Penyebab Puasa jadi Sia-Sia, Salah Satunya Berkata Dusta
Meski pahala puasa Ramadan begitu besar, namun ada beberapa orang yang justru tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga ketika telah menjalankan ibadah puasa.
Puasa di bulan Ramadan adalah amalan yang istimewa. Karena ganjarannya sendiri berbeda dengan amalan-amalan lain, bahkan amalan lain yang dikerjakan di bulan Ramadhan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadis di atas disebutkan bahwa setiap amalan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali amalan puasa. Amalan puasa tidak dilipatgandakan seperti amalan lain. Karena balasan amalan puasa tidak dibatasi lipatan pahalanya.
Namun sayangnya, ada beberapa umat Islam yang melakukan puasa, tapi tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga. Tentu hal ini membuat amalan puasanya jadi sia-sia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy).
Lantas, apa saja penyebab puasa jadi sia-sia? Dikutip dari berbagai sumber, berikut penyebab puasa jadi sia-sia.
Berkata Dusta (Az Zuur)
Penyebab puasa jadi sia-sia yang pertama adalah berkata dusta. Pekataan sia-sia seperti dusta dapat membuat puasa seorang muslim jadi sia-sia, sehingga apa yang didapatnya hanyalah lapar dan dahaga.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari).
As Suyuthi menjelaskan terkait penyebab puasa jadi sia-sia bahwa jika kita mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang konsekuensinya telah Allah larang. (Syarh Sunan Ibnu Majah, Maktabah Syamilah)
Berkata Lagwu (Sia-sia) dan Rofats (Kata-kata Porno)
Penyebab puasa jadi sia-sia yang kedua yaitu perkataan lagwu dan rofats. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang penyebab puasa jadi sia-sia ini,
“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Dalam Fathul Bari, Al Akhfasy menjelaskan bahwa lagwu adalah perkataan sia-sia dan yang tidak berfaedah. Sedangkan rofats dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari yaitu istilah yang digunakan dalam menggambarkan ‘kiasan untuk hubungan badan’ dan semua perkataan keji.”
Al Azhari berpendapat bahwa rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita.” Atau dengan kata lain adalah kata-kata porno.
Melakukan Berbagai Maksiat Lain
Penyebab puasa jadi sia-sia yang terakhir yakni karena melakukan berbagai maksiat lain. Selain menahan lapar dan dahaga, puasa juga mengharuskan seorang muslim untuk menjauhi perbuatan yang haram. Terkait hal ini, Ibnu Rojab Al Hambali memberikan petuah yang sangat bagus untuk diperhatikan:
“Ketahuilah, amalan taqorub (mendekatkan diri) pada Allah Ta’ala dengan meninggalkan berbagai syahwat (yang sebenarnya mubah ketika di luar puasa seperti makan atau berhubungan badan dengan istri, pen) tidak akan sempurna hingga seseorang mendekatkan diri pada Allah dengan meninggalkan perkara yang Dia larang yaitu dusta, perbuatan zholim, permusuhan di antara manusia dalam masalah darah, harta dan kehormatan.” (Latho’if Al Ma’arif).
Kemudian Jabir bin ‘Abdillah juga menyampaikan petuah seperti berikut ini:
“Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Latho’if Al Ma’arif).
Itulah sejelek-jelek puasa, yaitu hanya menahan lapar dan dahaga saja, sedangkan maksiat masih terus dilakukan. Ibnu Rojab mengatakan,
“Tingkatan puasa yang paling rendah hanya meninggalkan minum dan makan saja.”