Pengeroyokan Moge Kepada TNI Jadi Sorotan, Ini Pesan Wagub Jabar Kepada Klub Otomotif
Wagub yang biasa disapa Kang Uu itu memberikan perhatian agar para pemilik kendaraan bermotor besar tersebut bisa tertib dalam berlalu lintas, ia juga merasa prihatin atas kejadian tersebut. Menurutnya saat sedang melaksanakan tur jangan mengedepankan kesombongan dan tetap saling menghormati antar pengguna jalan.
Ramainya video penyerangan anggota TNI yang dilakukan oleh klub Moge (motor gede) HOG atau Harley Owner Grup di Bukittinggi pada Jumat (30/10/2020) lalu mendapat respon dari banyak pihak. Tak terkecuali dari Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Dilansir dari Liputan6.com, Wagub yang biasa disapa Kang Uu itu memberikan perhatian agar para pemilik kendaraan bermotor besar bisa tertib dalam berlalu lintas. Ia juga merasa prihatin atas kejadian tersebut.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa yang sebenarnya terjadi terkait kabar Budi Arie mundur? KesimpulanBudi Arie resmi mundur sebagai Menkominfo adalah tidak benar. Faktanya video yang beredar merupakan satir.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Bagaimana kabar terkini Ayu Azhari? Telah menikah dan dikaruniai tiga anak, kini Ayu Azhari diketahui menghabiskan waktunya sebagai ibu dan pengusaha.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
"Saya sebagai masyarakat Jabar dan juga sebagai anggota komunitas tersebut di Tasikmalaya merasa prihatin dengan kejadian (kekerasan yang dilakukan komunitas motor) di Bukittinggi, Sumbar," kata Uu, Minggu (08/11) kemarin.
Saling Menghormati di Jalan
©2020 Instagram infokomando
Uu Ruzhanul Ulum juga menekankan agar para pegiat otomotif khususnya moge bisa saling menghormati para pengguna jalan yang melintas. Menurutnya, sebagai penggemar motor besar dirinya merasa prihatin atas kejadian yang terjadi di Bukittinggi beberapa waktu lalu itu.
“Saat kita sedang melaksanakan kegiatan atau tur, jangan ada rasa kesombongan, jangan ada rasa arogan, merasa motor mahal, bagus, besar dengan aksesoris yang serba mahal," ujarnya.
Menjadi Pelajaran untuk Pegiat Otomotif
Dalam keterangannya, Uu juga menyebutkan jika kejadian di Bukittinggi bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi para pegiat maupun komunitas otomotif. Kususnya pengguna moge agar terhindar dari stigma negatif.
Menurutnya beberapa stigma tersebut membuat para pengguna moge, khususnya di kalangan komunitas cukup susah untuk melakukan aktivitasnya.
"Sekarang kalau ke jalan bawa motor besar dilarang. Ke sini dilarang. Ke situ dilarang. Tidak bisa dipakai lagi motornya karena stigma negatif dari masyarakat," ucapnya.
Permintaan Maaf dari HOG
Sebelumnya seperti dimuat di Merdeka.com pada Sabtu (31/10) lalu, Humas dari klub moge HOG sudah meminta maaf atas kejadian yang menimpa anggotanya tersebut. HOG juga disebut akan menghormati proses hukum yang sedang dijalankan oleh anggotanya itu.
"Kami atas nama HoG SBC, memohon maaf kepada seluruh korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota HOG SBC. Kami memohon maaf kepada pihak seluruh anggota TNI khususnya Kodim (setempat) dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya Kabupaten Bukit Tinggi," kata Epriyanto, selaku Humas dari HOG SBC saat dihubungi melalui sambungan telepon.