Tata Cara Puasa Syawal Lengkap dengan Bacaan Niatnya, Ketahui Aturannya
Melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal setelah berpuasa Ramadan dengan sempurna, dikatakan akan mendapat pahala yang luar biasa. Namun, ada tata cara puasa Syawal yang perlu Anda ketahui.
Tata cara puasa Syawal sebaiknya diketahui umat muslim. Usai melewati bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan, umat Islam akan menyambut bulan istimewa lainnya yaitu Syawal. Pada awal bulan Syawal, kaum muslimin akan berbondong-bondong menuju lapangan luas untuk mendirikan salat Idul Fitri.
BACA JUGA: Niat Dan Hadits Puasa Syawal Beserta Bacaan Dan Keutamaannya
Namun, amalan yang dilakukan tak hanya salat Ied saja. Pada bulan Syawal ada juga amalan sunnah lain yang dianjurkan, yaitu puasa Syawal. Melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal setelah berpuasa Ramadan dengan sempurna, dikatakan akan mendapat pahala yang luar biasa, seperti setahun penuh puasa.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu, tata cara puasa Syawal sebaiknya diketahui dan diamalkan umat muslim. Menjalankan puasa di bulan Syawal juga akan menutupi kekurangan ketika berpuasa di bulan Ramadan sebelumnya, namun tetap tidak bisa menggantikan puasa Ramadan yang dilewatkan.
Selain itu, mengerjakan puasa Syawal setelah puasa Ramadan juga akan melanjutkan semangat beribadah sehingga antusias kita dalam menjalankan perintah agama tidak cepat memudar. Dalam artikel kali ini, kami akan menyampaikan tata cara puasa Syawal yang perlu Anda tahu.
Niat Puasa Syawal
Sebelum mengetahui tata cara puasa Syawal, ada hal lain yang tak kalah penting ketika hendak mengerjakan puasa Syawal, yaitu membaca niat. Jika ingin mengerjakan puasa syawal, dianjurkan untuk membaca niat puasa berikut:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Tata Cara Puasa Syawal
Sebelum mengerjakan puasa Syawal, Anda perlu memahami tata cara puasa Syawal. Tata cara puasa Syawal sebenarnya sama dengan puasa Ramadan dan puasa sunnah lainnya, yaitu dengan menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Namun, ada beberapa aturan ketika Anda hendak menjalankan puasa Syawal. Dilansir dari muslim.or.id, berikut adalah tata cara puasa Syawal:
Dilakukan Selama 6 Hari
Tata cara puasa Syawal yang pertama adalah dikerjakan selama 6 hari. Anjuran ini berdasarkan hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelumnya, yang artinya,
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).
Dalam mengerjakan puasa 6 hari di bulan Syawal ini, bisa dilaksanakan setelah Idul Fitri atau pun di akhir bulan Syawal. Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata terkait hal ini,
“Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’).
Boleh Berurutan, Boleh Tidak
Tata cara puasa Syawal yang kedua yaitu puasa 6 hari bulan Syawal ini boleh dikerjakan secara tidak urut, namun lebih utama dikerjakan berurutan. Anda bisa mengerjakan puasa 6 hari Syawal secara berurutan atau pun tidak, namun akan lebih baik jika berurutan.
Imam Nawawi dalam Syarh Muslim, yang dikutip dari situs rumaysho.com, mengatakan, "Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fithri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadan."
Jadi, Anda boleh saja berpuasa tiga hari, empat hari, lima hari, misalnya, setelah Idul ftri, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena puasa sunnah ini ada kelonggaran.
Dahulukan Qodho Puasa
Tata cara puasa Syawal yang ketiga yakni Anda perlu mendahulukan kewajiban qodho puasa. Qodho puasa adalah membayar utang puasa yang tidak bisa kita lakukan di bulan Ramadan. Jika Anda masih punya utang puasa Ramadan, lebih baik untuk mengqodhonya terlebih dahulu sebelum mengerjakan puasa Syawal.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif).