Penyebab Kreatinin Tinggi yang Wajib Diwaspadai, Berikut Cara Mengatasinya
Kreatinin merupakan produk akhir dari metabolimse keratin otot kreatinin fosfat (protein), disintesa dalam hati, ditemukan dalam otot rangka dan darah yang direaksikan oleh ginjal ke dalam turin.
Kreatinin merupakan produk akhir dari metabolimse keratin otot kreatinin fosfat (protein), disintesa dalam hati, ditemukan dalam otot rangka dan darah yang direaksikan oleh ginjal ke dalam turin.
Jumlah kreatinin sendiri tidak selalu seimbang, maka dari itu perlu dilakukan uji kreatinin untuk menilai berapa jumlahnya dalam darah. Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap harinya lebih bergantung pada massa otot total daripada aktivitas otot, atau tingkat metabolisme protein. Meskipun keduanya juga sama-sama menimbulkan efek.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal? Berikut adalah beberapa cara efektif untuk menjaga kesehatan ginjal, Konsumsi Air yang Cukup: Memastikan asupan cairan yang cukup membantu ginjal dalam proses penyaringan limbah dan mencegah dehidrasi. Disarankan untuk minum air putih dalam jumlah yang memadai setiap hari, sekitar 8 gelas atau lebih, tergantung pada kebutuhan dan aktivitas tubuh. Jaga Pola Makan Sehat: Diet seimbang yang rendah sodium, gula, dan lemak jenuh dapat mengurangi beban kerja ginjal. Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta batasi makanan olahan dan tinggi garam. Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik secara teratur membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengontrol tekanan darah. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda. Kontrol Tekanan Darah: Hipertensi adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal. Monitor tekanan darah Anda secara rutin dan lakukan tindakan untuk menjaga tekanan darah tetap dalam rentang yang sehat, seperti mengurangi konsumsi garam dan rutin berolahraga. Kelola Diabetes dengan Baik: Jika Anda memiliki diabetes, penting untuk mengontrol kadar gula darah dengan diet, obat-obatan, dan pengawasan medis yang tepat. Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak ginjal secara perlahan. Hindari Penggunaan Obat yang Tidak Perlu: Beberapa obat, terutama obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat merusak ginjal jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan dan hindari penggunaan obat yang tidak diperlukan. Periksa Kesehatan Ginjal Secara Berkala: Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit ginjal, seperti riwayat keluarga atau kondisi medis tertentu, lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin. Tes darah dan urine dapat membantu mendeteksi masalah ginjal pada tahap awal. Hindari Alkohol dan Rokok: Alkohol dan rokok dapat membahayakan kesehatan ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi. Batasi konsumsi alkohol dan hindari merokok untuk menjaga kesehatan ginjal Anda. Jaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal serta kondisi lainnya seperti diabetes dan hipertensi. Menjaga berat badan dalam kisaran sehat melalui diet dan olahraga dapat mengurangi risiko tersebut. Perhatikan Kesehatan Saluran Kemih: Hindari penahanan urine terlalu lama dan pastikan untuk buang air kecil secara teratur. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dengan cepat dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan komplikasi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah perkembangan penyakit ginjal.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal selain memperhatikan makanan? Menjaga kesehatan ginjal adalah penting untuk memastikan fungsi tubuh yang optimal.
-
Mengapa pemahaman tentang penyakit ginjal sangat penting? Karena itu, pemahaman tentang penyakit ginjal sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
-
Mengapa kapulaga bisa bermanfaat untuk kesehatan ginjal? Kapulaga diketahui mampu membantu menghilangkan limbah melalui ginjal dan bertindak sebagai diuretik.
-
Bagaimana buah sukun bisa membantu menjaga kesehatan ginjal? Buah sukun mengandung kalium, yang merupakan mineral penting untuk kesehatan ginjal. Kalium membantu mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan meningkatkan fungsi ginjal. Dengan mengonsumsi buah sukun secara teratur, Anda dapat membantu menjaga kinerja optimal ginjal Anda.
-
Apa saja manfaat kesehatan gambas? Gambas memiliki banyak manfaat, terutama untuk kesehatan. Dilansir dari Netmeds.com, berikut adalah beberapa manfaat kesehatan gambas:Meningkatkan Penglihatan: Kandungan vitamin A yang tinggi dalam gambas berkontribusi besar pada kesehatan mata, membantu mencegah degenerasi makula dan kebutaan.Mengatasi Anemia: Besi dan vitamin B6 yang terdapat dalam gambas berperan dalam produksi sel darah merah, menjadikannya efektif dalam mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi.Mendukung Penurunan Berat Badan: Dengan kalori yang rendah dan serat yang tinggi, gambas membantu menciptakan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga mencegah penumpukan lemak.Meredakan Konstipasi: Kandungan air dan serat dalam gambas mempermudah proses pencernaan dan mengatasi masalah sembelit.Melindungi Fungsi Hati: Gambas berfungsi membersihkan racun dari darah, mendukung kesehatan hati dan fungsi empedu.Mengelola Gejala Diabetes: Serat tinggi dalam gambas membantu mengatur nafsu makan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.Menyegarkan Tekstur Kulit: Vitamin C dan A yang terdapat dalam gambas mendukung kesehatan kulit serta melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas.Menurunkan Suhu Tubuh: Kandungan air yang melimpah dalam gambas memberikan efek pendinginan yang efektif, cocok untuk mengurangi panas tubuh.Meningkatkan Daya Tahan Tubuh: Nutrisi yang terkandung dalam gambas, seperti vitamin dan mineral, membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga mencegah infeksi.Mengatasi Ulkus: Gambas juga dapat meredakan asam lambung yang menyebabkan ulkus, berkat sifat anti-inflamasi yang dimilikinya.Mendukung Kesehatan Jantung: Mineral seperti kalium dan magnesium dalam gambas berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan mengatur tekanan darah.
Sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui urine, kretin terlebih dahulu harus disaring oleh ginjal, Namun, ginjal tidak selalu dalam kondisi priba untuk melaksanakan tugasnya. Jika hal ini terjadi, maka lama-lama kadar kreatinin bisa meningkat dan menumpuk dalam darah yang kemudian bisa memicu berbagai masalah dalam tubuh.
Hal sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya adalah dengan melakukan uji kreatinin agar kamu lekas mengetahui jumlah kreatinin dalam tubuh dan kenali pula penyebabnya agar kamu bisa melakukan penangan sedini mungkin. Berikut ini informasi mengenai penyebab kreatinin tinggi yang wajib diwaspadai, berikut cara mengatasinya:
Penyebab Kadar Kreatinin Tinggi
Penyebab kadar kreatinin tinggi pada umumnya dipicu oleh munculnya masalah pada ginjal. Penyakit ginjal kronis akan membuat ginjal kesulitan untuk menyaring kreatinin.Selain itu, pembengkakan ginjal (hidronefrosis) yang menyebabkan ginjal gagal mengalirkan urine menuju kandung kemih, juga bisa membuat kadar kreatinin tinggi.
Pembengkakan ginjal biasanya terjadi akibat saluran kemih tersumbat seperti karena prostat yang membesar atau adanya batu ginjal. Akhirnya, fungsi ginjal terganggu dan membuat urine mengalir kembali ke ginjal.
medicalnewstoday.com ©2020 Merdeka.com
Selain karena adanya masalah pada ginjal, kadar kreatinin yang tinggi juga bisa disebabkan oleh dehidrasi berat. Di samping itu, olahraga yang terlalu keras dalam waktu lama akan memicu produksi energi berlebih dalam otot. Secara tidak langsung, kemudian akan meningkatkan massa otot dan jumlah kreatinin. Kadar kreatinin sendiri baru akan kembali normal dalam waktu beberapa jam usai berolahraga.
Perlu diingat bahwa fungsi ginjal yang rusak bukanlah masalah sepele. Penting untuk senantiasa melakukan pengendalian pada hal-hal yang bisa semakin merusak ginjal. Perawatan yang tepat setidaknya mampu mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.
Cara Mengatasi Kadar Kreatinin Tinggi
1. Kurangi Asupan Protein
Cara mengatasi kadar kreatinin tinggi yang pertama adalah dengan mengurangi asupan protein. Sebab Makan makanan sumber protein terlalu banyak sering dikaitkan dengan lonjakan pesat kadar kreatinin, misalnya daging merah maupun produksi susu.
Pasalnya, daging merah mengandung jaringan otot hewan yang memang secara alami mengandung kreatin. Pada saat dimasak, panas dari api akan mengubah kreatin dalam daging menjadi kreatinin sehingga akan meningkatkan jumlahnya dalam tubuh saat dimakan.
2. Perhatikan Kebutuhan Cairan
Cara mengatasi kadar kreatinin tinggi berikutnya adalah dengan memperhatikan kebutuhan cairan. Jangan sepelekan mengenai aturan jumlah cairan yang harus kamu minum setiap harinya, apalagi jika kamu mengalami dehidrasi berat. Sebab asupan cairan yang kurang bisa menghambat kerja ginjal. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk menentukan seberapa banyak cairan yang harus kamu minum beserta waktu konsumsi terbaiknya.
3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Serat
Selain membantu melancarkan sistem pencernaan, makan makanan berserat juga dapat bermanfaat sebagai cara menurunkan kreatinin tinggi. Menurut penelitian yang dimuat dalam European Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa sumber serat bisa membantu mempercepat proses pemulihan pasien penyakit ginjal kronis dengan cara menurunkan kreatinin tinggi dalam tubuh. Kamu bisa memperbanyak asupan serat dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, maupun gandung utuh.
www.boldsky.com
4. Hindari Konsumi Suplemen Kreatin
Selain konsumsi makanan yang mengandung serat, cara mengatasi kadar kreatinin tinggi selanjutnya adalah dengan menghindari konsumsi suplemen kreatin. Biasanya, atlet dan olahragawan mengonsumsi suplemen kreatin untuk menambah kadar kreatinin di dalam tubuh, untuk meningkatkan performa fisik dan otot.Jika kamu memiliki masalah pada ginjal dan berniat untuk menurunkan kadar kreatinin, hindari mengonsumsi suplemen kreatin.
5. Mengurangi Olahraga Berat
Cara menurunkan kreatinin lainnya juga bisa dengan mengurangi olahraga berat. Berolahraga secara teratur adalah aktivitas menyehatkan untuk tubuh. Walau demikian, jika olahraga berat dilakukan secara berlebihan, kadar kreatinin dalam darah bisa meningkat.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berolahraga terlalu intens bisa meningkatkan kreatinin sebagai respons dari kerusakan otot saat berolahraga.Berkonsultasilah dengan dokter mengenai olahraga yang cocok dan seberapa intens harus melakukannya.
6. Mengurangi Porsi Protein
Berikutnya, mengurangi porsi protein juga bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi kadar kreatinin tinggi. Banyak penelitian yang membuktikan, mengonsumsi protein dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan kadar kreatinin secara temporer. Salah satu makanan berprotein yang harus dikurangi adalah daging merah.
Jika kamu sering mengonsumsi daging merah dan makanan berprotein tinggi (seperti produk susu) lainnya, jangan kaget kalau kadar kreatinin di dalam tubuh kamu bisa jadi tinggi.