Terinspirasi dari Gurunya, Ini Cerita Ridwan Kamil di Balik Pemberian Nama Gedung
Sementara itu Emil turut menceritakan kisah menarik di balik pemberian nama gedung tersebut. Menurut mantan Wali Kota Bandung itu, nama Ruang Kreatif Ahmad Djuhara merupakan nama seseorang yang merancang bangunan.
Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil baru-baru ini menyulap gedung tak terpakai di wilayah Krucuk Kota Cirebon menjadi gedung serba guna/creative space yang bisa digunakan oleh semua kalangan.
Menurutnya bangunan bekas kantor BKPP (Bakorwil) Wilayah III tersebut bisa digunakan oleh siapapun untuk kegiatan pertunjukan seni budaya, kreasi, workshop, ruang pameran, seminar hingga olahraga.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Silakan yang mengisi tempat ini untuk diatur secara adil dan dimanfaatkan secara maksimal," terang gubernur yang kerasan disapa Kang Emil itu, Rabu (21/4/2021). Dilansir dari liputan6.
Namun ada hal yang menarik di balik pemberian nama gedung tersebut. Seperti apa kisahnya? Berikut informasinya.
Diberi Nama Ruang Kreatif Ahmad Djuhara
Dalam kesempatannya berkunjung di Kota Cirebon, Kang Emil mengatakan jika gedung tersebut diberi nama Ruang Kreatif Ahmad Djuhara. Gedung tersebut memang tidak digunakan kembali setelah Bakorwil dihapus oleh Pemerintah Pusat.
Emil menyayangkan jika gedung tersebut terbengkalai, dirinya mengatakan jika pihaknya tak ingin gedung seluas 27.315 meter persegi tersebut menjadi kosong dan tidak terpakai.
Menurutnya akan lebih baik melihat berebut tempat dari pada tidak ada yang mau datang ke sebuah bangunan.
"Asalkan tetap dilakukan dengan prokes Covid-19 ketat. Silakan mau pameran batik, olahraga, kesenian, seminar apapun selama tujuannya baik," sebut Emil.
Terinspirasi dari Gurunya
©2021 liputan6/Merdeka.com
Sementara itu Emil turut menceritakan kisah menarik di balik pemberian nama gedung tersebut. Menurut mantan Wali Kota Bandung itu, nama Ruang Kreatif Ahmad Djuhara merupakan nama seseorang yang merancang bangunan.
Selain itu, Ahmad Djuhara juga disebut Emil sebagai senior sekaligus guru arsiteknya, sehingga nama tersebut cocok disematkan.
"Ada keharuan karena arsitek gedung ini adalah guru dan senior saya. Ketua arsitek se-Indonesia. Dari ribuan, ketuanya itu almarhum, namanya Ahmad Djuhara, yang senang dengan hal-hal inspiratif," ungkapnya.
Ahmad Djuhara sendiri diketahui mengembuskan napas terakhirnya tahun 2020 lalu sebelum gedung tersebut diresmikan.
Digunakan Secara Aktif
Dalam kesempatan itu, Emil mengajak seluruh lapisan masyarakat agar aktif menggunakan gedung. Khususnya bagi masyarakat di Wilayah Cirebon serta Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) dan Jawa Barat.
Menurutnya dengan menginvestasikan bangunan tersebut bisa membantu memajukan anak muda.
Ia turut berharap dengan disematkan nama tersebut, bisa menjadi pemicu semangat dari anak-anak milenial dalam berkreasi seperti yang dilakukan Ahmad Djuhara semasa hidupnya
Emil berharap dengan pemberian nama tersebut, semangat kreativitas yang terus dikobarkan Djuhara selama hidup merambat kepada generasi muda Jabar.