Penyebab Perangkat Terserang Ransomware dan Cara Mencegahnya, Penting Diketahui
Serangan ransomware adalah ancaman siber yang sangat serius. Namun, hal itu bisa dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
Ransomware adalah jenis malware yang memegang data atau perangkat korban sebagai sandera.
Penyebab Perangkat Terserang Ransomware dan Cara Mencegahnya, Penting Diketahui
Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi yang memiliki banyak data untuk memahami penyebab perangkat terserang ransomware dan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Penyebab Perangkat Terserang Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian signifikan pada perangkat komputer dan jaringan. Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware:
-
Apa sebenarnya cara kerja ransomware dalam mencuri data? Ransomware adalah salah satu jenis malicious software atau malware yang dapat menyebabkan penyebaran atau malah pemblokiran akses data milik korban. Pelaku kemudian meminta uang tebusan dalam jumlah tertentu agar korban bisa mendapatkan kembali data yang dienkripsi atau dikunci tersebut.
-
Bagaimana cara kerja ransomware untuk mengganggu pemilu? Mereka bekerja dengan membekukan basis data pemilih lokal. Maka itu ransomware menduduki peringkat teratas ancaman siber saat pemilu.
-
Bagaimana ransomware bisa menyerang pengguna? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Bagaimana cara kerja Ransomware? Ransomware awal ini mengunci akses ke sistem dengan mengenkripsi file dan meminta tebusan dalam bentuk cek yang harus dikirim ke kotak surat tertentu.
-
Bagaimana serangan ransomware itu terjadi? Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebut serangan ransomware itu merupakan jenis baru dari pengembangan lockbit 3.0.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan akibat serangan ransomware? Sistem dan data yang terkena serangan perlu diidentifikasi dengan menggunakan alat dan teknik forensik untuk memahami sifat peretasan.
Phishing
Serangan phishing adalah metode yang paling umum digunakan oleh penyerang untuk menyebarkan ransomware. Email phishing sering kali dirancang untuk terlihat meyakinkan, memancing penerima mengeklik link berbahaya atau membuka lampiran yang terinfeksi malware.
Kelemahan Keamanan Software
Software yang tidak diperbarui memiliki kerentanan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang untuk menyebarkan ransomware. Pentingnya pembaruan software dan patch keamanan tidak bisa diabaikan, karena ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk melindungi sistem dari serangan ransomware.
Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman
Penggunaan protokol akses jarak jauh (Remote Desktop Protocol - RDP) yang tidak aman dan konfigurasi jaringan yang lemah memudahkan penyerang untuk mendapatkan akses ke sistem korban. Menggunakan VPN yang aman, two-step verification, dan pembatasan akses merupakan langkah penting dalam mengamankan akses jarak jauh.
Lemahnya Penggunaan Password
Kata sandi yang lemah dan penggunaan ulang kata sandi di berbagai layanan memudahkan penyerang untuk melakukan brute force attack atau credential stuffing. Menerapkan password manager dan kebijakan kata sandi yang kuat adalah strategi penting untuk meningkatkan keamanan.
Kurangnya Kesadaran Keamanan
Kurangnya pelatihan dan kesadaran keamanan di antara user merupakan penyebab umum terjadinya serangan ransomware. Pihak berwenang harus secara rutin menyelenggarakan sesi pelatihan keamanan untuk meningkatkan kesadaran user tentang cyber attack dan best-practice untuk mencegahnya.
Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH)
Pekerja yang melakukan pekerjaan dari rumah (WFH) jauh lebih rentan terhadap ancaman ransomware. Pasalnya, pekerja rumahan tidak memiliki keamanan siber secanggih perusahaan untuk melindungi data dari serangan hacker.
Pengunduhan Drive-by
Pengunduhan drive-by terjadi ketika pengguna tanpa sadar mengunjungi situs web yang terinfeksi, kemudian malware terunduh dan dipasang tanpa sepengetahuan pengguna. Serangan ransomware juga mulai meningkat popularitasnya seiring dengan pertumbuhan mata uang kripto, seperti Bitcoin.
Lemahnya Penggunaan Backup
Kurangnya cadangan data secara teratur dan menyimpannya di lokasi yang aman, terpisah dari jaringan utama adalah langkah krusial dalam melindungi data dari serangan ransomware. Gunakan kombinasi penyimpanan cloud dan penyimpanan fisik eksternal untuk memastikan redundansi.
Cara Mencegah Serangan Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian signifikan pada perangkat komputer dan jaringan. Berikut adalah beberapa cara mencegah serangan ransomware yang dapat Anda lakukan:
Backup data adalah langkah pertama dan paling penting dalam mencegah serangan ransomware. Jika Anda melakukan backup data secara teratur dan menyimpannya di lokasi yang aman, Anda dapat menghemat data Anda jika terjadi serangan ransomware. Lakukan backup data tanpa terkoneksi dengan internet jika Anda sudah terserang ransomware untuk menyelamatkan data yang lain. Biasakan juga untuk rutin backup setelah melakukan sesuatu dan dapat cadangkan data Anda di drive, cloud, dropbox, dan perangkat lainnya.
2. Nonaktifkan File Sharing
Nonaktifkan file sharing atau fitur SMB File Sharing bila tidak digunakan. Ransomware menyebar lewat jaringan, jadi sebagai antisipasi sebaiknya dimatikan saja. Dengan ini, Anda telah menghindari semaksimal mungkin memberikan hak full sharing ke jaringan.
3. Mengendalikan Penyebaran Malware
Mengendalikan penyebaran malware adalah langkah penting dalam mencegah serangan ransomware. Perlu dilakukan isolasi terhadap sistem yang terpengaruh dari jaringan untuk mencegah penyebaran malware atau unauthorized access yang lebih buruk.
4. Mengidentifikasi Kerusakan yang Terjadi
Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi adalah langkah berikutnya. Jika Anda menemukan bahwa sistem Anda telah terinfeksi ransomware, segera isolasi sistem tersebut dari jaringan dan tidak melakukan apa pun yang dapat memperparah situasi.
5. Melakukan Dekripsi Data
Melakukan dekripsi data adalah langkah yang paling penting jika Anda ingin mengembalikan akses ke data Anda. Dekripsi data dapat dilakukan dengan menggunakan software yang sesuai dan memiliki kunci dekripsi yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua software dapat melakukan dekripsi data yang terenkripsi dengan cara yang tepat.
6. Menggunakan Software Keamanan yang Tepat
Menggunakan software keamanan yang tepat adalah langkah penting dalam mencegah serangan ransomware. Software keamanan seperti antivirus, firewall, dan anti-malware dapat membantu mencegah penyebaran malware dan menghentikan serangan ransomware sebelum terlalu jauh.
7. Menggunakan Kebijakan Keamanan yang Kuat
Menggunakan kebijakan keamanan yang kuat adalah langkah penting dalam mencegah serangan ransomware. Kebijakan keamanan yang kuat meliputi penggunaan kata sandi yang kuat, penggunaan VPN yang aman, dan penggunaan firewall yang efektif.
8. Menghindari Penggunaan Software yang Tidak Diperbarui
Menghindari penggunaan software yang tidak diperbarui adalah langkah penting dalam mencegah serangan ransomware. Software yang tidak diperbarui memiliki kerentanan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang untuk menyebarkan ransomware.
9. Menggunakan Pelindungan Data yang Disiplin
Menggunakan pelindungan data yang disiplin adalah langkah penting dalam mencegah serangan ransomware. Pelindungan data yang disiplin meliputi penggunaan enkripsi data yang kuat, penggunaan firewall yang efektif, dan penggunaan kebijakan keamanan yang kuat.
10. Mengikuti Best Practice Keamanan
Mengikuti best practice keamanan adalah langkah penting dalam mencegah serangan ransomware. Best practice keamanan meliputi penggunaan kata sandi yang kuat, penggunaan VPN yang aman, dan penggunaan firewall yang efektif.
Apakah Sulit Melakukan Backup Data?
Tentu tidak sulit, melakukan backup data sebenarnya cukup mudah dan sangat penting. Berikut adalah beberapa langkah untuk melakukannya:
- Pilih Metode Backup: Anda dapat memilih antara backup lokal (misalnya, menggunakan perangkat eksternal seperti hard drive) atau backup cloud (menggunakan layanan penyimpanan online seperti Google Drive atau Dropbox).
- Jadwalkan Backup: Buat jadwal rutin untuk melakukan backup. Misalnya, setiap minggu atau setiap bulan. Ini akan memastikan data Anda selalu terlindungi.
- Pilih Data yang Akan Dibackup: Fokus pada data yang benar-benar penting. Dokumen kerja, foto, video, dan file penting lainnya harus masuk dalam daftar prioritas.
- Gunakan Perangkat Lunak Backup: Banyak perangkat lunak backup yang mudah digunakan. Anda dapat mengatur folder yang akan di-backup dan mengatur jadwal otomatis.