Punya Niat Mulia, Begini Cerita Pria di Garut Angkat Gula Aren hingga Pasar Global
Pria berkacamata yang karib disapa Osa ini memaparkan jika bangsa luar, termasuk Eropa kerap kesengsem dengan olahan yang mereka sebut Palm Sugar karena lebih sehat.
Sebagai pembuat produk gula aren asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sentosa terus bersemangat mengangkat eksistensinya hingga ke level internasional.
Pria berusia 47 tahun itu memang bercita-cita mengangkat pamor pemanis alami berbahan dasar kawung (nira), agar tembus ke pasar mancanegara. Ia pun mewujudkannya dengan membuat produk bernama Areniss.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Alasan pemilihan gula aren sebagai produk unggulannya cukup sederhana, Sentosa ingin membantu geliat petani nira yang banyak menggantungkan hidup di wilayah Selatan Garut tersebut.
Dilansir dari Antara Selasa (16/11), pria berkacamata yang kerap disapa Osa ini memaparkan jika bangsa luar, termasuk Eropa kerap kesengsem dengan olahan yang mereka sebut Palm Sugar karena lebih sehat.
Ringankan Produksi Petani
©2021 Instagram @areniss.style/Merdeka.com
Osa mulai meniti usahanya di paruh tahun 2010. Ketika itu ia melihat peluang gula aren yang cukup melimpah, khususnya di wilayah sentra seperti Cisewu hingga Cihurip. Bahkan, ia rela meninggalkan pekerjaan sebagai pegawai bank di Jakarta.
Baginya, pamor gula aren di daerahnya harus didorong agar bisa dijual hingga ke luar daerah. Sejak saat itu, ia bersama saudaranya memutuskan mengangkat eksistensi 'pemanis kampung' ini dengan berupaya menekan biaya produksi petani. Serta membantu memenuhi kebutuhan pasar yang kian meningkat karena dianggap lebih sehat.
Petani di Garut sendiri, kata Osa, memiliki semangat mengenalkan gula aren produksinya. Sehingga untuk mewadahi itu pada 2012 ia membuat pabrik pembuatan gula aren di tiga tempat yakni Kecamatan Cisewu, Cihurip dan Cilawu.
Produk yang dijualnya pun beragam, baik gula balok bundar, bubuk (gula semut) hingga berbentuk cair.
Diminati Eropa
©2021 Instagram @areniss.style/Merdeka.com
Lima tahun berselang, Osa tak hanya nyaman menyalurkan produknya di dalam negeri. Pada 2015, ia kembali mencoba mengekspansi bangsa Eropa dengan mengenalkan produk palm sugar miliknya.
Ketika itu, ia mulai memperkenalkan gula aren Areniss lewat pelatihan ekspor selama satu tahun yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat.
Setelah melewati proses seleksi, produk gula aren Osa tembus ke pasar mancanegara. Ia pun diajak berkeliling ke mitra eksportir di Belgia dan Belanda untuk mengenalkan produknya.
Hemat Osa, masyarakat Eropa amat menyukai produk palm sugar lantaran alami dan cenderung lebih sehat.
"Bangsa Eropa tertarik karena gula aren merupakan pemanis alami yang paling bagus, aman dan sehat. Kadar glikemiknya pun rendah sehingga paling aman dikonsumsi manusia" ujarnya.
Sayangnya regulasi penjualan menuju Eropa cukup ketat. Produk yang dijual harus ditingkatkan kapasitas produksinya. Termasuk melampirkan sertifikat keamanan produk sebagai bukti produknya aman dikonsumsi masyarakat.
Dipinang Negara Qatar
©2021 Instagram @areniss.style/Merdeka.com
Kendati demikian, asa Osa tak serapuh arang. Sepulangnya dari lawatan promosi gula aren Garut di Eropa, ia terus melebarkan sayap dengan menjual produk Palm Sugar melalui platform digital. Usahanya berhasil, produk gula aren kini dilirik negara Qatar.
Osa mengungkapkan, hal itu berkat digitalisasi pasar yang ia lakukan. Penggunaan platform online membuat salah satu produk khas Garut kembali tembus pasar luar negeri.
Alhasil pada 2019, produknya berhasil melanglang buana ke negara Emirat di Timur Tengah melalui perusahaan eksportir. Meski produknya dilabeli merek perusahaan eksportir, bagi Osa langkah tersebut telah membuka jalan untuk mengekspor produk di kemudian hari dan menjadi pelajaran baginya.
Digitalisasi pasar dianggap Osa sebagai pola pengenalan produk ke ranah global secara sederhana lantaran bisa melalui perseorangan.
"Kita mesti aktif, kreatif dan menggunakan berbagai peluang yang ada untuk bisa ke market dengan memanfaatkan potensi pasar digital yang besar. Kita pun bisa menyampaikan dengan jelas aktivitas kita ke global" katanya dengan semangat.