Sambut Ramadan, Festival Baso Aci di Alun-Alun Garut Siap Digelar
Munggahan menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Sunda setiap menyambut datangnya bulan Ramadan. Pada tahun ini, tradisi tersebut diselenggarakan berbarengan dengan Festival Baso Aci Garut 2023.
Munggahan menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Sunda setiap menyambut datangnya bulan Ramadan. Pada tahun ini, tradisi tersebut diselenggarakan berbarengan dengan Festival Baso Aci Garut 2023.
Disampaikan penyelenggara, baso aci menjadi makanan yang tidak terpisahkan dari masyarakat Garut dan akan dihadirkan di acara munggahan yang dilangsungkan untuk menjalin tali silaturahmi. Acara ini nantinya akan digelar selama tiga hari mulai 17–19 Maret 2023.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Kegiatan Festival Baso Aci ini sebagai 'event' munggahan, seluruh warga Garut sudah paham sebelum masuk bulan Ramadan selalu ada tradisi munggahan, yang dicari seperti bakso," kata panitia Festival Baso Aci, Dhani Omar Dien, Selasa (14/3), mengutip ANTARA.
Hadirkan 60 Stand Bakso dan Jajanan yang Legendaris
Ilustrasi baso aci ©2018 brilio.net
Menurut Dhani, festival ini akan dimeriahkan 60 tenant baso aci dan jajanan khas Sunda dengan kategori legendaris. Ini tentu menjadi daya tarik, karena ada beragam pilihan makanan dengan cita rasa yang otentik.
Pedagang-pedagang sendiri nantinya akan menyediakan makanan dengan porsi banyak, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Sehingga para pengunjung yang datang tidak perlu khawatir kehabisan. Berkaca dari antusiasme tahun lalu, Festival Baso Aci Garut 2023 diprediksi tak kalah ramai.
"Saat festival bakso aci agar siap secara industri, selama tiga hari itu tidak boleh ada kehabisan stok barang, bayangkan kalau baru jualan di festival, jam 1 sudah habis," terangnya.
Gunakan Uang Replika untuk Tukar Makanan
Berdasarkan data dari panitia, total pendaftar tenant mencapai ratusan. Namun tidak semuanya dipilih dan hanya sesuai dengan standar seperti legendaris, penjualan tinggi, sampai kebersihan.
Nantinya tenant-tenant itu akan memenuhi lapangan di alun-alun tersebut.
Warga yang datang cukup membawa uang sebesar Rp30 ribu dan bisa ditukarkan dengan uang replika untuk membeli baso aci dan produk lainnya.
Panitia kemudian memastikan jika produk yang dijual merupakan asli dari Garut yang merupakan daerah penghasil baso aci.
Majukan UMKM Lokal
Tujuan dari digelarnya Festival Baso Aci Garut 2023 adalah sebagai ajang promosi produk lokal sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas. Ini sekaligus upaya untuk memajukan UMKM lokal setelah sempat terdampak pandemi Covid-19.
Diharapkan peluang pemasaran ke luar daerah juga bisa berlangsung, sehingga membuat pedagang mendapatkan keuntungan yang lebih.
"Ini sebagai promosi, khususnya di bidang kuliner bakso aci kepada masyarakat luas, selain itu untuk meningkatkan ekonomi para pedagang bakso aci," terang Dhani.
Dari penyelenggaraan di tahun sebelumnya, acara ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Tercatat acara ini dihadiri 40 ribu pengunjung dengan nilai transaksi hingga Rp1,5 miliar.
"Di acara ini kita targetkan nilai transaksi bisa sama sebesar Rp1,5 (miliar), mudah-mudahan bisa lebih," katanya.