Sopir Truk di Majalengka Banting Setir Jadi Pembuat Mobil Kayu Akibat Pandemi, Kini Bisa Biayai Kuliah Anak
Sosok Sumarno ini menginspirasi. Ia banting setir dari sopir jadi perajin miniatur.
Dia tak ingin berpangku tangan, dan kini sukses menjadi pembuat mainan kayu.
Sopir Truk di Majalengka Banting Setir Jadi Pembuat Mobil Kayu Akibat Pandemi, Kini Bisa Biayai Kuliah Anak
Sudah tiga tahun terakhir Sumarna berhenti mengemudikan truk. Dia terdampak secara langsung akibat pandemi Covid-19. Pria asal Desa Bonang, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka itu kini sukses menjadi pembuat mobil-mobilan kayu.
-
Bagaimana proses pembuatan replika mobil di usaha kerajinan limbah kayu jati tersebut? Pengerjaan kerajinan itu biasanya dilakukan atas permintaan pembeli. Tahapan pembuatannya pun cukup panjang, mulai dari mencari contohnya di Google, pembuatan sasis atau rangka, penghalusan kayu, pembuatan bagian interior, dan lain sebagainya.
-
Kenapa sopir truk itu jadi tersangka? Polisi resmi menetapkan sopir truk berinisial MI (18) yang merupakan penyebab tabrakan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama sebagai tersangka.
-
Apa yang terjadi pada sopir truk tersebut? Kejadian tak mengenakkan dialami sopir truk saat melewati jalanan di Karawang Barat. Sopir itu dihentikan petugas Dishub yang mengaku tengah melakukan razia.
-
Bagaimana sopir truk biasanya menghiasi truknya? Pada Selasa (18/06/2024), kami berhasil mengumpulkan beberapa tulisan patah hati di truk yang sangat menyentuh hati, yang biasanya dihiasi oleh sopir truk dengan tulisan bijak atau lucu di bak belakangnya.
-
Kenapa Jembatan Kereta Api Rancagoong bikin merinding? Bukan karena tempat tersebut angker, namun karena sempitnya jembatan dan tidak adanya pembatas di sisi kanan dan kiri jembatan.Ketinggian jembatan juga mencapai puluhan meter, sehingga para pengguna roda dua yang melintasi jembatan wajib berhati-hati.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
Setiap harinya, ia membuat berbagai jenis miniatur kendaraan, mulai dari truk polisi, tronton sampai bus antar kota antar provinsi. Semuanya dia kerjakan dengan telaten, sehingga hasilnya mirip dengan asli. Kualitas yang bagus membuat pesanan datang dari berbagai tempat. Bahkan ia juga menerima permintaan mainan khusus dengan keuntungan hingga puluhan juta rupiah. Dari sana, Sumarna mampu menutupi kebutuhan hidup bahkan hingga biaya kuliah anaknya. Kisah Sumarna amat menginspirasi karena dia mampu bangkit dari keterpurukan dan tak ingin berpangku tangan. Berikut kisah inspiratifnya.
Tak Sangka Laku Terjual
Diceritakan Sumarna, awalnya kondisi pandemi yang kian memburuk membuatnya tak bisa mencari nafkah sebagai sopir truk. Dia tak memiliki penghasilan lain hingga membuat kehidupannya cukup sulit. Tak ingin berlarut, dia kemudian mencoba membuat miniatur truk dari kayu tripleks dan ternyata laku dijual. “[akibat Covid-19] saya berhenti bekerja jadi sopir truk, dan kebetulan kemarin kan ada Covid-19, dan kemungkinan ini imbas dari Covid-19,” katanya, menukil kanal YouTube Liputan6, Selasa [25/7].
Bisa Buat Satu hingga Dua Miniature dalam Sehari
Sumarna mengungkapkan bahwa saat ini dirinya fokus mencari nafkah dengan membuat miniatur bus truk. Dalam sehari, Sumarna bisa membuat satu sampai dua miniatur kendaraan, termasuk mengerjakan pesanan khusus. Setelah pandemi Covid-19 berlalu, pesanannya berangsur-angsur meningkat. Biasanya pembeli datang langsung ke rumahnya. “Setelah saya beralih ke sini, ya alhamdulillah omzet sudah meningkat,” kata Sumarna, di sela-sela kegiatannya membuat mainan.
Mampu Sekolahkan Anak hingga Kuliah
Dari pendapatannya, Sumarna bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan omzet mencapai Rp20 juta per bulan. Dengan penghasilanya ini, ia bisa menyekolahkan anaknya hingga kuliah.
Hasil keringatnya pun mampu membiayai anak-anaknya sekolah, bahkan sampai kuliah. Mainan buatan Sumarna laku cukup keras. “Inikan untuk nafkah juga, untuk biaya sehari-hari, anak sekolah, kuliah,” kata Sumarna, melanjutkan.
- Foto: Beragam Kutipan Unik Tertulis di Mobil Truk, Jadi Bikin Senyum saat Kena Macet
- Gara-Gara Ucapan 'Terima Kasih Sudah Tutup Jalan', Sopir Truk Diamuk Buruh Demo di Cikarang
- Mantan TKW Pamer Bisa Beli Mobil Mewah Setelah 22 Tahun, Padahal Dulu Cuma Angan-Angan saat Ngelap Mobil Bos
- Motor Lawan Arah Penyebab Kecelakaan Truk di Lenteng Agung, Pemotor Bisa Kena Sanksi Pidana
Hasilnya Karyanya Bagus
Walaupun berbahan kayu, Sumarna betul-betul memperhatikan detail dalam membuat mainan truk dan bus. Warna akan menyesuaikan kendaraan aslinya, seperti truk polisi yang abu-abu gelap, lalu truk tronton yang berwarna hijau dan bus yang juga mirip. Dia juga memasang kaca mainan, sampai kaca spion mini di truk buatannya. Sumarna tak ingin mengecewakan pelanggan. “Ini bus [yang saya beli] harganya Rp250 ribu, terjangkau sih ini dan sesuai dengan pesanan juga [untuk kotak amal masjid], untuk mendukung UMKM juga,” kata salah satu pembeli, Gin Gin.
Ingin Buka Lapangan Kerja bagi Orang Lain
Adapun harga mainan yang dijualnya berkisar mulai dari Rp200 sampai Rp250 ribu, tergantung jenis dan ukuran dari mainan kendaraan yang dijual. Dia juga mulai memperhatikan penjualan melalui daring sehingga lebih menjangkau banyak konsumen. Sumarna mengaku ingin membuka lapangan pekerjaan ketika usahanya sudah sukses. Ini sebagai upaya untuk membantu sesama.