Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi, Ketahui Gejala dan Cara Mencegahnya
Penyakit kuning pada bayi adalah suatu kondisi di mana kulit bayi dan bagian putih pada matanya tampak menjadi kuning. Penyakit kuning ini adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi, dan telah mempengaruhi lebih dari 50 persen dari semua bayi baru lahir.
Penyakit kuning pada bayi adalah suatu kondisi di mana kulit bayi dan bagian putih pada matanya tampak menjadi kuning. Penyakit kuning ini adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi, dan telah memengaruhi lebih dari 50 persen dari semua bayi baru lahir.
Penyakit kuning umumnya terjadi pada bayi prematur, di mana bayi laki-laki adalah subjek yang lebih sering terserang penyakit ini dari pada bayi perempuan. Penyakit kuning ini biasanya muncul pada minggu pertama setelah kelahiran sang bayi.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Tueng Dara Baro penting? Apabila upacara ini tidak dilaksanakan maka keluarga mempelai perempuan akan merasa kecil hati dan tidak diterima dalam lingkungan keluarga mempelai laki-laki.
-
Apa itu bakwan jagung? Bakwan jagung adalah salah satu jenis gorengan yang banyak digemari.
-
Apa yang dimaksud dengan jerawat punggung? Jerawat punggung adalah suatu kondisi kulit di mana terdapat timbulan berupa kemerahan, bengkak, bahkan berisi nanah pada bagian punggung.
Pada bayi sehat yang lahir normal, penyakit kuning umumnya bukan masalah yang mengkhawatirkan karena cenderung dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika ternyata perlu adanya penanganan, bayi cenderung merespons terapi non-invasif.
Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit kuning pada bayi yang tidak mendapatkan penanganan dapat menyebabkan kerusakan otak dan bahkan kematian.
Mulai dari penyebab penyakit kuning pada bayi, gejala, hingga cara mencegahnya, pembahasan mengenai penyakit kuning pada bayi telah kami rangkum dari medicalnewstoday.com berikut ini.
Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi
Penyebab penyakit kuning adalah karena tubuh kelebihan bilirubin. Penyebab penyakit kuning pada bayi pun juga sama, yaitu disebabkan oleh kelebihan bilirubin. Bilirubin adalah produk limbah, diproduksi saat sel darah merah dipecah. Biasanya dipecah di hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui tinja.
Sebelum bayi lahir, bayi memiliki bentuk hemoglobin yang berbeda. Begitu lahir, bayi dengan sangat cepat memecah hemoglobin lama. Ini menghasilkan tingkat bilirubin yang lebih tinggi dari biasanya yang harus disaring keluar dari aliran darah oleh hati dan dikirim ke usus untuk dikeluarkan.
Namun, hati yang kurang berkembang tidak dapat menyaring bilirubin secepat produksinya, sehingga mengakibatkan hiperbilirubinemia (kelebihan bilirubin) yang menjadi penyebab penyakit kuning pada bayi.
Penyebab penyakit kuning pada bayi terkadang juga bisa karena menyusui. Ini terjadi pada bayi baru lahir yang diberi ASI dalam dua bentuk terpisah, yaitu:
- Penyebab penyakit kuning pada bayi saat menyusui, yaitu terjadi pada minggu pertama setelah kelahiran, di mana jika bayi tidak menyusu dengan baik, atau jika ASI lambat keluar.
- Penyebab penyakit kuning pada bayi ASI, yang disebabkan oleh zat dalam ASI yang mengganggu proses pemecahan bilirubin. Itu terjadi setelah 7 hari setelah kelahiran, dan memuncak pada 2-3 minggu.
Beberapa kasus penyakit kuning pada bayi yang parah berkaitan dengan gangguan yang mendasari, seperti:
• penyakit hati
• anemia sel sabit
• pendarahan di bawah kulit kepala (cephalohematoma), yang disebabkan oleh kesulitan saat persalinan
• sepsis - infeksi darah
• kelainan sel darah merah bayi
• saluran empedu atau usus yang tersumbat
• ketidakcocokan rhesus atau ABO - ketika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, sehingga antibodi ibu menyerang sel darah merah bayi
• jumlah sel darah merah yang lebih tinggi, kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi yang lebih kecil dan kembar
• kekurangan enzim
• infeksi bakteri atau virus
• hipotiroidisme, yaitu kelenjar tiroid yang kurang aktif
• hepatitis, yaitu radang hati
• hipoksia, yaitu kadar oksigen rendah
• beberapa infeksi, seperti sifilis dan rubella
Gejala Penyakit Kuning pada Bayi
Setelah mengetahui penyebab penyakit kuning pada bayi, para orang tua juga harus mewaspadai akan gejala atau tanda-tanda dari penyakit kuning yang menyerang buah hati mereka. Tanda penyakit kuning pada bayi yang paling menonjol adalah kulit dan sklera (bagian putih mata)yang berubah menjadi kuning. Kondisi ini biasanya dimulai di kepala, dan menyebar ke dada, perut, lengan, dan kaki.
Gejala penyakit kuning pada bayi juga bisa meliputi:
• kantuk
• tinja berwarna pucat, sedangkan bayi yang disusui harus memiliki tinja berwarna kuning kehijauan, sedangkan tinja bayi yang diberi susu botol harusnya berwarna sawi kehijauan
• urine berwarna gelap, sedangkan urine bayi yang baru lahir seharusnya tidak berwarna
Gejala penyakit kuning pada bayi yang parah bisa berupa:
• perut atau tungkai menguning
• kantuk
• ketidakmampuan untuk menambah berat badan
• sulit makan
• sifat mudah marah
Cara Mengobati Penyakit Kuning
Biasanya, pengobatan untuk penyakit kuning ringan pada bayi tidak diperlukan, karena penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu.
Namun, jika bayi mengalami penyakit kuning yang parah, mereka perlu dibawa kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan guna menurunkan kadar bilirubin dalam aliran darah. Dalam beberapa kasus yang tidak terlalu parah, pengobatan dapat dilakukan di rumah sendiri.
Beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit kuning yang parah antara lain:
- Fototerapi (terapi cahaya), yaitu pengobatan dengan sinar cahaya. Bayi diletakkan di bawah lampu khusus, ditutup dengan pelindung plastik untuk menyaring sinar ultraviolet. Cahaya memanipulasi struktur molekul bilirubin sehingga dapat diekskresikan.
- Transfusi darah, yaitu darah bayi akan diambil berulang kali dan kemudian diganti (ditukar) dengan darah donor. Prosedur ini hanya akan dipertimbangkan jika fototerapi tidak berhasil karena bayi harus berada di unit perawatan intensif (ICU) untuk bayi baru lahir.
- Imunoglobulin intravena (IVIg), dalam kasus ketidakcocokan rhesus atau ABO, bayi mungkin perlu mendapat transfusi immunoglobulin. Ini adalah protein dalam darah yang menurunkan kadar antibodi dari ibu, yang menyerang sel darah merah bayi.
Jika penyakit kuning disebabkan oleh kondisi lain, pembedahan atau perawatan obat mungkin akan diperlukan.
Cara Mencegah
Cara terbaik untuk menurunkan risiko bayi terkena penyakit kuning adalah dengan memastikan mereka diberi makan dengan baik. Untuk sekitar minggu pertama setelah kelahiran, bayi yang diberi ASI harus diberi makan 8-12 kali sehari, sedangkan bayi yang diberi susu formula harus diberi makan 1-2 ons susu formula setiap 2-3 jam.