Pecinta Hewan Marah Atas Perlakuan Topeng Monyet Jalanan di Bandung
Kondisi monyet kerap kali dirugikan oleh para pengamen topeng monyet jalanan. Tak jarang monyet yang mereka pekerjakan mendapat berbagai tekanan. Hingga para pecinta binatang menganggap aktivitas topeng monyet sebagai bentuk penyiksaan hewan.
Hiburan rakyat Topeng Monyet mulai berkembang sejak masa penjajahan Belanda. Baik pribumi maupun kolonial, anak-anak hingga dewasa menikmatinya. Dalam kondisi terikat rantai, monyet ini dipaksa untuk melakukan gerakan dan adegan menghibur.
Mereka dilatih untuk berjalan tegak, mengendarai motor, menggunakan topeng, bahkan menari. Padahal monyet bukanlah hewan yang terbiasa melakukannya. Tak segan monyet akan diberikan tekanan. Baik itu rantai, dipukul, bahkan gigi taring mereka dicabut dan hanya menyisakan gigi untuk mengunyah makanan. Semua perlakuan tersebut dilakukan atas dasar untuk melatih sang monyet.
Hal inilah yang membuat komunitas pecinta hewan geram, mereka menganggap aktivitas pawang topeng monyet sebagai bentuk penyiksaan hewan.
-
Apa itu gambar toong? Gambar toong bisa dikatakan sebagai bioskop keliling sederhana.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Mengapa foto Bumi pertama dari luar angkasa dianggap penting? Foto hitam-putih yang buram merupakan tonggak penting di zaman ketika teknologi belum maju.
-
Mengapa patung Dewi Hekate penting? Penemuan ini menggambarkan peran penting Dewi Hekate dalam budaya kuno dan menunjukkan Kelenderis merupakan salah satu kota yang terlibat dalam kompetisi reguler untuk menghormati dewi tersebut.
-
Siapa yang mungkin lebih dominan jika seseorang melihat gambar monyet pertama kali? Jika gambar monyet yang sedang bergelantungan menarik perhatianmu pertama kali, itu menandakan bahwa otak kanan lebih dominan.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah kenal dengan hiburan yang satu ini. Atraksi unik yang dibawakan oleh primata kecil yang lincah berlari kesana-kemari. Penonton pasti dibuat terkagum-kagum dengan aksinya. Itulah salah satu hiburan yang ada di salah satu sudut kampung di Kabupaten Bandung. Ada yang menganggap tukang pengamen topeng monyet ini sebuah hiburan. Namun tak jarang membuat beberapa orang merasa kasihan.
Beberapa daerah di Indonesia telah menerapkan larangan mempekerjakan monyet untuk kepentingan ekonomi. Namun, tradisi membuat hiburan topeng monyet sudah mengakar. Anak-anak akan senang dengan tontonan atraksi monyet di jalanan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Fenomena hiburan topeng monyet tak hanya ada di kota besar saja. Bisnis topeng monyet menyasar anak-anak di kompleks perumahan. Tak jarang sebagai pelengkap perayan, beberapa orang turut mengundang topeng monyet. Tak perlu mengundang anak-anak satu persatu, jika lantunan musik iringan topeng monyet terdengar, anak-anak akan berdatangan.
Monyet yang sering digunakan ialah monyet ekor panjang atau Macaca fascicularis. Mulanya, semua moyet ini bersifat liar layaknya hewan pada umumnya. Untuk membuatnya jinak, seekor monyet liar akan diberikan latihan. Latihan yang diberikanpun berlangsung selama berbulan-bulan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Seharian mempekerjakan monyet mereka biasa memberikan imbalan buah-buahan untuk sang monyet. Setidaknya pawang monyet akan mengumpulkan uang sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu tiap harinya.
Dahulu, bisnis topeng monyet jalanan merupakan hal yang wajar. Namun kini geliat topeng monyet banyak menyita perhatian. Bukan hanya dari segi hiburan saja, melainkan bagi orang yang merasa kasihan terhadap posisi monyet yang tiap hari mendapat tekanan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Faktor himpitan ekonomi membuat beberapa pawang topeng monyet masih menjalankan bisnisnya. Mereka tak tahu harus bekerja sebagai apa lagi selain pawang topeng monyet. Meskipun, pemerintah Indonesia secara bertahap mengkampanyekan larangan topeng monyet. Hal ini diharapkan agar tidak ada lagi penggunaan monyet sebagai cara untuk mencari nafkah.
Rata-rata para penonton topeng monyet akan memberikan uang sebesar Rp 1 ribu hingga Rp 5 ribu dalam sekali pementasan. Seharian, satu tim pengamen dapat berpindah-pindah dari satu perumahan ke perumahan lainnya. Aturan yang ada membuat mereka tidak berani untuk turun ke jalan raya. Anak-anak di perumahanlah yang mereka tuju agar terhindar razia Satpol PP.
(mdk/Ibr)