Penuh Kenangan, Begini Cerita Warga dan Bupati Naik KA Garut-Cibatu Semasa Kecil
Warga di Kabupaten Garut turut antusias usai dioperasikannya kembali jalur kereta api Garut – Cibatu, Kamis (25/3), setelah 39 tahun mati suri. Saat ini jalur tersebut memiliki panjang sejauh 19 kilometer.
Warga di Kabupaten Garut turut antusias usai dioperasikannya kembali jalur kereta api Garut – Cibatu, Kamis (25/3), setelah 39 tahun mati suri. Saat ini jalur tersebut memiliki panjang sejauh 19 kilometer.
Dalam reaktivasi tersebut, banyak kenangan yang dibagikan oleh masyarakat sekitar. Di mana dahulu terdapat dua lokomotif uap legendaris yang menjadi ciri khas di jalur Garut-Cibatu.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Dulu nama keretanya Si Gombar dan Si Kuik, sekarang lokomotifnya beda, saya sebagai warga Garut sangat senang karena ada lagi kereta ke Garut," kata salah seorang warga Garut, Asep Sudrajat (54), melansir dari ANTARA, Senin (28/3).
Anak-Anak Dulu Bisa Naik Gratis
Merdeka.com/Istimewa
Asep mengatakan, jika saat dirinya masih kecil ia hampir setiap hari naik kereta api untuk mengantar ayahnya berjualan di pasar. Asep melakukan perjalanan dari Kecamatan Karangpawitan ke Garut Kota.
Saat itu, kata Asep, ia ingat betul jika penumpang usia anak-anak tidak diminta karcis bayaran oleh petugas atau kerap disebut juga kondektur. Dirinya berencana akan mencoba kereta baru bersama keluarganya.
"Tentu saya mau mencoba naik kereta api bersama keluarga, tapi nanti kalau sudah punya uang," kata pria yang akrab dipanggil ayah itu.
Bupati Dulu Kerap Naik Kereta
Kenangan menggunakan transportasi kereta api juga dirasakan oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan. Dahulu saat masih muda, ia pernah menikmati perjalanan menggunakan kereta api dari stasiun Garut
Ia sebagai warga Kecamatan Wanaraja, Garut ikut berbangga bersama warga bisa kembali menggunakan jasa transportasi kereta api, sebagaimana dulu pernah menjadi kebanggaan warga Garut.
"Saya adalah orang Wanaraja, ketika mau ke Garut tahun 70-an, saya biasa menggunakan kereta api, dulu kereta api adalah jasa transportasi utama dari Cibatu ke Garut," kata Rudy Gunawan.
Dongkrak Perekonomian Garut
©2022 kai.id/ Merdeka.com
Saat ini, perjalanan kereta api tidak hanya sebatas di jalur lokal wilayah Garut, melainkan sudah sampai ke Kota Bandung dan Jakarta dengan harga yang terjangkau yakni Rp45 ribu per orang untuk trip jauh KA Cikuray relasi Stasiun Garut-Pasar Senen. Sedangkan KA Cibatu dikenakan tiket Rp6 ribu sampai Rp14 ribu.
Rudy menilai tiket kereta api kelas ekonomi itu tentu akan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat dengan fasilitas yang aman, nyaman, dan tentunya tepat waktu karena bebas dari kemacetan di jalanan.
Kehadirian transportasi massal kereta api komersial relasi Stasiun Garut dengan Jakarta dan Bandung disebut Rudy akan memudahkan masyarakat datang ke Garut untuk bisnis, mudik saat Idul Fitri, maupun berwisata seperti yang dilakukan bangsa Eropa pada zaman dulu.
"Kita berharap kereta api dari Jakarta menuju Garut ini mempermudah orang datang ke Garut, baik berwisata ataupun melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi serta sosial terutama di hari mudik," kata Rudy saat peresmian jalur reaktivasi Cibatu-Garut dan Kereta Api Cikuray di Stasiun Garut.
Rudy juga berharap, hadirnya kembali kereta api di Garut – Cibatu tak hanya untuk mengenang kejayaan di masa lalu, tetapi juga bisa menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian ke sejumlah tempat. Sejumlah fasilitas penunjang juga akan turut disiapkan demi memudahkan akses para pengguna, yang juga akan membantu perekonomian di kota dodol itu.
Diresmikan Kamis 25 Maret 2022
Melansir dari laman kai.id, sebelumnya, jalur yang pertama kali beroperasi pada 1889 itu diresmikan oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir serta Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo di Stasiun Garut, Kamis 24 Maret 2022 lalu.
Adapun terdapat sejumlah fasilitas yang bisa digunakan di stasiun Garut, dengan nuansa baru yakni ruang pelayanan pelanggan, ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, masjid, toilet difabel, area UMKM, area komersial, ATM, area bermain anak, dan fasilitas lainnya. KAI juga masih menjaga keaslian gedung Stasiun Garut yang lama sebagai bentuk pelestarian bangunan bersejarah.
Dalam kesempatan sama, turut diresmikan pengoperasian KA Cikuray rute Garut - Pasar Senen pp dan KA Garut Cibatuan rute Garut - Purwakarta pp. Nama KA Cikuray diambil dari nama sebuah gunung yang berada di wilayah Garut yang terkenal dengan pemandangan alam yang sangat indah sehingga menjadi destinasi wisata favorit khususnya untuk para pendaki gunung. Dengan penamaan tersebut, diharapkan hadirnya KA Cikuray ini dapat meningkatkan pariwisata di daerah Garut.
(mdk/nrd)