Teks Proklamasi Ternyata Pertama Kali Dibacakan di Cirebon, Begini Kisahnya
Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
Teks Proklamasi Ternyata Pertama Kali Dibacakan di Cirebon, Begini Kisahnya
Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata lebih dulu dibacakan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pembacaannya dilakukan oleh tokoh penting bernama Soedarsono di Simpang Kejaksan, yang kini lebih dikenal dengan Tugu Pensil.
-
Bagaimana kesenian Tayuban Cirebon dipertunjukkan? Pertunjukkan Tayuban Dalam pementasannya, kesenian ini dilakukan oleh seorang penari yang disebut ronggeng dan diiringi pemusik karawitan seperti kendang, goong, kenong, gamelan, kecrek dan suling. Musiknya cenderung dinamis, namun didominasi tempo lambat. Penarinya juga menggunakan selendang yang akan diberikan kepada tamu yang disambut untuk ikut menari.
-
Siapa yang menemukan naskah teks proklamasi di tempat sampah? Disitulah insting B.M. Diah sebagai seorang jurnalis bekerja. Ia diam-diam memungut kertas draf naskah proklamasi itu dari tempat sampah.
-
Apa saja yang bisa ditemukan di wisata Cirebon? Cirebon menawarkan berbagai macam daya tarik yang akan membuat Anda terpesona. Namun, dengan begitu banyaknya tempat wisata di Cirebon, Anda mungkin bingung harus mulai dari mana.
-
Apa yang dilakukan Syekh Nurjati di Cirebon? Di Cirebon, keduanya sepakat mulai mengajarkan ilmu Agama Islam yang saat itu masih banyak yang belum mengenalnya.
-
Siapa yang memimpin pasukan kerajaan Pajajaran untuk menyelidiki Cirebon? Pasukan ini dipimpin oleh Tumenggung Jagabayan untuk menyelidiki mengapa Cirebon sudah tak mengirim upeti dan melantik Syarif Hidayatullah secara sepihak.
-
Apa yang dilakukan Sunan Kalijaga di Cirebon? Ketika itu dirinya menjadikan Cirebon sebagai pusat ajaran Islam dan dijalankan bersama Sunan Gunung Jati. Di sini, ia bersama Sunan Gunung Jati mengenalkan cara berdakwah melalui kesenian yang ketika itu digandrungi masyarakat.
Tugu Kejaksan telah menjadi ikon di wilayah Kelurahan Sukapura, depan Masjid Agung At Taqwa. Biasanya masyarakat akan melewati tugu ini saat menuju Stasiun Besar Cirebon, pelabuhan, maupun Pasar Pagi. Namun siapa sangka jika Tugu Kejaksan menjadi saksi pembacaan teks proklamasi beberapa hari sebelum dibacakan Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, nomor 56. Lantas mengapa Cirebon dipilih sebagai lokasi pembacaan teks proklamasi lebih dulu sebelum dibacakan oleh Soekarno? Berikut informasi selengkapnya.
Dilakukan usai Jepang dibom atom
Dikutip dari Liputan6, Rabu (16/8), pembacaan teks proklamasi di Kota Cirebon ini dilakukan di luar perencanaan. Saat itu, para pahlawan nasional setempat mendapat kabar bahwa dua kota di Jepang yakni Hiroshima dan Nagasaki baru saja dibom atom oleh Amerika. Ini menjadi tanda kekalahan Jepang pada Perang Dunia 2. “Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
Dibacakan pada 15 Agustus 1945
Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Cirebon dua hari lebih awal dari yang dilakukan oleh Soekarno, yakni pada 15 Agustus 1945. Gambar: Panji Prayitno, Liputan6.
Saat itu, para pejuang menginformasikan bahwa akan dibacakan teks kemerdekaan, setelah menerima informasi soal kekalahan Jepang. Menurut Jajat, pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono itu dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
Pembacaan didalangi Sutan Syahrir
Dikutip dari laman Disbudpar Kota Cirebon, pembacaan teks proklamasi ini ternyata didalangi oleh tokoh golongan muda Sutan Syahrir. Saat itu, dirinya sudah menerima informasi kekalahan Jepang dari siaran radio BBC. Dengan semangat yang menggebu, dia langsung meminta Soekarno dan Hatta untuk membacakan teks proklamasi, namun keduanya menolak.
- Kesaksian Bung Karno Bicara Kesederhanaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
- Momen Bersejarah, Pertama Kalinya Bendera Pusaka Merah Putih Dibawa dari Jakarta ke IKN
- Mengenal Polisi Istimewa, Prajurit yang Bertugas Menempel Teks Proklamasi Kemerdekaan RI di Tempat Ramai
- Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan
Syahrir kemudian menghubungi salah satu tokoh pahlawan di Cirebon bernama dr. Soedarsono melalu telegram, dan memintanya membacakan teks proklamasi pada 15 Agustus. Soedarsono sendiri saat itu menjabat sebagai dokter di Rumah Sakit Oranje atau saat ini RSUD Gunung Jati.
Teks belum bisa dipastikan
Teks yang dibaca sendiri masih belum bisa dipastikan, dan masih didalami oleh para peneliti dan akademisi sejarah. Foto: dr. Soedarsono (Wikipedia)
Namun, informasi pembacaan proklamasi oleh Soedarsono di Alun-Alun Kejaksan sendiri diperkuat oleh catatan Rosihan Anwar dalam buku biografi Sutan Sjahrir. Di sana juga tidak dijelaskan teksnya seperti apa dan siapa yang membuat.
Alasan dipilihnya Cirebon
Berdasarkan catatan sejarah, dipilihnya Cirebon untuk membacakan teks proklamasi pada 15 Agustus tersebut lantaran kota ini dinilai aman dan “senyap”. Senyap yang dimaksud adalah, para pahlawannya bergerak masif di bawah tanah, sehingga tidak terlihat. Selain itu, Cirebon juga dinilai strategis karena dekat dengan pusat pemerintahan di Jakarta.
Tugu Kejaksan saat ini
Tugu Kejaksan dibangun satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia yakni tanggal 17 Agustus 1946. Pembangunan ini dilakukan untuk memperingati pembacaan teks proklamasi oleh Soedarsono.
Tugu Kejaksan memiliki bentuk persegi lima berdiri dan semakin mengerucut di sisi atas. Lima sisi ini melambangkan Pancasila, berbahan batu pualam yang kokoh. Saat ini, tugu tersebut jadi bagian untuk mempercantik wajah jantung Kota Cirebon, dan sebagai simbol perlawanan warga setempat terhadap penjajah.