Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Selesma adalah suatu kondisi yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan. Ketika mengalami selesma, biasanya Anda akan memiliki gejala seperti bersin, hidung tersumbat, batuk, dan sakit kepala. Selesma sering disebut juga dengan batuk pilek.
Selesma umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika gejala tidak membaik atau memburuk, Anda disarankan untuk segera periksa ke dokter.
-
Kenapa penyakit sepele seperti flu bisa mematikan? Meskipun bagi banyak orang, influenza adalah penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya, influenza dapat mematikan, terutama bagi populasi yang rentan seperti orang tua, anak kecil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
-
Apa aja gejala umum yang sering dialami orang yang terkena flu tulang? Gejala lain yang sering muncul adalah demam, nyeri kepala, kelelahan, dan kadang-kadang disertai dengan batuk dan pilek.
-
Mengapa telinga tersumbat saat flu? Adanya telinga tersumbat saat flu biasanya disebabkan oleh peradangan pada saluran eustachius akibat infeksi virus. Dengan menghirup uap hangat, Anda dapat membantu mengurangi peradangan dan melebarkan saluran eustachius sehingga telinga tersumbat dapat teratasi.
-
Bagaimana caranya agar tubuh kita tidak mudah terserang flu di musim hujan? Tips Cegah Flu di Musim Hujan Minum air putih yang cukup, sekitar 8 gelas per hari atau sesuai kebutuhan tubuh Anda. Tidur yang cukup, sekitar 7-9 jam per hari untuk orang dewasa.Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik atau lebih, terutama sebelum dan sesudah makan, sebelum menyentuh wajah, dan setelah menggunakan toilet. Jika tidak ada air dan sabun, Anda bisa menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%.Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi. Menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat yang ramai dan berisiko tinggi penularan. Masker dapat membantu mencegah masuknya virus flu ke saluran pernapasan.Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, misalnya gagang pintu, meja, atau telepon. Virus flu dapat bertahan di permukaan benda padat selama 24 jam dan menular melalui sentuhan.Menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya vitamin C, seperti jeruk, pepaya, atau bayam. Vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi virus. Selain itu, rutin berolahraga, minum air putih yang cukup, dan tidur yang berkualitas juga penting untuk menjaga imunitas. Melakukan vaksinasi flu setiap tahun. Vaksin flu dapat memberikan perlindungan terhadap jenis-jenis virus flu yang paling umum dan berbahaya. Vaksin flu dapat diberikan kepada orang dewasa maupun anak-anak, kecuali yang memiliki alergi terhadap telur atau komponen vaksin lainnya.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Gimana cara paling umum flu tulang menyebar? Penularan flu tulang umumnya terjadi melalui udara, ketika seseorang yang terinfeksi bersin atau batuk, atau melalui kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
Selesma disebabkan oleh banyak jenis virus, tetapi yang paling umum adalah rhinovirus. Virus ini dapat menular melalui droplet di udara atau benda-benda yang terkontaminasi.
Dalam artikel berikut ini, kami akan menguraikan lebih lanjut tentang penyakit selesma.
Penyebab dan Faktor Risiko Selesma
Selesma adalah infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan. Selesma bisa disebabkan oleh banyak jenis virus, tetapi yang paling umum adalah rhinovirus. Virus ini bisa masuk ke tubuh melalui mata, hidung, atau mulut, terutama jika Anda menyentuhnya setelah bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus juga bisa menyebar melalui droplet di udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena selesma, seperti:
- Usia. Bayi dan anak kecil lebih rentan terkena selesma karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang-orang yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, HIV, atau kanker, atau yang sedang menjalani pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi, lebih mudah terinfeksi virus.
- Musim. Selesma lebih sering terjadi di musim gugur dan musim dingin, karena virus lebih mudah bertahan di udara dingin dan kering. Selain itu, orang-orang cenderung lebih banyak berada di dalam ruangan dan berdekatan dengan orang lain, sehingga memudahkan penularan virus.
- Paparan. Jika Anda sering berada di tempat-tempat ramai, seperti sekolah, kantor, atau transportasi umum, Anda lebih berisiko terpapar virus dari orang yang terinfeksi selesma.
- Merokok. Merokok bisa merusak selaput lendir pada saluran pernapasan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Merokok juga bisa memperparah gejala selesma dan memperlambat penyembuhan.
Gejala Selesma
Gejala selesma adalah tanda-tanda yang muncul ketika Anda terinfeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas. Berikut adalah gejala selesma yang umum dialami:
- Bersin. Ini adalah reaksi tubuh untuk mengeluarkan virus atau benda asing dari hidung.
- Hidung tersumbat atau pilek. Ini disebabkan oleh pembengkakan dan peningkatan produksi lendir di hidung akibat infeksi virus.
- Sakit tenggorokan. Ini disebabkan oleh iritasi atau peradangan pada tenggorokan akibat virus atau lendir yang menetes dari hidung.
- Batuk. Ini adalah reaksi tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir atau virus.
- Sakit badan atau sakit kepala ringan. Ini disebabkan oleh peradangan atau respons imun tubuh terhadap virus.
- Mata berair. Ini disebabkan oleh iritasi atau alergi pada mata akibat virus atau lendir yang menetes dari hidung.
- Demam ringan. Ini adalah reaksi tubuh untuk meningkatkan suhu dan membunuh virus.
Cara Mencegah Selesma
Cara mencegah selesma adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum dan sesudah menyentuh mata, hidung, atau mulut. Ini bisa membantu menghilangkan virus yang menempel di tangan Anda.
- Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam ketika batuk atau bersin, dan membuang tisu bekas dengan benar. Ini bisa mencegah penyebaran virus melalui droplet di udara.
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi selesma, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter. Ini bisa mengurangi risiko terpapar virus dari orang yang sakit.
- Mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Makanan yang kaya vitamin C antara lain jeruk, kiwi, paprika, brokoli, dan bayam.
- Menghindari merokok dan asap rokok, karena bisa merusak selaput lendir pada saluran pernapasan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Merokok juga bisa memperparah gejala selesma dan memperlambat penyembuhan.
- Minum air yang cukup untuk menjaga kelembapan saluran pernapasan dan membantu mengeluarkan lendir.
- Mengonsumsi obat herbal rumahan yang bisa membantu meredakan gejala selesma, seperti teh lemon dan madu, jahe, bawang putih, atau kunyit.
Perbedaan Selesma dan Flu
Selesma dan flu adalah dua penyakit yang sering disalahartikan, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara selesma dan flu:
- Selesma biasanya disebabkan oleh lebih dari 200 virus yang berbeda, seperti rhinovirus, coronavirus, atau parainfluenza. Flu hanya disebabkan oleh virus influenza, yang memiliki beberapa jenis dan mutasi.
- Selesma biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari dengan istirahat cukup, banyak minum air putih, dan mengonsumsi obat penurun panas atau semprotan hidung jika diperlukan. Flu membutuhkan pengobatan spesifik dengan obat antivirus yang harus diminum dalam 48 jam pertama gejala muncul. Selain itu, vaksin flu dapat membantu mencegah infeksi virus influenza.
- Selesma biasanya lebih ringan daripada flu, dan gejala seperti demam, nyeri tubuh, kelelahan ekstrim, dan batuk kering lebih jarang dan lebih ringan. Flu biasanya lebih parah dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, atau kematian.
- Selesma dan flu dapat menular melalui droplet di udara atau benda-benda yang terkontaminasi. Untuk mencegah penularan, Anda dapat menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.