Haji? Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada tahun 1808 silam.
-
Apa yang dimaksud dengan haji mabrur? "Kata 'mabrur' sendiri merujuk pada haji yang diterima dan diberkahi dengan segala kebaikan. Ucapan ini mencerminkan harapan agar setiap amal ibadah yang dilakukan selama di tanah suci membawa dampak positif dan perubahan yang lebih baik pada diri sang haji."
Bagi Anda yang akan menunaikan ibadah haji, maka penting untuk melakukan persiapan diri dengan baik. Salah satunya belajar tentang rukun apa saja yang dilakukan selama ibadah haji. Mulai dari ihram, wukuf, thawaf, sa’i, hingga tahallul. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan bacaan niat ibadah haji dengan baik dan benar.
Sebab, niat menjadi syarat penting dalam setiap ibadah yang dilakukan umat muslim. Membaca niat dengan baik dan benar, berarti menunjukkan etika dan maksud yang baik serta tepat untuk beribadah kepada Allah. Jika tidak diperhatikan, maka amal ibadah apa saja yang dilakukan menjadi tidak sah dan tidak memiliki arti. Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum bacaan niat ibadah haji dan rukunnya, bisa disimak.
Niat Ibadah Haji
Seperti dijelaskan, membaca niat merupakan syarat penting yang harus dilakukan dalam setiap ibadah. Termasuk ibadah haji, jamaah perlu membaca lafal niat sebagai cara untuk menunjukkan kesungguhan untuk beribadah kepada Allah.
©2023 Merdeka.com/liputan6.com
Niat ibadah haji dilakukan dengan berniat dari dalam hati terlebih dahulu, yaitu saat melaksanakan ihram. Setelah meniatkan diri dari dalam hati, kemudian melafalkan bacaan niat haji dengan baik dan benar. Perlu dipahami, bahwa orang yang hanya melafalkan niat tanpa ada niat dari dalam hati, maka ihram yang dilakukan tidak sah.
Berikut bacaan niat ibadah haji yang dilakukan untuk diri sendiri maupun ibadah haji yang dilakukan untuk orang lain:
Niat Ibadah Haji Sendiri
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala, labbaik allahumma labbaik
Artinya: “Aku niat haji dan berihram karena Allah SWT, aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah”
Niat Ibadah Haji untuk Orang Lain
Nawaytul hajja ‘an fulān (sebut nama jamaah haji yang dibadalkan) wa ahramtu bihī lillāi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja ibadah haji untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan) dan aku ihram haji karena Allah ta‘ala.”
Meluruskan Niat Haji
Setelah mengetahui hukum dan lafal niat ibadah haji, penting bagi Anda untuk memahami anjuran meluruskan niat haji. Dalam hal ini, jamaah yang hendak melaksanakan ibadah haji, perlu meluruskan niat dengan baik. Bahwa niat tulus dari lubuk hati yang paling dalam, melaksanakan ibadah haji untuk menyempurnakan keimanan.
Bersihkan niat haji dari rasa gengsi atau upaya untuk riya, berusaha terlihat menjadi orang yang beriman untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Bukan pula, karena nasabnya atau dari keluarga baik, bukan karena untuk mendapatkan nasib baik, dan bukan karena nisab atau materi. Perlu diingat, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.” HR. Bukhari.
Niatkan dari dalam diri untuk bersungguh-sungguh menghadap Allah, memenuhi panggilannya untuk beribadah langsung di Baitullah. Gunakan kesempatan haji untuk mengakui segala dosa dan kesalahan, serta mohon ampunan Allah agar bisa menjadi orang yang lebih baik dalam keimanannya. Dengan niat yang lurus dan tulus, maka Allah akan memberikan rahmat kebaikan bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh.
Rukun Haji
Setelah mengetahui bacaan niat ibadah haji dan hukumnya, berikutnya akan dijelaskan rukun-rukun dalam ibadah haji. Rukun ibadah haji ada lima, dimulai dari ihram, wukuf, thawaf, sa’i, dan tahallul. Masing-masing rukun dalam ibadah haji ini memiliki fungsi dan tujuan ibadah yang berbeda. Berikut penjelasan rukun haji, bisa disimak:
Ihram
Rukun pertama dalam ibadah haji adalah ihram. Ini adalah waktu di mana untuk berisap-siap dan meniatkan dari dalam hati hendak melaksanakan ibadah haji. Saat melakukan ihram, perlu diperhatikan tempat dan waktu miqat yang berkaitan dengan wajib haji. Setelah meniatkan diri dari dalam hati dan melafalkan niat, selanjutnya dianjurkan untuk mandi, memakai wewangian, salat dua rakaat, dan memakai ihram untuk laki-laki.
Wukuf
Rukun kedua adalah wukuf di Bukit Arafah. Wukuf di Arafah biasanya dilakukan mulai dari waktu zuhur tanggal 9 Dzulhijjah sampai subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Dengan begitu, dibebaskan bagi jamaah untuk mengambil waktu antara siang sampai hingga menjelang subuh di keesokan harinya untuk melakukan wukuf. Ini adalah waktu di mana jamaah haji berdiam diri sejenak di Padang Arafah sambil memperbanyak bacaan zikir dan doa kepada Allah.
Thawaf
Rukun haji berikutnya yaitu thawaf yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Setiap putaran di mulai dari Hajar Aswad dan berakhir di titik yang sama. Jamaah mengelilingi Ka’bah dengan posisi Ka’bah berada di samping kiri tubuh, dengan kata lain thawaf dilakukan berlawanan arah jarum jam. Thawaf dilakukan sambil membaca kalimat talbiyah. Bagi yang mampu baik untuk menyentuh hajar aswad, bagi yang tidak memungkinkan dianjurkan untuk mengangkat tangan ditujukan ke hajar aswad.
Sa’i
Setelah thawaf, rukun haji berkutnya yaitu sa’i atau lari-lari kecil dari bukit Shafa dan Marwah. Kegiatan ini dimulai dari bukit Shafa kemduian berjalan atau berlari-lari kecil ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Dari bukit Shafa sampai ke bukit Marwah dihitung satu kali, lalu diulangi sebanyak tujuh kali.
Tahallul
Tahallul adalah rukun terakhir dalam ibadah haji. Ini merupakan kegiatan mencukur rambut kepada setelah seluruh rangkaian ibadah haji selesai dilakukan. Sekurang-kurangnya, tahalul dilakukan setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah. Diperbolehkan bagi kaum laki-laki untuk mencukur seluruh rambut, bagi perempuan diperbolehkan mencukur sebagian. Pada dasarnya, tahallul dilakukan sekurang-kurangnya memotong tiga helai rambut.