Jauh dari Gadget, Begini Keseruan Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur Isi Waktu Luang
Anak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Anak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Jauh dari Gadget, Begini Keseruan Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur Isi Waktu Luang
Anak-anak di Kampung Pasir Gudang, Desa Campaka Warna, Kecamatan Campaka Mulya, Kabupaten Cianjur, masih asyik dengan kebiasaan di zaman dulu. Mereka mengisi waktu luang dengan cara mencari belut di sawah.
Mengutip kanal YouTube Petualangan Alam Desaku, anak-anak di sana tampak asyik bermain di area sawah yang tengah dibajak oleh traktor. Mereka kemudian mengikuti jejak rodanya untuk menangkap belut yang muncul ke permukaan.
-
Apa yang ditemukan oleh penduduk desa saat mencari jamur di hutan? Tiga penduduk di sebuah desa di Thailand menemukan patung batu dengan ukiran sosok wanita misterius saat sedang mencari jamur di tengah hutan di wilayah Suaka Margasatwa Dong Yai awal bulan ini.
-
Bagaimana proses budidaya bebek di Kampung Bebek? Budidaya bebek di sini dikerjakan mulai dari hulu ke hilir. Kami berdayakan warga desa. Kami menitipkan bebek untuk mereka pelihara, waktunya panen kita beli," jelas Nur Kholis, pelopor ternak bebek di Desa Kedungwungu pada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang berkunjung ke peternakannya saat program Bupati Ngantor di Desa tersebut, Kamis (16/11).
-
Bagaimana cara anak-anak ini merangkak? Anehnya, tidak seperti kera besar yang menggunakan jari-jari mereka untuk berpindah, anak-anak ini sebagian besar cenderung menggunakan telapak tangan mereka.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Kapan kerangka anak dan cincin perak ditemukan? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Bagaimana cara anak muda di Purwakarta mencari jodoh saat ngabuburit di pinggir rel? Banyaknya ABG yang nongkrong membuatnya bisa berinteraksi dan berkenalan satu sama lain, sehingga peluang mendapat pasangan jadi semakin besar.
“Oh, jadi mereka ngikutin jejak bekas traktor, terus tinggal mungut-mungutin aja itu belut, kawan-kawan,” kata pemilik kanal tersebut.
Mencari Belut di Jejak Roda Traktor
Dalam tayangan itu, anak-anak terlihat awas mengamati jejak roda traktor yang tengah dioperasikan. Saat ada belut yang menggeliat, mereka dengan sigap menangkapnya.
Belut yang didapat lantas dimasukan ke dalam wadah mirip botol, lalu dikumpulkan ke dalam ember di pinggir sawah.
“Ya Allah, banyak sekali ini belutnya?, tuh lihat kawan-kawan,” kata perekam video.
Menangkap Belut Menggunakan Sarung Tangan
Anak-anak terlihat menangkap belut tanpa bantuan alat apapun. Namun agar mudah diambil, digunakan sarung tangan yang cukup besar sehingga tidak licin.
Belut-belut itu memiliki ukuran yang bermacam-macam, mulai dari yang sedang hingga kecil seukuran jari kelingking orang dewasa.
“Oh jadi ngambilnya begitu (dijepit pakai jari), makanya kamu pakai sarung tangan ya supaya tidak licin,” tambah perekam video.
- Mengenal Permainan Anak Khas Betawi Tuk Tuk Ubi yang Kini Langka, Bikin Pintar
- Kurangi Gadget, Pemkab Banyuwangi Ajak Anak Bermain Permainan Tradisional
- Mengunjungi Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Anak-anak Asyik dengan Permainan Tradisional sampai Lupa Pegang HP
- Ampuh, Ini 6 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diketahui Orangtua
Menggunakan Kaki
Selain memakai sarung tangan, anak-anak juga memakai kaki mereka untuk mencari belut di area lumpur sawah.
Di dekat pematang sawah, mereka membelah lumpur dengan cara menyibakan kaki ke tanah. Ketika itu belut-belut berukuran kecil langsung tersapu dan mudah untuk diambil.
“Wah hebat ya anak-anak di sini, ini sawahnya lagi dibajak cuma banyak banget belut,” kata pemilik video lagi.
Kampungnya Asri dan Banyak Rumah Panggung Unik
Selain aktivitas seru yang dilakukan anak-anak, Kampung Pasir Gudang Cianjur juga penuh pesona dan daya tarik.
Suasana alamnya yang berada di dataran tinggi masih benar-benar terjaga dan asri.
Masyarakatnya ramah-ramah dan beberapa tempat tinggal masih mempertahankan gaya tradisional panggung.
Rumah-rumah di sana dibuat dengan menggunakan kayu dan dihias taman kecil di halaman. Menurut sang kreator, suasana kampung di sana bikin betah.
Menyaksikan Kolecer
Selain itu, warga Kampung Pasir Gudang Cianjur juga masih membuat permainan tradisional Sunda bernama kolecer. Alat yang merupakan kincir sederhana ini dibuat menggunakan kayu dan bambu di pinggir-pinggir rumah.
Saat tertiup angin, kolecer akan berputar dengan cepat dan menimbulkan suara unik khas perkampungan Sunda.
Kebiasaan ini terus dijalankan turun temurun oleh warga setempat sebagai pertanda masuknya musim angin.