Majikan Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182, ART Ini Kenang Kisah Sebelum Berangkat
Kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1) menyisakan duka mendalam bagi para keluarga korban. Duka tersebut juga dirasakan oleh Yayuk.
Kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182dengan rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1) menyisakan duka mendalam bagi para keluarga korban. Duka tersebut juga dirasakan oleh Yayuk.
Ia merupakan asisten rumah tangga (ART) Arneta Fauzi (39), yang turut menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut. Arneta menaiki Sriwijaya Air SJ 182 bersama ketiga anaknya,Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2), dan Faou Nontius Zai yang masih berusia 6 bulan.
-
Bagaimana para jawara Banten mendapatkan kekuatannya? Kekuatan magis yang dimiliki para jawara ini bersumber dari para kiai melalui bimbingan khusus. Ilmu-ilmu yang dimanfaatkan untuk memukul mundur penjajah di antaranya brajamusti, kanuragan, dan ilmu kebal.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kenapa Banten disebut tanah jawara? Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten. Para kiai ini memiliki dua kategori murid, yang pertama adalah para santri yang terus masif menyebarkan agama Islam untuk mengusir penjajah. Lalu murid kedua adalah para jawara yang fokus menangani perlawanan secara fisik dan spiritual.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
Yayuk mengaku masih mengingat kenangan terakhir dari majikannya yang tinggal di Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten tersebut. Berikut ulasannya.
Sempat Meminta Dibuatkan Sayur Sup
Yayuk menceritakan jika sebelum berangkat ke Pontianak, Arneta sempat memintanya untuk memasak sayur sup. Yayuk pun menuruti permintaan majikannya yang kemudian makan dengan begitu lahap.
“Sebelum pergi, dia kasih uang ke saya Rp100 ribu, buat jajan katanya. 'Saya titip rumah ya'. Terus dia dandan, medok, pas mau pergi itu dia nyanyi," kata Yayuk saat ditemui di rumahnya seperti dilansir dari Liputan6.
Sempat Melihat Wajahnya Pucat
Yayuk juga menerangkan jika Ia sempat melihat wajah Arneta yang begitu pucat. Namun meski ikut mengantar ke bandara, Arneta tak sempat berpamitan dengannya. Sedangkan kedua anak Arneta sempat melambaikan tangan kepadanya seolah mengisyaratkan kepergian.
Menurut Yayuk, keberangkatan Arneta bersama anak-anaknya tersebut hendak menemui suaminya, Yaman Zai yang bekerja sebagai pelaut di Pontianak. Arneta juga sempat membawakan dua hadiah untuk suaminya, yakni jam tangan dan sepatu. Namun hadiah sepatu yang telah disiapkan tersebut malah tertinggal.
"Dia bilangnya mau menyusul suami. Pergi sama anaknya, saya ikut antar ke bandara, anaknya tiga," kata Yayuk.
Mengetahui Kecelakaan Setelah Melihat Televisi
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Yayuk mulai merasa resah ketika Yaman Zai bertanya kepada keponakannya yang tinggal di rumahnya mengapa istri dan anak-anaknya belum memberi kabar.
Merasa khawatir, Yayuk pun menyalakan televisi dan melihat berita tentang kecelakaan pesawat yang ditumpangi Arneta dan ketiga anaknya.
"Bapaknya telepon ponakannya, (terus saya bilang) coba setel (nyalakan) televisi , eh iya itu di tv ada," ujarnya.
Sempat Dua Kali Gagal Berangkat
Menurut Yayuk, Arneta dan ketiga anaknya tersebut sebelumnya sempat dua kali gagal berangkat karena hasil tes antigen belum juga keluar. Kemudian setelah dinyatakan negatif Covid-19, mereka pun berangkat ke Pontianak.
Namun belum sempat bertemu dengan Yaman Zai, Arneta dan ketiga anaknya harus menjadi korban dari kecelakaan pesawat tersebut.
"Mama Umu (panggilan Arneta) itu sudah dua kali mau pulang. Ibu itu orang baik, anaknya juga baik-baik. Semoga ada mukjizat ya," tuturnya.
Bantuan Pemerintah
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Terkait kecelakaan pesawat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang telah mengirimkan ucapan duka dan telah mengirimkan tim ke rumah korban di Perumahan Taman Lopang Indah guna meminta data serta membantu keluarga korban mendatangi posko crisis centre.
"Pemerintah Kota (Serang) turut berbela sungkawa, turut berduka cita atas meninggalnya satu keluarga, sekarang sudah mengirim tim ke domisili. Untuk menanyakan yang sebenarnya, data. Insya Allah akan ada bantuan dari pemerintah," kata Wali Kota Serang, Syafrudin.