Sempat Laris saat Awal Pandemi, Begini Nasib Tragis Jeruk California Garut Kini
Seiring berjalannya waktu, jeruk yang memiliki ciri berwarna hijau kekuningan tersebut semakin hari kian menumpuk produksinya. Namun kondisi tersebut tak berbanding lurus dengan permintaan konsumen di pasaran.
Jeruk california selama ini menjadi komoditas andalan untuk menunjang perekonomian para petani di wilayah Cikajang, Kabupaten Garut.
Di masa awal pandemi Covid-19, permintaan jeruk dengan nama lain citrus lemon ini terus meningkat hingga harganya melonjak tajam. Seiring berjalannya waktu, jeruk yang memiliki ciri berwarna hijau kekuningan tersebut semakin hari kian menumpuk jumlahnya. Namun kondisi tersebut tak berbanding lurus dengan permintaan konsumen di pasaran.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Rudi Abdul Gani (31), Pengelola Perkebunan PT Agro Jabar Cikajang yang membudidayakan jeruk california mengatakan jika harga jual komoditas ini sudah dua bulan terakhir jatuh hingga permintaannya terus berkurang.
“Permintaan pasar memang lagi berkurang untuk jeruk california,” terangnya pada Selasa (13/4/2021) seperti dikutip dari Liputan6.
Dalam kesempatan itu, Rudi turut membeberkan penyebab anjloknya harga jeruk california hingga tak laku di pasaran, berikut informasinya.
Dari Rp10 ribu kini menjadi Rp2 ribu per Kilogram
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Turunnya harga jeruk california ini disebabkan oleh melimpahnya hasil panen para petani. Menurut Rudi, meningkatnya permintaan di awal pandemi membuat banyak petani antusias menanam komoditas ini hingga jumlah kebun mencapai 100 hektare yang tersebar di sejumlah titik.
Dari situ permintaan dan harga pun berangsur turun. Jika awalnya jeruk california biasa dijual petani seharga Rp10 ribu per kilogram, kini hanya dihargai Rp2.000 per kilogram. Bahkan Rudi menyebut jika jeruk-jeruk tersebut sempat tak laku.
“Jadi mungkin tidak seimbang antara serapan pasar sama stok yang membludak. Pernah sampat tidak laku,” ujarnya.
Perlu Inovasi
Sementara itu kondisi berbeda dirasakan petani lain di Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan. Di kawasan tersebut hasil panen petani bisa terserap secara maksimal karena adanya perusahaan yang mengolahnya menjadi minuman segar.
Ade Setiawan (42), selaku pengusaha minuman jeruk bermerek Silegar di kawasan itu mengatakan jika saat ini dirinya berupaya membantu serapan jeruk dari para petani.
“Saya kebetulan membeli dari petani sendiri, jadi prinsipnya jika petani rugi sama saja dengan ngerugiin diri sendiri,” ujarnya.
Ia pun turut membenarkan jika serapan jeruk dari para petani setempat memang sedang lesu. Hal tersebut dikarenakan jumlah hasil panen yang menumpuk tak sebanding dengan permintaan di pasar.
“Sekarang orang lain belanja Rp2.500, bahkan sekarang nyaris tidak laku,” kata Ade.
Harga jeruk california sendiri juga ditentukan sesuai ukuran. Khusus jeruk lemon lokal dengan ukuran yang lebih kecil dari jeruk california, saat ini harga jualnya relatif bertahan di angka Rp 4-6 ribu per kilogramnya.
Cuaca Turut Mempengaruhi
Pertanian.go.id ©2020 Merdeka.com
Ade pun kemudian juga menjelaskan faktor lainnya yang membuat permintaan jeruk california turun, yaitu pengaruh cuaca. Musim hujan yang kini tengah berlangsung menjadi salah satu faktor yang membuat lesunya permintaan masyarakat.
Ia pun berharap dengan masuknya masa peralihan dari musim hujan ke kemarau membuat permintaan jeruk dari para petani lokal kembali meningkat.
“Mungkin penurunan ini sudah berlangsung dua bulan ke belakang, Semoga segera ada solusi untuk kembali menaikkan harga jeruk california,” ujarnya.